Chapter thirteen◇

381 39 0
                                    

Warning typo
.
.
.
Selamat membaca
.
.
.
.

Di depan pagar kediaman Jun di jaga oleh 3 anak buahnya. Badan mereka semua juga besar-besar yang Mingyu percaya tidak akan mempan dengan sekali tonjokannya.

Kini mereka berdua sedang bersembunyi di balik semak-semak yang cukup jauh dari penjagaan anak buah Jun. Seokmin memberi aba-aba untuk Mingyu segera memulai perlawanannya.

Dor! dor! Dor!

Tembakan Mingyu tepat mengenai sasarannya. Ketiga orang anak buah Jun yang sedang berjaga tadi sudah terkapar di jalanan. Mingyu memang bukan seorang polisi, tentara atau semacamnya tapi ia benar-benar ahli dalam menggunakan sebuah pistol. Hanya dengan sekali kedip mata ia bisa mengenai tiga orang sekaligus. Kemampuan menembaknya memang patut di acungi jempol.

"Kerja bagus, Kim" Mingyu tersenyum bangga mendapat pujian dari calon kakak iparnya.

Mingyu dan Seokmin berjalan mendekati mereka untuk memastikan mereka benar-benar tidak sadarkan diri. Setelah memastikan, Mingyu melirik sedikit ke dalam pagar rumah Jun dan melihat ada empat anak buah Jun yang berjaga di depan pintu. Seokmin memberi aba-aba Mingyu untuk segera menyerang kembali.

Dor! Dor!

Dor! Dor!

Tembakan Mingyu mengenai semua anak buah Jun yang berjaga di sana. Seokmin berjalan mendahului Mingyu masuk ke dalam rumah Jun.

••••••

Jun membuka pintu kamar dengan tergesa-gesa. Berjalan mendekati Wonwoo, membuka ikatan tali di kakinya. Menarik Wonwoo dengan kasar untuk ikut keluar dari kamar itu dengannya, tapi Wonwoo berusaha untuk tidak terbawa dengan tarikan Jun yang cukup kuat. Dengan sisa tenaganya Wonwoo mencoba memberontak agar pegangan tangan terlepas.

"Wonwoo! Cepat ikut dengan ku atau aku akan membunuh mu disini!" Cengkraman Jun semakin kuat sehingga pergelangan tangan Wonwoo memerah karnanya.

"Lebih baik aku mati disini dari pada harus ikut dengan mu!" Jun tidak memerdulikan ucapan Wonwoo, dengsn sekuat tenaga ia terus menarik Wonwoo agar ikut dengannya.

"Hentikan Jun! Sekarang kau sudah tidak bisa kemana-mana lagi!" Tiba-tiba saja Mingyu dan Seokmin muncul di belakang sambil menodong pistol ke arahnya.

Jun berbalik, dengan posisinya yang menjadi Wonwoo depan. Ia mencekek Wonwoo dengan lengannya. Jun mengeluarkan pisau lipat dari dalam saku celananya, lalu di arahkan ke leher Wonwoo. Berjalan mundur dengan perlahan.

"Turunkan pistol kalian! Jika kalian berani maju satu langkah, aku tak segan-segan akan menancapkan pisau ini ke lehernya" Mingyu dan Seokmin meletakan pistol mereka di lantai, lalu mengangkat tangan mereka ke atas.

"Okey, Jun kita sudah menuruti mu. Sekarang berikan Wonwoo pada kami" pinta Seokmin secara baik-baik.

"Aku tak akan pernah memberikan Wonwoo pada kalian! Wonwoo cuma milik ku sekarang!" Mata Jun memerah, itu bertanda Jun sudah sangat emosi.

"Jun, aku meminta baik-baik sekali lagi pada mu. Berikan Wonwoo pada kami" Seokmin berusaha agar tidak terpancing emosi.

"Aku bilang tidak akan! Ya tidak akan!" Jun menarik Wonwoo berjalan mundur.

Wonwoo hanya bisa menatap Mingyu dan kakaknya dengan mata berkaca-kaca. Ia tidak tau kelanjutan hidupnya akan seperti apa. Ia sangat takut Jun akan berbuat nekad padanya. Jika ia bergerak sedikit saja, sudah di pastikan pisau itu akan menancap di lehernya. Wonwoo hanya bisa pasrah dengan nasibnya setelah ini.

"Jun! Wonwoo tidak mencintai mu! Lebih baik kau biarkan dia bahagia bersama orang yang di cintainya! Dari pada dia hidup dengan mu tanpa ada rasa cinta sedikit pun!" Seokmin sudah tidak bisa bersabar lagi, kesabarannya sudah habis meladeni sikap Jun yang seperti ini.

Fierce Love Man||Meanie Couple♡Where stories live. Discover now