Chapter 41

641 32 12
                                    

Naruto dan Erza sedang memandang matahari terbit. Erza duduk di depan Naruto sementara Naruto di belakang Erza. Mereka berdua memeluk perut Erza yang sudah mulai membuncit.
"Langitnya begitu cerah. Too bad that you can't see it Naruto-kun", kata Erza.
"Ada cara lain untukku supaya bisa "melihat" langit", kata Naruto.
"Hmmm perutku sedikit gatal Naruto-kun. Kenapa ya?".
"Itu karena bayinya berkembang Erza-chan. Makanya kulitmu melar".

Konoha

Sasuke sedang sibuk dengan buku terbarunya. Ia menulis sambil menikmati danau.
"Hmmm aku ingin tahu reaksi orang - orang jika Naruto-sensei minum soda lalu membuat geger". Sasuke menuliskan sesuatu untuk bukunya.
"Hei Sasuke, aku butuh inspirasi untuk lukisan terbaruku", kata Sai.
"Hmmm apa yang ingin kau gambar?".
"Aku ingin gambar pria tampan dengan beberapa wanita seksi".
"Gampang". Sasuke merapal handseal. "Kage Bunshin no Jutsu!".

POOOOFFF!

Satu klon bayangan Sasuke muncul.
"Oiroke no Jutsu!/Oiroke Reverse Harem no Jutsu!".

POOOOFFFF!!!

Sasuke berubah jadi pria tampan dan beberapa wanita seksi.
"Kawaiii". Sai mendadak mimisan. Ia jadi semangat melukis.
"Eeehh?". Sasuke menoleh ke belakang. Terlihat Kakashi dan Sakura jadi mimisan berjamaah dan sampai melayang karena darah yang keluar dari hidung mereka.
"Oh? Hahahahahaha".

Tsunade sedang dalam perjalanan pulang dari Kumogakure. Ia membuat aliansi dengan Raikage. Sekarang ia dan pengawalnya dihadang oleh seorang Nukenin kelas S.
"Wah wah. Akhirnya aku menemukan seseorang yang bisa kujadikan uang. Mungkin aku harus minta maaf pada Shodaime".
"Coba saja!". Tsunade menghantamkan tinju mautnya ke orang itu. Orang itu langsung di buat melayang. Apesnya, dia sekarang berhadpaan dengan Naruto.
"Wah wah aku akan dapat uang banyak kali ini", kata Naruto sinis.
"Aku tak akan kalah dengan bocah buta sepertimu!".
"Kita lihat saja siapa yang buta di sini. Shinra Tensei!". Orang itu dibuat terpental ke arah Tsunade dan pengawalnya.
"Ultimate Fire Blast!". Hempasan api biru yang besar keluar dari kedua telapak tangan Naruto. Orang itu langsung mati seketika.
"Aku sudah mengincarnya sejak lama. Sisanya biar aku saja yang urus". Naruto memotong kepala orang itu dan pergi.
"Jadi ini kekuatan api biru sebenarnya? Menarik". Tsunade terpukau karena api biru Naruto bisa membuat orang mengalami luka bakar yang hebat.

Seorang ninja Konoha baru saja menyelesaikan misi. Namun ia membawa seseorang yang terluka begitu parah.
"Misi terselesaikan, Hokage-sama. Tapi aku menemukan seorang Shinobi yang terluka parah dan dia butuh golongan darah B. Sayangnya rumah sakit stoknya sudah habis".
"Hmm kebetulan golongan darahku sama dengannya biar aku saja yang mendonorkan untuknya".

Tsunade mendapat kabar bahwa orang itu selamat. Ternyata orang itu adalah orang yang menolongnya saat ia berhadapan dengan Nukenin kelas S.
"Yokatta dia selamat. Aku ingin menjenguknya".
"Tsunade-sama sebaiknya kau istirahat saja dulu. Kau kan habis donor darah", kata Shizune.
"Tak apa. Aku sudah baikan kok".

Rumah Sakit Konoha

"Eeeenggghh...". Naruto membuka kedua matanya. Ia melihat ibunya dan Erza. Erza lekas memeluk Naruto.
"NARUTO KAU BIKIN KAMI KHAWATIR SAJA!", kata Erza kesal. Erza menangis terus sambil memeluk Naruto.
"Erza-chan?". Naruto memeluk istrinya. "Mama?". Naruto menatap Mikasa.
"Sebaiknya kau istirahat dulu. Syukurlah kau tidak apa - apa Naruto", kata Mikasa tersenyum.
"Hiks hiks anata". Erza membenamkan wajahnya di dada Naruto.
"Erza-chan jangan nangis terus dong. Nanti anak kita ikut sedih".

"Erza-chan jangan nangis terus dong. Lihat tuh kamarnya!".
"Waduh!? 😳😳😳😳". Erza tak menyangka air matanya membuat kamar Naruto jadi banjir.

Tsunade berjalan menuju kamar Naruto. Begitu ia membuka pintunya, ada air bah yang keluar dari kamar itu.
"Lho kok banjir gini?", tanya Tsunade heran.
"Erza-chan tuh nangis bombay", kata Mikasa sweatdrop.
"Kalau saja aku tak ada di saat itu, kau bisa saja mati Hokage-sama", kata Naruto datar.
"Arigatou Naruto-san". Tsunade menaruh makanan di atas meja. "Ini makanan untuk Naruto".
"Kapan Naruto bisa pulang Tsunade-sama?", tanya Mikasa.
"Mungkin 3 hari lagi Naruto bisa pulang".

"Erza-chan sepertinya kau harus memakai maternity dress deh", kata Naruto.
"Kau bilang aku sudah gendut?", tanya Erza cemberut.
"Bukan. Baju - bajumu mungkin sudah tidak ada yang muat". Naruto melirik ke salah satu sudut toko. "Waaah sepertinya bagus banget".

Naruto meraba - raba baju di mannequin itu

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Naruto meraba - raba baju di mannequin itu. Dengan bantuan Luna, Luna mendeskripsikan baju itu.
"Aku beli semua aja deh". Naruto membayarnya dengan uang pas.
"Arigatou Naruto-kun". Erza mencium pipinya,

TBC...

Akhirnya Erza-chan berhenti ngidam yang aneh - aneh. Tapi sekarang mempermasalahkan perutnya yang udah buncit.
Kira - kira seperti apa ya anak pertama mereka?

Vote and Comment, Please!

Naruto Ackerman: Master of Medic and KenjutsuTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon