#15 ─ "A New Start."

7.6K 594 17
                                        

Menangisi Mingyu yang telah menorehkan noda pada tubuhnya sungguh tak berguna. Pria itu sama saja dengan para penjahat kelamin lain; habis manis sepah dibuang. Masih segar diingatan Wonwoo, Mingyu acap kali menemui Eunwoo diberbagai kesempatan. Dan sialnya, ia melihat dengan mata kepala sendiri. Wonwoo tak munafik, ia tak menyangkal jika ia begitu membenci Eunwoo setelah apa yang sudah Mingyu lakukan. Meskipun dirinya susah untuk membenci pria itu, namun tetap saja, setiap melihat wajah Mingyu, Wonwoo akan kesal.

"Sudah berapa kali aku peringatkan untuk tidak dekat-dekat denganku! Kenapa kau keras kepala sekali!" Hari ini adalah jadwal Wonwoo mengambil beberapa bahan makanan untuk hari esok. Namun sialnya, ia bertemu Mingyu dan berakhir dikuntit oleh pria tinggi tersebut.

"Kenapa kau sangat marah? Apa aku berbuat salah? Hey, ini sudah dua minggu kau bertindak anarkis seperti ini—aw!" Wonwoo yang kepalang jengkel langsung menjulurkan jemari untuk mencubit lengan tebal Mingyu.

"Apa pedulimu! Sana kembali ke asrama dan temui pacarmu!"

"Pacar? Siapa? Aku tidak punya pacar, Wonwoo." Yang dipanggil berbalik dan langsung memicingkan mata tajam. Meskipun dalam gelapnya malam, Mingyu masih bisa melihat jelas pancaran amarah yang berkilat di mata rubah itu.

"Dasar penjahat kelamin! Pergi kau, pergi!" Marah Wonwoo yang langsung memukul keras lengan Mingyu. Yang dipukul bukannya mundur malah tetap melawan dengan merentangkan tangan dan mendekap Wonwoo; mengunci pergerakan bruntal manusia rubah satu ini.

"Lepaskan! Atau kau mau aku berteriak dan semua akan datang ke sini?!"

"Berteriaklah kalau kau berani. Berteriaklah kalau kau siap mendapat hukuman." Wonwoo kalah telak. Tak mungkin juga ia berteriak meminta bantuan, yang ada keduanya akan digeret menuju ruang Komandan.

"Sebenarnya, apa maumu, Mingyu?!"

"Kau tak sopan anak kecil." Wonwoo membolakan kedua mata, "Apa maksudmu anak kecil!"

"Dua hari yang lalu, aku baru saja mengetahui fakta bahwa kau baru berumur dua puluh tahun. Dan aku lima tahun lebih tua darimu, Sayang." Wonwoo mendorong sikunya keras hingga mengenai rusuk kanan Mingyu. Pria itu mengadu pelan sebelum kembali mengeratkan dekapannya. Salah jika Wonwoo hendak lepas dari prajurit handal ini, kekuatan mereka tak sebanding.

"Berhenti memanggilku anak kecil dan jangan memanggilku Sayang!"

"Aku akan berhenti memanggil itu tapi tolong beritahu alasanmu menjauhiku? Tuhan, seumur aku hidup, tak pernah menghadapi pria keras kepala nan batu sepertimu. Jadi cepat katakan apa kesalahanku, lalu aku akan melepasmu." Tak mungkin juga kalau ia jujur, mau ditaruh mana wajahnya jika harus mengatakan kalau ia cemburu karena Mingyu dekat dengan Eunwoo. Lantas, Wonwoo memutar otak guna mengelabuhi pria yang saat ini mendekapnya erat.

"Kau—kau bau! Aku tidak suka." Alasan yang buruk. Mingyu menggelengkan kepala tak percaya. Wonwoo tak pandai berbohong.

"Alasan lain, setidaknya kau harus membuat alasan yang bagus." Mingyu berujar. Lalu dengan satu kali putaran, Mingyu berhasil memutar Wonwoo hingga kini pria itu tepat di depan wajahnya. "Kau cemburu aku dengan Eunwoo?"

Skatmat. Wonwoo tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya dengan tebakan Mingyu.

"Benar kan? Kau menyinggung kekasih, sedangkan aku tidak mempunyai kekasih sama sekali. Dan mungkin hanya Eunwoo yang selama ini dekat denganku. Aku benar?" Wonwoo memalingkan wajah tak ingin melihat Mingyu. Bibirnya mengerucut sebal mendengar nama itu kembali. Seperti ada kobaran api yang membakar hati, Wonwoo terpancing dan akhirnya jujur kepada Mingyu.

"Ya, benar! Bagaimana bisa kau meniduriku lalu bermain kembali dengan Eunwoo! Kau punya hati tidak?!" Bukannya terkejut, Mingyu malah menyunggingkan senyuman jahil setelah mendengar penuturan Wonwoo. Kedua tangannya melepas dekapan dan menggapai troli di belakang Wonwoo. Hingga pada akhirnya Wonwoo yang kebingungan hanya bisa berjalan mundur sembari Mingyu mendorong masuk troli menuju gudang.

Conscript | MinwonWhere stories live. Discover now