24. Final

5.4K 629 119
                                    

Aku sangat menyarankan untuk putar bgm.

🎵bgm : Sampai menutup mata

••••

Suasana gereja yang temaram seakan turut menjadi saksi bisu. Taehyung mengerjapkan mata, ketika ada seseorang menepuk bahunya dengan perlahan. Kelopaknya mulai terbuka, menyesuaikan dengan pencahayaan yang tidak terlalu menusuk retina. Taehyung melihat sekeliling, mendapati pria paruh baya sedang tersenyum kearahnya sebelum pergi keluar dari gereja. Ia mengangkat tangan kirinya, memperhatikan jam yang melingkar disana.

Pemuda Kim menghela nafasnya pelan. Rasa sesak kembali datang melingkupi relung hatinya.

Mengingat kejadian yang terjadi lima tahun lalu, tepat di hari ini.








-kilas balik-

Divisi keamanan tengah berdebat. Menentukan siapa yang akan melaporkan perilaku Daniel kepada guru konseling. Lisa hanya merolling matanya malas. Mendengarkan tiga pria yang mengaku jantan, tapi tidak berani menghadap guru konseling.

Bunyi telepon yang berdering menghentikan perdebatan mereka. Taehyung mengambil ponselnya dan melihat nama Yura terpampang disana.

Nenek cerewet is Calling you...

"Kenapa?"

"T-Taehyung— bisa ke Jungkook sekarang?"

(Chapter 20)


---


Taehyung sempat mampir ke super market, membeli 15 susu pisang yang akan ia berikan untuk Jungkook. Rasanya sangat senang membayangkan bagaimana raut wajah Jungkook saat menerimanya. Ia berlari di lorong rumah sakit, tidak sabar melihat pemuda Jeon.

Di depan ruangan Jungkook semuanya terlihat berkumpul. Memandang Taehyung dengan tatapan pilu. Terlebih saat melihat sekantung besar susu pisang di pelukannya.

"Mau lihat Jungkook, Tae?" Yura mendekat. Gadis itu menggigit bibir bawahnya. Ia merangkul Taehyung sembari menuntun pemuda Kim ke depan pintu rawat Jungkook. Setelah Taehyung masuk ke dalam dengan tampang bingungnya, tangis Yura pecah. Bersamaan dengan Somi yang kembali histeris di pelukan bibi Jeon. Sedangkan Junsoo terlihat melamun dengan wajah babak belur— sisa perbuatan paman Jeon.

Tak berselang lama, pintu ruangan Jungkook dibuka dengan kasar. Taehyung menatap nyalang pada Yura sembari menitikkan air mata.

"APA MAKSUDMU!?" Taehyung berteriak keras. Menampilkan urat di lehernya yang begitu ketara.

Semuanya diam. Tidak menjawab pertanyaan Taehyung. Hanya terdengar isak tangis dari Somi yang semakin deras nyaris pingsan.

Taehyung merasakan dadanya berdenyut nyeri. Dia yang begitu senang melihat Jungkook di ruangannya, seketika terdiam saat melihat tubuh Jungkook tertutup rapi oleh kain putih. Tidak ada lagi alat-alat yang menempel di tubuhnya.

(Chapter 21)


---

[Fin] Remedy | tkWo Geschichten leben. Entdecke jetzt