Chapter 19

195 133 111
                                    

Hampir selama dua minggu lamanya Anita mengunci diri di rumah orang tuanya.
Setelah pemakaman Bryan, Anita tidak bisa kembali menjadi dirinya yang dulu.

Untuk menenangkan perasaan Anita satu hari setelah pemakaman Ibu Bryan memberikan sebuah buku diary milik Bryan.
Diary tersebut ditulis saat Bryan berumur 8 tahun. Makanya terlihat sudah sangat tebal dan kusam.

"Ibu, kenapa memberikannya padaku? Bukankah ini barang yang berharga untuk anda mengenang anak anda." Kata Anita pelan. Anita berpikir ia tidak berhak memiliki buku tersebut. Namun Ibu Bryan mengatakan sebaliknya.

"Tidak, nak. Ibu ingin kamu yang menyimpan nya. Karena barang ini pasti lebih berharga bila dipegang olehmu nak. Karena Ibu tau ini lebih berat untuk kamu..."

Anita menitihkan air mata yang keluar dari bola matanya.

"Karena kamu sudah seperti belahan jiwa bagi anak saya..."

Anita akhirnya mengangguk.

Hari demi hari keadaan Anita semakin membaik, Anita juga semakin sadar dan memilih untuk bersikap dewasa dalam mengatasi kematian Bryan, walaupun tidak mungkin mudah.

Sudah hampir 1 bulan Anita tidak melakukan pekerjaannya di kantor. Anita juga sudah ijin untuk mengambil cuti.
Anita juga sekarang tinggal dikediaman orang tuanya yang memiliki halaman dan ladang yang luas.

Ternyata selama waktu itu orang tua angkatnya keluar negeri meninggalkannya adalah untuk bekerja agar menghasilkan uang untuk membeli rumah dan ladang yang luas ini.

INSIDE OUR HEARTS [Slow Update]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon