Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sabtu, 12.17 📍Alas Roban
"Cek. Kedengeran kan? Ini senanya agak kresek kresek. Jalan pantura tikungannya serem banget gan, hati hati kalo mau kneedown, mending nggak usah."
"Di depan ada warung, kasih tau yang lain kita mau berhenti dulu buat istirahat, solat, makan."
"Yang pake Kawasaki ZX636 meneng bae iki, yang baru gabung. Abis ngapain tuh ke Bandung? Ngapel yak?"
"Hahahahaha, jangan melamun Mas Suho, nanti disasarin loh."
Pak Suho terkekeh ketika mendengar samar samar percakapan teman temannya melalui alat komunikasi terhubung bernama Sena yang ia pasang di helmnya.
"Jangan bilang begitu, nanti saya disasarin beneran." Balasnya.
"Kayak dulu pernah ngeboncengin cewek baju merah ya pas ke puncak malem malem."
"Makanya, jangan lepas helm di deket pohon, jadi ada yang kepincut kan. HAHAHAHAHA."
"Hahaha, iya inget banget tuh, Mas Suho bilang motornya berat sampe mesinnya panas, taunya ada yang ngikut. Hebat ya, dedemit aja tau yang mana yang ganteng."
Di sinilah ia sekarang, menyusuri jalan Alas Roban yang konon katanya terkenal dengan peristiwa mistis bersama para teman temannya. Medannya juga cukup curam, tikungan berkelok serta jalanan yang naik turun.
Mereka ini bukan geng motor seperti yang ada di sinetron, melainkan hanya sekelompok orang dengan hobi yang sama. Touring itu cuma sekedar melepas penat dari rutinitas sehari-hari.
Hanbin menyamakan laju motornya sehingga sejajar dengan Pak Suho. Iseng, dia senggol sedikit body motor sepupunya itu menggunakan kaki.
Pak Suho kaget, ia buka kaca helmnya dan mengumpat. "Heh! Njancuki kowe! Bahaya tau!"
Hanbin tertawa, setelah itu ia mempercepat laju motornya dan meninggalkan Pak Suho di barisan belakang. "600cc doang, tapi nggak ngebut!" Teriaknya.
Spontan ia menggeleng, berusaha untuk menahan diri. Tapi kalian tau sendiri, Pak Suho itu nggak mau kalah orangnya.
Ia menutup kaca helmnya dan menarik gas motor dengan kencang, menyalip beberapa motor dan mobil di depannya untuk mengejar Hanbin. Perbuatannya itu langsung dikomentari oleh teman temannya yang lain.
"Waduh, gak boleh ngomong kasar Pak guru, ntar diculik loh!"
"Busettttdahhh, ngebut amat! Kalem woi kalem!"
"Oh ini yang katanya pendiem nih? Sayang nyawa Mas! Situ belum nikah!"
"Hanbin suka nyari gara gara yaaa, coret aja dari daftar keluarga besar Mas!"
