---------
Di Roftop
"Oyyy Rax gak papa tu cewek lo suruh bereskan buku sebanyak tu,berat lo tu Rax" ucap Zion
"Iya Rax dia cewek lo"ujar Erlan
"Alaa biar aja lagi pula tu hukuman dia"
"Memang lo ngehukum dia kenapa?"
'Mampus gue,gak mungkin gue kasih tau gara baca buku diary gue,yang ada malahan gue diledekin sama ni orang'batin Raxel
"Eee itu hukuman gara2 kemarin sengaja nabrak gue,,,,iya gara-gara nabrak gue"
Kawan2nya pun cuma ber oh ria saja.
"Tapi kalo dilihat cantik juga tu cewek,hampir 3 tahun sekolah disini baru tau gue"ucap Erlon yang membuat yang lain kaget karna baru ini Erlon memuji seorang gadis selain mamanya.
"Apaan kalian lihat gue kayak gitu?"
"Waaaa baru kali ni Erlon Ornando memuji seorang gadis" ucap Zion sedikit keras, entah kenapa Raxel malah merasa tidak suka jika Fika dipuji oleh pria lain sebelum dirinya walaupun sahabatnya sendiri tapi Raxel langsung menepis pikiran itu.
Mengingat sebentar lagi masuk Raxel langsung bergegas ke perpus untuk mnegecek apakah gadis itu sudah meyelesaikan tugasnya.
"Rax lo mau ke mana?"
Raxel pun tidak menghiraukan pertanyaan sahabatnya tersebut.
"Palingan ngecek ke perpus kali"ucap Erlan.
Sampainya di perpus ia melihat tumpukan buku yang tadi menumpuk sudah tidak ada saat ia mencari gadis itu nampak lah bahwa gadis itu kini berusaha meletakan bukunterakhir di atas rak tinggi yang tak bisa di capainya.
Raxel langsung berada di belakang gadis itu merebut buku itu lalu meletakannya,gadis itu pun terdiam sejenak lalu membalik badanya.
Pandangan kami pun saling menatap,Raxel pun mentap gadis itu,memang benar apa yang dikatakan Erlon kalo gadis ini cantik,entah kenapa jantung Raxel berdebar-debar,kami pun saling memandang sampai akhirnya.
"Tugasnya uda selesai gue mau balik ke kelas,karna bentar lagi mau masuk" ucap gadis itu langsung beranjak meninggalkan Raxel.
Gadis itu pun sudah pergi tapi entah kenapa jantung Raxel masih berdebar-debar.
----------
"Gila kenapa harus pakai berdebar ni jantung,memang si kalo diperhatikan Raxel memang tampan tapi gak sampai harus bedebar gini,haduuuu"ucap Fika yang menahan debaran jantungnya tadi.
"Uda Fika fokus lo gak boleh kayak gini,fokus karna habis ini lo harus belajar dengan Bu Tia guru kiler"
Cafe
"Jadi lo mau jelasin apa sama kita?"
Fika pun hanya terdiam sejenak dan mulai menarik napas untuk menjelaskan pertanyaan sahabatnya tersebut.
"Jadi gini kemarin gus gak sengaja....." Fika pun menjelaskan dari awal sampai akhir,sahabatnya itu menampilkan ekspresi tak menyangka.
"Serius lo Fik,kalo gue jadi lo hmm bakal gue cari kesempatan tu meluk auto"ucap Zelin
"Lo ma bukannya kasihan sama Fika malah gitu lo,,tapi lumayan juga lo Fik bisa dekat sama cogan sekolah"ujar Maira yang menaik turun kan alisnya.
"Yee kalian bedua ni bukan bantu cari solusi buat atasi masalah gue malahan gitu"
"Emang berapa lama lo dihukum sama tu Raxel?"tanya Maira
"2 minggu"
"Lo mah Fik seharusnya bersyukur banyak lo cewek2 sekolah yang mau di posisi lo"
"Ya kan cewek itu bukan gue!"
"Uda jalani aja Fik sapa tau tu Raxel kepincut sama lo" ucap Zelin
"Apaan si lo kepincut yang ada gue benci tu sama tu Raxel"
YOU ARE READING
I'm Promise (ON GOING)
Teen FictionJANGAN LUPA VOTE DAN COMENTNYA!! Karna janji adalah hal yang harus aku tepati, namun apa jadi nya jika janji itu menyangkut perasaan mu dan dia. "I'm promise and you?" "I.." #Afika Safina #Raxel Arlon Mahendra
