13. BERADA DI SISIMU

Mulai dari awal
                                    

Kalau Troy berkumpul dengan anak Pegasus, tidak mungkin dia berada di kantin, kan?

"Ahhhhhh... haaa... haaa..." napas Sia tersenggal, dia sudah hampir sampai. Sia mengintip ke gerbang Utara, di sana tidak ada siapa-siapa, tidak seperti biasanya. Dia bahkan tidak melihat Bara berada di sana.

Sia mencoba menelpon Bara, tapi cowok itu tidak mengangkatnya. Apakah dia sibuk? Sia kemudian kembali masuk ke area Parahyangan. Terlalu berbahaya jika dia diam di sana tanpa Bara.

Sia berjalan terus menyusuri pohon-pohon di taman Parahyangan, udara sejuknya membuat Sia merasa tenang.

"Sia!" teriak Troy dengan napas tersenggal. "Kamu ngapain sendirian?"

"Kamu juga ngapain di sini?"

"A-aku..."

"Kenapa?"

"Aku tetep mau coba buat gabung Pegasus." Troy merunduk tidak enak, dia seperti orang jahat sekarang, bergabung dengan sebuah geng yang menyeramkan, Sia sudah pasti akan kecewa padanya.

"Kalau itu buat kamu bahagia, aku nggak bisa ngapa-ngapain. Tapi inget, jangan tawuran, ya? Aku juga nggak mau kamu kenapa-kenapa," tegas Sia dengan suara lembut. Sungguh, Troy tidak pernah melihat wajah secantik ini.

"Sesuai janji, kamu cuma mau bawa Jeremy ke polisi, iya kan?"

"Iya."

Sia menengok, melihat beberapa anak Pegasus dengan gelang hitam melingkar bergambar kuda yang di lindungi perisai. Tidak salah lagi, mereka pasti musuh Bara.

"Kamu tahu ada seberapa banyak anak Pegasus di Parahyangan?" tanya Sia penasaran, dia kemudian berjalan beriringan bersama Troy.

"Sekitar enam puluh." Sia langsung di buat menganga oleh jawaban Troy.

"Satu kelas biasanya ada dua orang yang masuk Pegasus. Yang aku tahu, cuma Dion, ketua Pegasus. Dito, anak yang tusuk Ketua Osis Singgasana, sama Boy, wakil ketua Pegasus sekaligus orang yang ada di depan kita sekarang. Sisanya, terlalu banyak, aku nggak hapal nama-nama mereka, dan... nggak penting juga."

Sia menatap cowok bermama Boy tersebut, entah kenapa diaterus memperhatikannya, membuat Sia sangat tidak nyaman. Sia terus mendekatkan diri pada Troy, memperlihatkan kalau dia tidak nyaman.

"Boy, jangan lihatin Sia kaya gitu. Dia sahabat gu—"

Bugh!

Satu pukulan mendarat di wajah Troy, Sia yang melihatnya pun langsung panik, tapi cowok itu dengan sigap menyeret nya, membekap mulutnya, mengikat tangannya, dan memangkunya pergi meninggalkan Troy yang kini di hadang oleh beberapa orang.

"Hmmm!"

"Diem, cantik, kita nggak bakal ngapa-ngapain. Lo cukup diem, duduk dan ikutin apa yang kita mau."

Sia melotot, dia menyesal tidak mengikuti permintaan Orlando untuk membawa spray bon cabe, dia menyesal tidak diam di kelas bersama Crystal dan menuruti apa perkataan Bintang.

Mereka menyeramkan, sungguh. Dari dekat Sia dapat mencium bau rokok dan—entah apa bau apa, yang pasti sangat menyengat. Sia ingin berteriak, meminta Bintang, atau Bara agar kini menolongnya, tapi dia tidak bisa.

TELUK ALASKA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang