Huuu kalo bukan karna buku diary,gak akan gue mau jadi babu nya tu es, rutuk Fika sambil memukul bantalnya.
"Gue kesal sama Raxel!!!"
Teriak Fika yang membuat Difa-mama Fika masuk kamar
"Kamu kenapa Fik,kesal sama siapa?,anak gadis kok teriak2 malam-malam?"tanya heran mamanya
"Enggak kok tadi cuma eeeee.." sambil berpikir
"cuma kesal sama pr kimia"
"Ooo mama kira ada apa, y uda sana tidur uda malam lo besok sekolah kamu kesiangan"
"Iya ma"
Difa-mama Fika langsung keluar dan mematikan lampunya dan tak lupa memgucapkan selamat malam.
Fika pun mengambil posisi tidur yang nyaman dan menarik selimut sampai memutupi dadanya.
"Semoga besok tu es gak nyuruh gue yang aneh-aneh".
-------------
Paginya
Huu semangat gak boleh nyerah ini demi baliknya buku diary lo, ucap Fika dalam hati sambil menyemangati dirinya sendiri.
Di sekolah ia langsung masuk kelas yang terbilang masih agak sepi karna masih terlalu pagi. Satu persatu siswa mulai berdatangan, sampai adanya suara sambutan
"Pagi Fika" sebuah teriakan siapa lagi kalo bukan Zelin si pemilik suara menggelegar.
"Hmm"
"Kok cuma deheman si"
"Lo kenapa Fika kelihatannya lesu banget gak kayak biasanya" ucap Maira yang heran.
"Enggak kok Ra cuma mood gue aja yang lagi gak baik"
Maira pun hanya memanggut manggutkan kepalanya saja.
Pelajaran pun dimulai yang di bawa oleh Pak Dawis guru fisika dan di lanjutkan dengan Bu Sera guru Kimia sampai jam istirahat.
"Oke anak sekian pertemuan hari ini semoga kalian mengerti yang gak mengerti kita bahas minggu depan" ucap Bu Sera meninggalkan kelas.
"Kantin yuk,laper banget ni"ajak Maira
"Kalian aja deh aku gak"
Sambil menelungkupan kepala dengan tangan sebagai tumpuan.
"Ada di sini yang namanya Afika Sefina?" Suara berat seorang laki2,lalu Fika pun menaikan kepalanya melihat dan ternyata itu Raxel yang berada didepan ambang pintu,yang bikin heboh satu kelas.
Saat pandangan mereka bertemu
"Lo ikut gue,gue tunggu di perpus"katanya langsung meninggalkan kelas Fika.
Fika langsung berdiri lalu di tangannya dicekal Maira
"Lo utang penjelasan dengan kami Fik"
"Iya2 nanti gue jelasin"
Fika pun langsung menuju tempat yang disuruh oleh Raxel tadi.
--------
Sampainya di perpus Fika langsung di sambut dengan sahabat2 Raxel.
"Hai Fika ya,kenalin gue Ziondra sahabat sekaligus sepupu nya Raxel,dan ini Erlan Ornando dan Erlon Ornando saudara kembar juga sahabat ny Raxel" sambil melambaikan tangan ke Fika.
"Salam kenal ya"
Fika pun hanya mengangguk-angguk kan kepalanya saja.
"Uda datang lo,gue pikir lo ngehindar dari hukuman" ucap Raxel
"Gue gak sepenakut itu ya" jawab Fika dengan ketus.
"Nah sekarangan hukuman lo,lo susun ni semua buku kembali ke tempatnya gantiin gue"
Fika yang melihat tumpukan buku yang menjulang tinggi hanya bisa melototkan matanya.
"Lo serius sebanyak ini,gue kan cewek"
"Siapa peduli pokoknya harus uda beres lima menit sebelum bell bunyi,karna gue akan mengecek kembali"
Fika pun hanya bisa memasang wajah kesalnya
"Y uda, guys yuk cabut" ajak Raxel
"Yang sabar ya Fik, Raxel memang gitu"ucap Erlon.
Akhirnya Raxel dan sahabat nya pergi.
Fika pun kembali menatap tumpukan buku yang harus ia bereskan
"Kalo bukan gara2 buku diary tu pasti males banget gue ngerjain, mentang2 anak pemilik sekolah huuu,,,,,sabar Fik hanya 2 minggu aja"
Langsung lah Fika membereskan tumpukan buku itu.
YOU ARE READING
I'm Promise (ON GOING)
Teen FictionJANGAN LUPA VOTE DAN COMENTNYA!! Karna janji adalah hal yang harus aku tepati, namun apa jadi nya jika janji itu menyangkut perasaan mu dan dia. "I'm promise and you?" "I.." #Afika Safina #Raxel Arlon Mahendra
