Bagian 38 : Harta Gono - Gini

222 6 0
                                    

Ibu langsung menangkap tangan Alam sebelum tangannya menyentuh wajah Eska.

"Alam! Apa Ibu pernah mengajarkanmu memukul perempuan?!" Ibu menatap tajam Alam yang terdiam.

"Lagipula kenapa perempuan ini ada disini?" Sahut Alam.

"Perempuan ini istrimu! Dia yang sudah melahirkan anakmu dan cucu buat Ibu!"

"Pernikahan kami hanya status untuk menutupi aib! Alam tak pernah mencintai perempuan ini!"

BRAKKK!

Alam menutup pintu dengan keras, membuat Ibu dan Eska terlonjak kaget. Keduanya beranjak menuju dapur dan makan bersama.

*****

Pesawat yang ditumpangi oleh Teguh dan Ida sudah tiba di bandara Indonesia. Ida sangat bersemangat bisa tiba kembali ke Indonesia. Keduanya menaiki taksi dan menuju hotel, untuk tempat menginap sementara.

"Om, Ida senang sebentar lagi akan bertemu dengam Umi."

Teguh mengangguk, namun otaknya berpikir keras bagaimana jika seandainya Ida mengetahui tentang apa yang sebenarnya menimpa Umi-nya.

Mereka tiba di hotel dan memesan dua buah kamar, Teguh sadar bahwa kini Ida bukanlah anak-anak lagi. Setelah menerima dua buah kunci, Teguh menyerahkan kunci satunya kepada Ida.

"Om mau jalan sebentar, mencari rumah untuk tempat tinggal kita nanti. Kalau kamu lapar, pesan saja makanan dari hotel ini."

"Baik, Om. Ida duluan ya, soalnya capek banget."

Teguh memesan taksi dan menuju lapas untuk menemui Anna. Sudah sepuluh tahun lamanya Teguh tak bertemu dengan Anna adiknya.

"Ibu Anna, ada yang ingin bertemu denganmu. Mari ikut saya." Suara penjaga tahanan membangunkan Anna yang sedang tidur siang.

Penjaga tahanan tersebut memutar kunci dan membuka teralis besi agar Anna bisa keluar. Anna sedikit bingung entah siapa yang menjenguknya, mengingat selama ini tak ada siapapun yang pernah datang termasuk Alam maupun Abu Fauzan.

Anna menatap punggung lelaki yang duduk di kursi, yang kemudian menoleh ke belakang menatap Anna dengan tatapan sendu.

"Ka-Kamu?"

"Maaf, jika selama ini aku tidak tahu kabar dan keadaanmu selama sepuluh tahun ini." Ucapnya.

Dengan perlahan Anna duduk di seberang meja dan menatap lelaki di hadapannya. Badannya nampak kurus kering dan rambut sedikit berantakan.

"Apa tidak apa-apa jika kamu kesini?"

"Riana tidak tahu, dia sedang keluar kota mengurus bisnisnya."

Anna terdiam, walau bagaimanapun lelaki di hadapannya pernah menjadi suaminya dan dia adalah Abi-nya Ida anak mereka.

"Bukankah aku sudah pernah berpesan untuk meninggalkan kota ini? Aku sudah memperingatkanmu dan anak kita."

"Jadi ini semua adalah ...."

"Riana yang merencanakan ini semua. Dia juga yang menyuruh orang untuk melenyapkan Yoan agar kamu bisa dipenjara lebih lama."

Anna terkejut mendengar penuturan Abu Fauzan, selama ini Anna dan Teguh berpikir bahwa diri mereka akan baik-baik saja.

"Di mana Ida anak kita?" Tanya Abu Fauzan.

"Ida berada di Arab Saudi bersama Kak Teguh. Selama ini Kak Teguh mengatakan bahwa diriku pergi ke Malaysia dan bekerja sebagai TKI agar Ida tak curiga. Kami takut membuat Ida depresi jika mengetahui bahwa Umi-nya berada di dalam penjara."

ENTAH APA YANG MERASUKIMUWhere stories live. Discover now