Bagian 2

30 5 1
                                    

Nama lengkap : Salwa Kanita
Akun Wp : Writer_1602

Pagi sudah menyambut hari. Langit kali ini yang biasanya mendung, cerah. Terlihat gadis dengan seragamnya sedang mematut diri di depan cermin kamarnya. Hari ini adalah hari yang bahagia baginya. Pasalnya, kemarin ia baru saja ditembak oleh lelaki pujaannya.

Dirinya berdiri di depan halaman rumah. Ia menunggu kekasih barunya menjemput. Sebuah mobil terlihat. Naisa langsung yakin bahwa itu mobil sang kekasih.

“Hai, Van,” ucap Naisa setelah masuk ke dalam mobil.

“Hai, Nai,” balas Revan.

“Tidurmu nyenyak?” tanya Revan.

“Banget,” jawab Naisa dengan senyum lebarnya.

SMA Garuda. Mobil Revan memasuki tempat parkir sekolah dengan dominan warna krem itu. Setelah mobilnya terparkir apik, mereka berdua keluar.

Berita hubungan antara Naisa, si putri sekolah, dan Revan, si ketos menawan, merebak dengan cepat. Buktinya sekarang banyak yang memperhatikan keduanya. Tapi sayang, kelas mereka berbeda. Keduanya berpisah saat keluar dari lift lantai 4.

“Woy, Naisa,” panggil Kayra, si sahabat super cerewet Naisa.

“Apa sih, Kay?”

“Lo jadian ngggak bilang-bilang,” keluh Kayra.

“Heh, kalo gue bilang ke lo pasti beritanya jadi viral. Gue gak mau.”

Kayra mengerucutkan bibirnya.

~~~~☆~~~~

Sore mulai merangkak naik. Selesai mandi Naisa berdiri di balkon kamarnya, menikmati senja yang nampak indah di mata. Namun nada dering panggilan menyita perhatiannya.

“Halo?”

“Halo, Nai.”

“Ada apa, Kay?”

“Gue mau bilang sesuatu yang penting. Gue ke rumah lo sekarang.”

“Tunggu. Penting gimana?”

“Gue jelasin pas gue udah di rumah lo.”

Sambungan diputus. Naisa digandrungi banyak pertanyaan. Berita penting apa?

Tak lama setelah telepon diputus, Kayra sudah sampai di rumah Naisa. Mereka duduk di halaman depan rumah.

“Ada apa sih, Kay? Lo buat gue bingung, nih.”

“Ah .... Gue gak tega ngasih tau lo.”

“Udah, buruan.”

“G-gue liat Revan sama cewek lain.” Suasana langsung hening.

“Kay, lo kalo bercanda jangan kayak gini deh. Gak lucu.”

“Gue punya fotonya.”

Sebuah foto seorang lelaki yang diduga Revan sedang memeluk seorang perempuan yang entah siapa. Tapi dari pakaian si perempuan, sepertinya ia sekolah di SMA Garuda.

Hancur berkeping-keping. Tak ada yang perlu diragukan lagi. Foto yang diberikan Kayra menjadi bukti kuat.

~~~~☆~~~~

Naisa segera mendatangi kelas Revan pagi harinya. Ia butuh penjelasan. Sayangnya, yang dicari tidak ada. Ia sudah bertanya ke teman Revan, tapi yang ditanya tidak tahu.

Semua tempat di SMA Garuda ia datangi. Mulai dari kelas, kantin, taman, lapangan, ruang guru, ruang ekskul, sampai pos satpam. Tapi Revan tak kunjung terlihat. Seketika ia sadar. Ada satu tempat yang belum ia datangi, gudang. Gudang sekolah adalah tempat paling buruk baginya. Namun ia berusaha mengalahkan ketakutannya demi mendapat penjelasan.

Ia mematung ketika mendapati Revan yang sedang bersama seorang perempuan. Dirinya kecewa berat ketika mengetahui siapa perempuan itu. Kayra, sahabatnya sendiri.

“Kayaknya dia mau mutusin lo, Van.”

“Haha. Makasih ya, udah bantuin gue. Gue nerima dia cuman biar lebih tau lo.”

“Kalo dia udah mutusin lo, kita jadian?” Revan mengangguk sambil tersenyum lebar.

Pandangan Kayra menyorot Naisa yang tengah mematung. Seketika keduanya terdiam. Sudah tertangkap basah.

Gudang. Tempat terburuk bagi Naisa. Mengapa? Karena di gudang lah ia juga melihat sahabatnya mengkhianatinya. Persis seperti ini.

Lembar Kisah✔Where stories live. Discover now