29

1.7K 237 30
                                    

Nara merebahkan dirinya dikasur, menenggelamkam wajahnya pada bantal, sampai napasnya terasa sesak lalu kemudian berbalik mengubah posisi tengkurapnya menjadi terlentang dengan pandangan langsung mengarah pada langit-langit kamar.

"Jungkook brengsek."

Dia berdecak kesal mengingat saat di kantin dia melihat Jungkook tengah makan dimeja yang sama dengan Yeri.

Perasaan baru kemarin dia mengiyakan rasa sukanya pada Nara, lalu kenapa hari ini cowok itu malah mendiamkannya dan makan dengan cewek lain?

Nara jadi tidak bisa menganggap pernyataan Jungkook kemarin adalah serius perihal rasa. Cowok itu hanya main-main. Tidak kurang, tidak lebih.

Tiba-tiba ponsel Nara yang masih tersimpan didalam tas berbunyi, buru-buru gadis itu memeriksanya, dan ternyata sang penelpon adalah Alina.

"Kenapa?"

"Buset judes amat, Bu. Beneran lagi dapet ya?"

"Apasih, Lin? Kenapa?"

"Iya nih beneran kayaknya. Yaudah, gue ke rumah lo ya, Ra."

"Hah? Ngapai-- lah? Halo? Dih gak jelas amat. "

Nara melempar ponselnya ketempat tidur. Kesal sekaligus heran dengan tingkah Alina barusan dan apa yang diucapkan cewek itu. Tapi tidak ingin terlalu banyak berpikir, Nara pun memutuskan untuk pergi mandi karena badannya terasa lengket.

***

Demi Jungkook yang masih mendiamkannya hari ini, Alina benar-benar datang dan yang membuat Nara heran cewek itu malah membawa beberapa buah botol kiranti dan juga obat pereda nyeri haid didalam kresek bening yang Ia bawa.

Alina tidak biasanya begini. Nara curiga Alina sekarang sedang kesambet gara-gara mulai menyukai game online favorite pacarnya itu.

"Ngapain sih, Lin?"

"Lo bukain gue pintu bukannya nyuruh gue masuk malah ditanya begitu. " kesalnya, membuat Nara meringis pelan lalu kemudian menyuruh Alina masuk.

"Sumpah ya, Lin, lo aneh banget. Ngapain pake dateng bawa beginian?" Nara mengangkat kantongan plastik yang diletakkan Alina dimeja ruang tamunya.

"Lo diperhatiin sama temen bukannya makasih kek terharu kek malah begini. Nyesel gue."

"Merinding gue, lo kesambet setan PubG ya?"

"Sialan."

Nara tertawa lalu mengambil satu botol kiranti itu, memandangnya sebentar
"Gue gak pernah minum kiranti selama 20 tahun hidup anjir. Rasanya gimana? "

"Gak tau. Gak pernah minum juga." ucapnya, membuat Nara jadi memincingkan mata curiga,

"Terus ngapain lo beliin gue anjir?"

"Bukan gue yang beli elah."

"Hah? Terus siapa? Lo kesini gak sendiri?"

Alina tersenyum kemudian menyandarkan punggungnya pada sandaran sopa.

"Jungkook."

"Jangan ngadi-ngadi." respon Nara cepat

"Beneran Jungkook anjir, yakali gue bohongin lo."

Boyfie-Jjk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang