PROLOG

4.3K 919 446
                                    

Suara knalpot motor ninja yang nyaring terdengar jelas hingga memecahkan keheningan di pagi hari yang indah ini. Terlihat seorang pria tinggi setengah berlari keluar dari rumah megah dengan helm ditangannya, ia menaiki motor itu, memasang helmnya dengan sempurna dan duduk dengan posisi yang nyaman, dan melajukan motor ninja itu dengan mulus keluar dari gerbang rumah "hati - hati den", ujar Mbok yang dibalas lambaian tangan pria tersebut. Motor itu melaju dengan sempurna di jalan raya yang lumayan sepi, hingga dari arah belakang terlihat dua motor ninja lainnya yang mengikuti pria itu dengan kecepatan yang tinggi hampir menyamai kecepatan motor pria itu, dari arah kanan tepatnya saat pria itu melewati persimpangan, satu mobil sport berwarna hitam dengan kilatan yang menyilaukan melaju dengan cepat mengikuti pria itu, karena sadar dibuntuti pria itu menambah kecepatan motornya yang membuat para pengikut itu tertinggal dibelakang dan tertutup embun di pagi hari.

"Cepetan Rel..." ujar Davino yang duduk dengan resah dibangku penumpang, "Gue gak mau makan risol lagi.." erang Davino pasrah setelah melihat motor pria itu yang mulai tertutup embun pagi hari, desakan Davino membuat Farel menambah kecepatan mobilnya dan terus mengejar pria itu. Kedua motor ninja yang sedari tadi mengikuti motor pria itu juga telah berhasil menyusul mobil Farel. Azka melambaikan tangan kearah Farel dan Davino saat berhasil melewati mobil mereka, Farel hanya tersenyum sinis saat melihat motor Azka yang telah berhasil melaju di depannya. Dengan menambah kecepatan mereka, aksi kebut-kebutan pun tidak terelakkan, meskipun telah menambah kecepatan kendaraan mereka, tetap saja mereka tidak dapat menyusul kecepatan motor pria itu. Terukir senyum penuh kemenangan dari pria itu karena melihat dari spion motornya mereka telah tertinggal dibelakang dan tidak dapat menyusul dirinya.

Brum.. brum.. motor pria itu berhenti di parkiran sekolah SMA Pelita Bangsa, ia melepas helm motornya dan merapikan rambutnya yang berantakan, Revaldo, itu nama pria tersebut. Tidak berselang lama, Aslan salah satu pemilik motor Ninja yang sedari tadi mengikuti pria itu juga telah tiba dan memarkirkan motornya dengan rapi disebelah motor pria itu, yang kemudian disusul motor Azka dan mobil yang ditumpangi Davino, Farel. Mereka turun dengan serempak dan menyusul Revaldo dan Aslan, senyum penuh kemenangan Revaldo itu terpampang jelas saat menyambut teman-temannya dari kekalahan mereka yang kesekian kalinya "nice try" ledek Revaldo, mengejek mereka, "emang gila lo Do...." sembur Davino, "Well...we lose again" lanjut Azka dengan tatapan kecewa dan memandangi motor merahnya itu dan mengakui kekalahannya, Devano mengacak rambut Azka yang murung "Aslan aja kalah Az....", mereka hanya tertawa melihat tingkah kedua temannya itu "Kita gak makan risol lagi kan?" tanya Farel dengan polos memecah riuh tawa, dengan sigap Azka menutup mulut Farel, "Ooh No...." ujar Davino was-was, Revaldo yang akrab disapa Aldo itu hanya tersenyum tipis "Masih ada 30 menit sebelum masuk" ujar Aldo melihat kearah arlojinya, menandakan mereka akan segera menghabiskan seluruh risol yang ada di kantin sekolah. Ajakan Aldo disambut kepasrahan teman-temannya yang sudah muak makan risol setiap hari, "Gue udah gak sanggup lagi...." keluh Davino yang sudah tahu hal ini akan segera terjadi padanya. Aslan yang sedari tadi bersandar pada tembok abu pucat itu hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya, sambil memasang air pods ditelinganya. Azka merangkul mereka semua untuk bergegas ke kantin sekolah "Bu Yayu!!! We Coming!!" seru Azka.

Gimana?? Penasaran next part nya? Yuk next!!

Terima kasih buat kalian yang udah baca dan vote cerita ku

Kalian semangat ku untuk terus menulis cerita 💌

See you in next part

Elsan Juliana

2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BADLESS [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang