•Hak

4.4K 499 84
                                    

Double up, hati-hati penuh drama dan words mencapai 1000- hehehehe.

•••

Pas dijalan gatau kenapa hujan tiba-tiba datang bikin Haruto sama Jeongwoo harus cari tempat buat neduh.

"Dirumah kosong itu aja yuk?"

Jeongwoo ngegeleng sambil narik ujung baju Haruto. "Takut."

Haruto senyum, narik Jeongwoo buat masuk. "Gak zaman lagi ada setan dipagi hari kayak gini."

Setelah mereka masuk, banyak barang-barang bekas yang kumuh serta lantai kotor.

Haruto baringin kardus bekas buat duduk.

"Duduk sini, aku mau nyalain api mumpung ada kayu bakar."

Jeongwoo nurut sambil duduk, sebagian tubuhnya udah basah karna hujan.

Karena gak ada api, Haruto percikin kayunya walaupun agak lama buat bikin api itu membesar.

Jeongwoo cuma meluk lutut sambil natap lantai yang kotor itu.

Setelah selesai bikin kayu bakar, Haruto duduk disamping Jeongwoo dan ruanganpun terasa hangat karna adanya api tersebut.

Haruto noleh kesamping, dia natap Jeongwoo yang lagi ngelamun sampai gak sadar sama pergerakan Haruto disampingnya.

Jeongwoo tersentak begitu Haruto makein dia jaket ketubuhnya. "L-lo—"

"Dingin."Kata Haruto ngalihin pandangan kesemua penjuru ruangan.

"Ya kalo dingin kenapa malah dikasih kegue bego!"Sarkas Jeongwoo sambil ngelepas jaketnya tapi keburu ditahan Haruto.

"Pake aja woo, aku gak mau kamu sakit."

Jeongwoo sedikit tertegun ketika ngedenger suara haruto yang lembut itu.

Kemudian keduanya berdeham dan ngalihin pandangan kearah lain dengan canggung.

Jeongwoo ngebuka hpnya, banyak panggilan tak terjawab dari Woojin tapi dia langsung blokir nomernya.

Dan ada satu panggilan tak terjawab dari y/n, bikin dia mengernyit heran.

Begitu jeongwoo akan menelpon y/n balik, Haruto udah lebih dulu ngambil hpnya.

"Eh balikin Haru!"

Tapi haruto malah mati daya-in hpnya. Abis itu dia sakuin kedalam saku celananya.

"Dihhh, balikin hp guee!"Rengek Jeongwoo.

Haruto gak ngegubris malah nyodorin kedua tangannya buat ngerasain kehangatan api unggun.

"Lo kenapa sih?! Balikin sini, gue mau nelpon kak y—"

"Jangan kasih dia harapan kalo lo mau tetep sama gue."

"Tap—"

"Kali ini gue ada hak buat ngelarang apapun yang gue mau terhadap lo."

Haruto natap jeongwoo intens. "Sekalipun lo ngebantah, gue gak akan peduli karna sekarang lo milik gue Watanabe Jeongwoo."

Jeongwoo diam, telinganya memerah bikin Haruto mau gak mau senyum sambil ngusap pelan pipinya.

"Aku sayang kamu woo, makasih udah mau nerima aku jadi pacar kamu."Bisik Haruto lembut. "Ini suatu anugrah karna sejak dulu aku selalu yakin kalo hubungan ini pasti gak akan pernah benar-benar terjadi."

Haruto mulai miringin kepalanya bikin Jeongwoo nutup mata perlahan ketika kedua belah bibir mereka bertemu.

Tangan Jeongwoo tanpa sadar ngelingkar dileher Haruto begitupun tangan Haruto yang ngeraih pinggang serta tengkuk Jeongwoo mendekat.

Normal • HaJeongwooWhere stories live. Discover now