7. class and you

4.4K 739 23
                                    

---

Kelas 10 ilmu sains 2 terdengar berisik. Rasanya seperti tawuran di dalam ruangan tertutup. Padahal hari ini adalah hari pertama mereka memasuki kelas, memulai pembelajaran, dan mengakrabkan diri dengan teman baru. Penyebab kegemparan di pagi ini ya karena pemilihan pengurus kelas.

"Sehun saja! Dia kan wajahnya seram!"

"Tidak! Jangan Sehun! Dia kan pelit, cari ketua kelas yang baik hati dan tidak sombong dong!"

"Taehyung saja!"

"ANDWEEE! AKU PELIT DAN JAHAT!"

"KALAU BEGITU JENO SAJA!"

"AYAHKU POLISI, KALAU AKU JADI KETUA DAN KALIAN TIDAK MENURUT PADAKU, SIAP-SIAP SAJA KU—"

"OKE GANTI!"

Tak berselang lama, saat keadaan masih terdengar sangat ribut, pintu kelas terbuka lebar. Sontak semua terdiam. Mereka memandang pintu dan mendapati sosok yang mereka hindari— Anggota divisi keamanan, Min Yoongi.

Mampus saja.

"Kalau mau tawuran jangan disini! Lapangan luas buat apa tidak di pakai!?" Yoongi memperhatikan seisi kelas. "Mana data kelas? Sudah?" Lanjutnya.


Semua siswa diam. Tidak ada yang berani menjawab. Yoongi pun masuk ke dalam kelas dan melihat papan tulis yang penuh dengan coretan.

"Ck! Mana absen kalian?!" Tanya Yoongi membuat Yerin, yang sedang memegang buku absen kelabakan.

Yoongi membuka daftar absen tersebut dan memerintah Yerin untuk menuliskan di papan tulis. Ia membaca acak nama di buku absen untuk dijadikan pengurus kelas. Dan ini hasilnya,

Ketua : Sungjae

Wakil : Junhoe

Sekretaris : Lalisa

Bendahara : Taehyung

Noted : mau di ganti? 🔪

Yang benar saja!?

Sungjae si manusia konyol menjadi ketua kelas? di tambah Junhoe yang tidak beda jauh? Apa-apaan sekretarisnya Lalisa? Gadis seperti preman yang pemalas. Terakhir dan yang paling parah, si ceroboh Taehyung menjadi bendahara?

Yoongi tersenyum puas melihat hasilnya. Ia segera memotret data pengurus kelas tersebut menggunakan ponsel. Setelahnya ia pergi meninggalkan kelas tanpa mengucapkan apapun lagi.

"Min sialan!" Lalisa, gadis tomboy itu kesal sekali. Untuk duduk tegap saja ia hanya mampu bertahan 1 menit. Sekarang dia malah menjadi sekretaris kelas yang bertugas menulis ratusan kata di papan tulis saat gurunya malas.

"Jim, bertukarlah denganku! Nanti kau ku traktir setiap hari" Taehyung sedang berusaha membujuk Jimin.

"Tidak."

"Jim," Taehyung merengek. Namun, pria Busan itu hanya memakan kuenya, tidak peduli dengan apa yang sedang dilakukan Taehyung.

"Sialan." Taehyung mengerang kesal. Jika meminta ganti pun percuma, data sudah di pegang oleh anggota osis.

---

"Anak ini jadi bendahara? Pffftt, yang benar saja— " Jungkook menahan tawanya. Menimbulkan kernyitan heran dari Yoongi.

"Kau kenal dia?" Tanya Yoongi setelah melirik siapa bendahara yang Jungkook maksud. Jungkook mengembalikan ponsel Yoongi lalu menulis kembali data tersebut di sebuah kertas.

"Tidak terlalu. Hanya mengira, kukira dia ceroboh," Jawab Jungkook.

"Itu aku yang memilih. Asal pilih tepatnya. Kelasnya berisik, kelas lain sudah selesai padahal."

"Jung, maaf aku telat. Sini kemarikan!" Wendy, sekretaris osis, sedang mengulurkan tangannya. Meminta lembaran kertas berisi data pengurus kelas yang sedang ditulis oleh Jungkook.

"Kau pelajaran kimia ya?" Jungkook bertanya setelah menyerahkan kertas.

"Iya, susah! Aku benci kimia."

"Benarkah? Setelah ini kelasku."

"Oh iya, di kelasmu ada kursi kosong tidak? Nanti salah satu peserta olimpiade kimia ikut pelajaran kelas 12." Kata Wendy yang dibalas anggukan oleh Jungkook. Ia membenarkan, karena dulu Jungkook juga merasakan hal yang sama saat menjadi perwakilan olimpiade fisika.

...

Memasuki jam pelajaran terakhir di hari ini, Jungkook sedikit mengantuk. Bukan hanya Jungkook sebenarnya. Ayolah, siapa yang tahan berkutat dengan buku-buku sialan berisi rumus ini? Di tambah dengan suasana siang yang terik namun lumayan sejuk. Sepoi angin terasa bagai lullaby di siang bolong. Disinilah Jungkook sekarang. Duduk tenang di kelas sambil berusaha memperhatikan Lee ssaem yang sedang mengajar. Sesekali melirik ke kursi di samping kursi guru yang sedang diduduki oleh bocah olimpiade itu.

Siapa lagi kalau bukan si pintar Taehyung? Ingat saat Taehyung terjebak di ruang kepala sekolah dihari pertama MOS ? Kepala sekolah ternyata mengetahui prestasi Taehyung, ia langsung memberikan amanat agar Taehyung menjadi perwakilan olimpiade kimia.

Jungkook sedikit kagum sebenarnya. Tentang bagaimana pemuda itu mengernyitkan dahinya, mencatat materi di binder, menggumamkan nama-nama senyawa, dan sesekali mengusak surainya jika dirasa gerah. Rahangnya tegas sekali. Membuat orang tidak bosan untuk menatapnya.

Tak di sangka, Taehyung ternyata sadar jika sedang di perhatikan. Ia menoleh ke arah Jungkook dan lantas tersenyum kotak. Entah kenapa Jungkook merasa malu, kemudian memalingkan wajah ke arah papan tulis. Saat Jungkook kembali untuk menatap Taehyung, remaja itu masih melihat ke arahnya dan sekarang malah mengangkat kedua alisnya menggoda.

Sial.

Jungkook kesal sebenarnya tapi kenapa ia malah mati-matian menahan senyum. Total abai pada Lee ssaem yang masih menerangkan materi dengan serius.

"Jeon?"

"Jeon? Sejak kapan kau senang melamun saat pelajaran?"

Jungkook masih diam. Taehyung terkekeh pelan melihatnya. Yugyeom, teman semeja Jungkook menendang pelan kaki pemuda Jeon.

"JEON JUNGKOOK!"

"N-ne ssaem?" Jungkook gelagapan.

"Aku tau kau pintar, tapi aku tidak toleransi pada murid yang tidak menghargai pelajaran." Ucapan Lee ssaem mengandung makna tersirat. Jungkook hanya mengehela napas pelan. Ia bangkit dari duduknya, menunduk singkat kepada Lee ssaem, dan keluar dari ruang kelas. Seumur hidup baru kali ini merasakan hukuman dari guru.

Kim Taehyung, afeksimu kuat sekali,ya?

---

[Fin] Remedy | tkOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz