•Selalu ada angka ganjil diantara angka genap

3.9K 609 109
                                    

Cklek.

"Woo, ini corn-dognya...."

Jeongwoo langsung ngelepas pelukan dari Junghwan dan malingin wajah kearah lain, sedangkan Junghwan natap Haruto tajem.

"Oh, lagi main sama Junghwan ternyata.... Yaudah nih corndognya gue taro ya di gagang pintu. Gue mau balik dulu kerumah.."

Haruto ngomong gitu diiringi dengan senyum paksa sambil nutup pintu kamar Jeongwoo lagi.

Tapi, sebelum bener-bener nutup. Perkataan Junghwan bikin dia tercekat seketika.

"Kalo niat awal lo cuma mau ngasih harapan dan cuma. Mau. Nyakitin. Jeongwoo. Harusnya lo gak bikin dia jadi ikutan belok sekarang ini juga!"

Jeongwoo yang emang daritadi nangis, kini makin terisak sambil narik-narik baju lengan Junghwan.

Haruto ngehela nafas, ngebuka lagi pintunya yang hampir setengah ketutup.

"Gue sama sekali gak ngasih harapan ataupun pengen nyakitin Jeongwoo. Lo tau sendiri wan, gimana susahnya ngejalin hubungan yang terlarang. Dan disitu gue mikir, sebelum Jeongwoo bener-bener jatuh mending kita selesein aja sekarang juga."

Kemudian dia natap Jeongwoo yang malingin wajah kearah lain sambil sesegukan. "Woo, lo bilang lo masih straight kan? Jadi, mungkin masih sempet kalau lo lupain aja hal-hal aneh yang gue lakuin ke lo kemaren-kemaren ini."

Haruto senyum, "Sana gih, kejar kak y/n. Gue kini dukung lo woo, soal dia sekarang deket sama kak jaehyuk. Itu cuma boongan doang kok hehe..."

Junghwan ngehela nafas, matanya melembut. "Gue juga.... Dukung lo woo..."

Udah sakit duluan, sebelum berjuang.
#FightingSoJunghwan

Jeongwoo masih liatin kaca jendela. Sama sekali gak mau noleh kearah Haruto.

Alhasil Haruto pegel, dia akhirnya ngomong. "Kita masih temenan kan woo? Kalo gitu... Gue pulang dulu ya."

Baru mau nutup pintu lagi, Jeongwoopun nyaut.

"Gue gak mau temenan sama lo lagi to, lo itu anjing. Bajingan. Brengsek. Babi!"

Junghwan sama Haruto kaget dengernya.

"W-wu kok ngom-"omongan Junghwan dipotong sama Jeongwoo yang lagi ngelap ingusnya.

"Gue maunya nge-iya-in confessan lo yang kemaren! TAPI SUSAH BANGET HUAAAA MAMAAAAA!"

"Wtf?!"

•••

"Jadi, sekarang. Lo yang menang?"

Haruto terkekeh, kemudian nepuk-nepuk kepala Junghwan. "Lo masih inget? Yang gue kata 'selalu ada angka ganjil diantara angka genap. begitupun sebaliknya.'?"

Junghwan mikir, terus manggut-manggut. Tumben dia gak ngegas? Apalagi setelah tau kalau Jeongwoo udah beneran belok sama Haruto.

jawabannya, mengalah karena percuma.

"Iya tau, genap itu kayak lo sama Jeongwoo sedangkan gue ganjilnya. Semacam pelakor gitulah, TAPI MASA IYA BAJINGAN GUE DI KIRA PELAKOR?!"

Haruto langsung geplak kepala Junghwan. Btw ini mereka lagi di supermarket beli makanan buat main dirumah Jeongwoo. Atjiee, baru bertengkar sebentar udah akur. Dasar couo.

"Sakit lol!"

"Bener sih, tapi cuma seperapat. Lo paham gak sama kata 'begitupun sebaliknya'?"

Junghwan ngusap-ngusap kepalanya sambil liat-liatin rak chiki.

"Gataulah gue, udah pusing duluan sebelum mikir."

"Yeuuu, jadi kayak yang lo bilang tadi. Tinggal dibalikin aja, otomatis kan diantara angka ganjil selalu ada angka genap jadinya."

"Maksud lo? Gue tetep jadi ganjil, dan lo salah satu angka genapnya?"

"Bukan gue, tapi Jeongwoo. Jeongwoo ada diantara kalian."

"H-hah?"

Junghwan loading, otaknya gak konek.

"Udahlah, ayok keburu sore. Lagian gak baik diluar lama-lama."Rangkul Haruto dipundak Junghwan.

Setelah bayar, dan merekapun keluar dari supermarket sambil makein masker hitamnya masing-masing. GANTENGNYAAAA KYAAAA.

Dimotor Haruto, otak Junghwan masih loading. "To, kalian sia-PAAAAAA?!?!?!"

Junghwan refleks teriak gitu karena Haruto tiba-tiba ngegasin motornya. Sialan sekali wkwkwk.

Normal • HaJeongwooWhere stories live. Discover now