3. collapse

5.8K 844 25
                                    

---


"Apa kau sinting!?"

Jungkook mengernyit. Baru saja ia membuka mata, sudah disemprot saja oleh gadis di hadapannya ini.

"Sebenarnya apa yang kau pikirkan? Aku kan sudah bilang, jangan dipaksakan Jung! Jangan perfeksionis, kalau lelah ya istirahat! Kalo lapar ya makan!" Yura memijit pelipisnya pelan. Tidak habis pikir dengan Jungkook yang baru kali ini tumbang di belakang panggung. Jungkook hanya bisa menunduk. Sedikit merasa bersalah sebenarnya.


"Maaf." Jungkook bergumam pelan.

"Ingat Jung, jangan berlebihan! Jaga kesehatan! kau lupa jika—"

"Aku baik-baik saja" Jungkook memotong perkataan Yura membuat gadis itu menatap sendu. Berakhir Yura yang mengalah, menghembuskan napasnya kasar.

"Untung tubuhmu itu tidak jadi gepeng gara-gara ketiban sounds!" kata Yura bersungut-sungut. Sungguh, ia sebenarnya emosi pada pemuda keras kepala ini. Tapi apa boleh buat, isi kepala Jungkook bahkan lebih keras dari batu.

"Maksudmu tidak jadi? Aku tadi merasa seperti mau mati gara-gara ada yang menimpa tubuhku kuat sekali!"

"Tentu saja, Kim Taehyung si murid baru berlari ke arahmu dan menolongmu."


Yura tidak membual.

Taehyung yang akan menuju parkiran, melihat sounds berjalan sempoyongan seperti sedang hangover. Sounds tersebut di turunkan hingga Taehyung melihat sosok Jungkook di baliknya. Kelihatan lelah sekali, karena tubuhnya berkilat penuh keringat. Awalnya Taehyung memang ingin membantu, tapi Jungkook keburu limbung sehingga dia berlari kesetanan. Menarik lengan Jungkook yang hampir tertimpa sounds.

What the fuck!

Dalam hati Taehyung mengumpat. Bagaimana tidak, ia terjatuh menimpa sunbaenya itu dan tidak sengaja mencium pipi kirinya.

---

Di rumah, Jungkook membantu kakaknya menyiapkan makanan. Tangannya sudah cukup andal bermain di dalam dapur. Lauknya sederhana, hanya nasi goreng kimchi dengan cumi goreng kesukaan Jeon Somi, kakaknya.

"Jung, kau oke?" Somi memegang lembut pundak Jungkook. Adiknya yang manis sudah menjadi laki-laki dewasa dan bisa diandalkan. Punggungnya tegap, bahunya melebar meski wajahnya kecil. Rasanya Somi ingin menangis ketika mengingat masa lalu mereka. Dimana Jungkook yang ceria, memohon dibuatkan kue cokelat, merajuk ketika makan sayur, dan menangis jika Somi mengganggu. Somi rindu semuanya.


"Memangnya aku kenapa?" Jungkook balik bertanya.

Selalu seperti itu. Entah sudah berapa kali Somi bertanya, Jungkook selalu bersikap seakan menutupi sesuatu. Setiap pulang sekolah kerjanya hanya mengurung diri di kamar sambil belajar. Kadang bermain dengan kuas dan cat di halaman depan. Jika akhir pekan, Jungkook rutin melakukan jogging ketika hari masih gelap dan kembali ketika matahari baru saja terbit. Itu pun jika tidak sibuk. Seringkali Jungkook berkutat dengan laptop hingga berjam-jam dan membuatnya lupa dunia.

Saat sedang berada di kantor, Somi seringkali melihat dari balik jendela kaca ruang kerjanya. Perusahaan tempat ia bekerja ada di jantung kota dan dekat dengan sekolah Jungkook. Ia selalu berdiri di dekat jendela saat jam pulang sekolah. Melihat jalanan yang begitu ramai sambil berusaha mencari apakah adiknya pergi bermain dengan temannya atau pulang ke rumah.

Pada kenyataannya, Jungkook tidak pernah sekalipun bepergian setelah jam sekolah usai. Pemuda itu selalu pulang tanpa pernah merasakan hung out yang identik dengan masa muda. Hal itu membuat Somi cukup khawatir akan pergaulan adiknya. Jungkook memang ketua osis, humble dan ramah jika di sekolah, tapi bergaul dengan lingkungan sekitar juga perlu.

Perihal orang tua, Jungkook dan Somi itu sudah menjadi yatim piatu semenjak Jungkook berusia 1 tahun. Jungkook juga sudah merelakan kepergian orang tuanya. Hingga saat Somi bersekolah di Jerman, Jungkook yang masih anak-anak dititipkan di rumah pamannya, di Busan, kota tempat tinggal mereka dulu. Dan entah apa yang terjadi, Sepulang Somi dari Jerman Jungkook berubah total, tapi terus tutup mulut hingga saat ini.


"Noona?"

Jungkook melambaikan tangannya di depan wajah Somi. Gadis itu melamun rupanya.

"Noona, ayo makan!" Jungkook menarik salah satu kursi dan mempersilahkan Somi untuk duduk disana.

"Noona, ayo makan!" Jungkook menarik salah satu kursi dan mempersilahkan Somi untuk duduk disana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---

Jeonjjk.1.9

Followers 6.627 | Following 9 | Post 0


Mata Taehyung membola. Postingannya tidak ada tapi followers instagramnya lumayan banyak. Populer sekali pemuda Jeon itu.

"Aku penasaran sekali." gumam Taehyung pelan.

"KIM TAEHYUNG!!"

Taehyung berjengit kaget. Ia lupa jika tadi sedang menyiram tanaman. Parahnya, salah satu pot bunga koleksi ibunya sudah penuh dengan air. Mampus. Ibunya galak dan menyeramkan jika marah.

"Maaf ibu!"

Remaja itu kembali menatap layar ponsel dan menyimpannya di saku.

Sedikit berharap jika ada satu hal saja yang bisa menuntaskan rasa penasarannya kepada ketua Jeon yang menawan itu.

---

[Fin] Remedy | tkWhere stories live. Discover now