"Mingyu, kau melakukan ini bukan karena kau tidak bisa bermain dengan Eunwoo kan?"
Kalimat itu masih terngiang-ngiang dikepala Mingyu. Setelah Wonwoo berucap demikian, Mingyu memilih diam dan melanjutkan tidurnya; tidak tahu saja jika Mingyu masih terjaga hingga pukul 3 pagi.
Mingyu memperhatikan Wonwoo dalam cahaya remang kamarnya, pemuda itu tertidur lelap dengan nafas yang teratur. Mingyu jadi semakin merasa bersalah karena terkesan mempermainkan pemuda polos itu. Salahnya, Wonwoo telah melihat dirinya dengan Eunwoo yang bermain api diam-diam saat diasrama. Yang membuat Wonwoo susah untuk berpikiran bersih tentang dirinya.
Dan sekarang Mingyu menjadi ikut dilema dengan kehadiran Wonwoo. Seperti ada yang lain saat dirinya bersama pemuda manis ini. Seperti ada gaya tarik-menarik yang membuatnya ingin selalu mendekat. Mingyu sadar akan kelakuan tidak terpujinya yang kerap kali mencuri kesempatan untuk mencium Wonwoo. Ia sudah berusaha untuk tidak melakukan hal tersebut namun dorongan hasrat bejatnya menyuruh untuk melakukan lebih. Mingyu kalah berdamai dengan nafsu.
Semenjak Eunwoo datang kepada dirinya dan meminta disetubuhi membuat Mingyu yang dulunya masa bodoh dengan hal itu menjadi singa buas yang lepas dari kandang. Mingyu menjadi pribadi yang ganas saat berurusan dengan kata penyatuan. Untungnya, selama menghabiskan masa militer ia hanya bermain dengan Eunwoo ─kalau kau bertanya "berapa kali?" tentu sudah lebih dari belasan.
"Ngh.." Mingyu tersadar dari lamunannya kala Wonwoo merubah posisi tidur menjadi menghadap ke arahnya. Dengan wajah polos, bibir mengerucut lucu, Mingyu bisa melihat dengan jelas wajah damai itu dibalik cahaya remang. Dari mata, hidung hingga bibir, Mingyu menyaksikan semua keindahan ciptaan Tuhan yang menjelma menjadi wujud seorang Wonwoo.
Mingyu tak mengalihkan pandangannya barang sedetikpun, baginya Wonwoo seperti candu.
"Wonwoo maafkan aku." Mingyu mendaratkan bibir tebalnya di atas milik Wonwoo. Tanpa lumatan berarti, Mingyu ikut memejamkan matanya untuk menikmati sisa waktu yang ada; sebelum Wonwoo terbangun dan menyudahi rasa senang yang kini ia dapatkan.
─
"Maafkan hyung kemarin." Wonwoo mengangguk. Ia sudah siap untuk masuk kembali ke asrama. Seungcheol seperti biasa mengantar Wonwoo hingga depan gerbang, ia memilih untuk tidak masuk karena banyak sekali urusan kantor yang belum terselesaikan.
"Tidak apa, lain kali hyung harus bermain bersamaku seharian!" Protes Wonwoo saat mengingat setelah pulang dari rumah Mingyu, kedua kakak-adik itu berencana untuk mengunjungi game center yang terletak tidak jauh dari kantor Seungcheol. Namun malang, Wonwoo lagi-lagi ditinggal sendirian karena Seungcheol yang semakin sibuk dengan urusan pekerjaan.
"Aku janji." Seungcheol tersenyum simpul menanggapi celoteh kekanakan adiknya. Tangan kanannya beringsut mengusak surai lembut sang adik. "Makan yang banyak, hyung tidak suka kau terlihat semakin kurus."
Diluar dugaan, Wonwoo ikut mengulurkan tangannya untuk mengusak surai Seungcheol. "Makan yang banyak, aku tidak suka melihat hyung semakin kurus." Lalu keduanya tertawa bersama sebelum Seungcheol memberi pelukan hangat dan melambaikan tangan ke arah adiknya.
"Hati-hati Wonwoo-ya!" Wonwoo mengangguk, memperhatikan mobil hitam itu menjauh dari pandangannya. Tangannya memegang erat ransel yang ia bawa, melangkahkan kaki memasuki area basecamp yang selama dua hari telah ia tinggal.
"Hey Wonwoo, selamat datang kembali!" Yang dipanggil membungkuk hormat memberi salam kepada Hyeontae dan Jaeyoon yang menjaga pos penjagaan hari ini.
"Aku permisi." Wonwoo kembali berjalan memasuki area basecamp. Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi, para prajurit mungkin masih berada dikamar mandi atau diarea depan untuk melakukan senam pagi. Wonwoo terus berjalan tanpa menghiraukan seseorang yang mengikutinya sedari tadi.
ESTÁS LEYENDO
Conscript | Minwon
Fanfiction[ON-GOING] "Keep it secret, me and you." - Main Pairing: Minwon (Mingyu & Wonwoo) Tags: military, romance, older top, younger bottom Dont set high expectation, i'll bring you to my imagination. Happy Reading!
