•kiss dulu tapi

5.2K 798 131
                                    

Keesokan paginya, junghwan gak masuk. Katanya diare sehabis mukbang dadakan mie bakso pedas 10 sendok kemaren.

Jeongwoo gak merasa bersalah, karena dia gatau sebenernya apa yang terjadi sama junghwan sampe emosi kayak gitu.

Padahal karena dia, junghwan jadi berubah begitu.

"Mau nengok junghwan gak pulsek?"Tanya yeongue makanin chiki milik inhong.

Haruto sebenernya dari kemarin jadi canggung sama jeongwoo, pulsek aja pisah biasanya nempel mulu kayak lem berit.

Tapi walaupun begitu, haruto tetep pantau kegiatan jeongwoo setiap detik.

"Iya."jawab jeongwoo menerin kacamata buletnya yang merosot, haruto disitu udah gemes banget liat tampang jeongwoo yang emang keliatan gemesin apalagi pake kacamata bulet gitu

Berasa liat nobita versi real life. Eh lupa, ini kan fanfic. Ulang.

Berasa liat nobita versi wattpad.

"Inong ikut?"Tanya jeongwoo, inhong masukin hpnya kesaku kemudian ngangguk sambil natap lurus kedepan.

'orang dia terus-terusan pc gue biar ngebujuk lo pergi kerumahnya!'-Batin inhong

Nyesek banget gak sih?!

"Haruto ikut?"Kini giliran inhong nanya ke haruto yang daritadi nyender tembok sambil main hp.

"Gatau—"

"Ikut lo bangsat! Gak ikut gue mutilasi buat dijadiin makanan siRuto!"sarkas jeongwoo tiba-tiba.

Fyi, Ruto nama kucing peliharaan Jeongwoo. Haruto juga yang beliin btw. Biasa, bucin.

Haruto perlahan senyum, canggungnya udah ilang. Dia mau balik lagi bercanda ria sama jeongwoo.

Tuhan.... Haruto pengen terus kayak gini selamanya....

"KAN KAN GOBLOKNYA MULAI KELUAR! GUE LEMPAR JUGA LO LAMA-LAMA KEKONOHA!"

Haruto mohon....

•••

"To, to! Stop dulu! Mampir dulu keminimarket beli makanan!"

Haruto langsung berhentiin motornya karna jeongwoo mukul bahu dia bringas.

Jeongwoo turun dari motor sambil ngelepas helm, sedangkan haruto markirin motornya didepan minimarket.

"Tunggu disini apa ikut masuk?"Tanya jeongwoo nyimpen helm tersebut disamping pinggangnya.

Haruto senyum.

Jeongwoo bingung, dari kemaren haruto kalau ditanya pake senyum duluan mulu. Biasanya juga langsung ngegas.

"Gak waras lo kayaknya."Kata jeongwoo bergidik kemudian masuk kedalam minimarket, diintilin haruto dibelakangnya.

"Iya cinta!"Kata haruto sedikit teriak bikin pengunjung yang lain auto noleh.

'Gelo anjir!'-batin jeongwoo. Sambil mempercepat jalan kearah rak buah-buahan.

"Bawa troli to."kata jeongwoo setelah ngambil beberapa buah-buahan ditangannya.

Haruto langsung hormat, "Siap nyonya! Kiss dulu tapi."

Jeongwoo rasanya pengen ngelempar buah-buahan itu tapi gak jadi, soalnya belum dibayar. "Sinting!"

Haruto ketawa, ngambil troli dideket pintu minimarket kemudian balik lagi ketempat jeongwoo.

"Dorongin ya!"Kata jeongwoo setelah masukin beberapa makanan kedalam keranjang sambil senyum manis.

"Kiss dulu tapi."Haruto antara gemes sama pengen nerkam jeongwoo sekarang juga.

Tapi dia masih inget tempat, dan.... Inget gender.

Jeongwoo cuma ngehela nafas gak nanggepin omongan haruto.

Sampai dilorong rak chiki yang sepi, haruto celingak-celinguk takut ada orang yang bakal ngeliat dia kini.

Tapi untungnya gak ada.

"To, patungan ya. Gue gak bawa bany—"

Grep!

Cup!

"nyak.... Uangnya...."

Jeongwoo mematung natap haruto dengan bola mata yang melebar. Haruto terkekeh, ngacak rambut jeongwoo kemudian dorong trolinya lagi dengan tampang watados.

"Tenang.... Baru pipi belum bibir."Kata haruto santai disertai gelak tawa.

Sedangkan jeongwoo, mukanya jadi panas gatau kenapa.

"Kenapa bengong? Masih belum puas? Yaudah sini bibirnya juga gue kiss."

"HOMO ANJENGGG!"

Normal • HaJeongwooWo Geschichten leben. Entdecke jetzt