Chapter 04

901 577 358
                                    

Grace dan Ruby menutup mulut mereka tidak berani bicara, tapi akhirnya Grace keceplosaan

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.


Grace dan Ruby menutup mulut mereka tidak berani bicara, tapi akhirnya Grace keceplosaan.

"Lalu kau terima dia?!"

"Iya benar! Masa kau tolak pria seperti dirinya, kalau orang itu memang menyukai mu dia pasti akan terus mengejar mu."

"Akhh! Aku tidak tau. Dia mengatakan suka ku secara tidak langsung dengan pesona nya. Mungkin itu hanya perasaan ku saja." Jawab Anita dengan suara pelan.

"Kalau begitu begini saja, semisalnya kau berhasil mencium nya kalau kau tidak yakin. Aku bertaruh tiket gratis kebioskop film Fantastic beast 3." Ujar Ruby.

"Whatt the hell?!! Itu tidak mungkin. A, aku tidak akan...!" Teriak Anita dengan jantung mulai berpacu.

"Hehe... Aku hanya main-main saja. Tapi taruhan nya akan tetap berlaku. Aku janji." Sahut Ruby.

"Dasar gila! Tolong beri aku saran bukan nya sebalik nya. Masa dia dijadiin taruhan!" Kata Anita dengan nada keberatan.

"Hahaha! Aku gila karena sahabat ku yang tiba-tiba senang dengan perlakuan cowo yang sudah dibencinya selama lebih dari 2 tahun."

Mendengar itu Anita kesal dan beranjak berdiri. Tapi tangan nya dicekal pelan oleh kedua sahabat nya yang selalu kompak.

"Jangan ngambek dong. Kami hanya menggodamu saja dari tadi, Hehe." Ujar Grace yang berbicara duluan.

"Aku tidak-"

Belum selesai Anita menyelesaikan kalimatnya. Steven muncul dari ruangan ganti dengan baju olahraga nya. Dan tersenyum sambil melambaikan tangan nya.

Anita membalas nya dengan agak canggung.

"Yah, pria tampan lain nya datang." Ujar Ruby.

"Seperti nya kau akan diperebutkan dua pria paling mempesona disekolah." Sahut Grace sambil nyengir lebar tanda kalau ia lagi-lagi sedang menjahili Anita.

"Ssttt! Diamlah, Steven bisa dengar." Kata Anita memperingatkan.

Steven melangkah kearah Anita dari ujung lapangan dengan langkah yang pelan.

Tapi perhatian Anita terganggu kala seorang tanpa sengaja mengarahkan bola basket, dan hampir mengenai dirinya kalau saja Bryan tidak ada disana, membantunya menghindari serangan yang tiba-tiba.

Melihatnya Ruby dan Grace berteriak pelan.

"Kyaaa! Pangeran yang satu nya ikut datang juga." Kata Grace dan Ruby bersorak dalam hati.

INSIDE OUR HEARTS [Slow Update]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ