Bagian 28 : Fitnah Keji

206 7 0
                                    

Abu Fauzan duduk di ruang kerjanya seraya memeriksa berkas-berkas laporan perusahaan milik mertuanya. Dering ponselnya berdering dan dilihatnya ternyata Alam adik iparnya itu yang menghubunginya.

"Halo."

"Halo Kak, Ida sedang sakit karena mencarimu. Datanglah sebentar menemui Ida di rumahku."

Baru saja ingin menjawab, Riana masuk ke ruang kerjanya membawa dokumen kerjanya yang tertinggal di rumah.

"Bukankah ada Umi-nya disitu?"

"Sepertinya Ida kangen dengan Abi-nya."

"Maaf, aku sedang banyak pekerjaan."

Tuttt!

"Halo....Kak....Halo! Ah, sial. Abi macam apa kamu meninggalkan anaknya sendiri."

Alam menggerutu dan hampir ingin membanting ponselnya. Windy yang tak sengaja lewat di depan Alam datang menghampiri.

"Kenapa Pah?" Tanya Windy.

"Ida sedang sakit dan merindukan Abi-nya. Tapi kakakmu itu tidak mau diganggu dengan alasan sibuk dengan pekerjaan."

'Pasti karena ada Kak Riana, makanya Kak Abu menolak.' Batin Windy.

Tengah hari kemudian, Anna, Teguh dan Ida memutuskan kembali pulang ke rumah. Ida nampak sedikit lebih baik meskipun masih terasa lemas. Alam memutuskan mengantarkan mereka bertiga ke rumahnya dengan menggunakan mobil.

Sementara di ruang kerja Abu Fauzan masih memikirkan keadaan Ida. Sedangkan Riana diam-diam mulai menyadari perubahan suaminya semenjak menerima telepon dari Alam.

"Papa sudahlah, Mama tahu pasti Papa memikirkan anakmu itu. Lagipula Mama juga sudah tahu bahwa Papa diam-diam memberikan uang banyak untuk kebutuhan Ida."

Abu Fauzan tertegun dan dahinya mengernyit heran.

"Ma-Mama tahu?"

"Jangan Papa kira istrimu ini bodoh tidak tahu berapa uang yang sudah Papa keluarkan. Ayahku punya koneksi di bank, maka semua pengeluaran dan transfer atas namamu akan mudah diketahui."

Abu Fauzan mengelap keringat dingin yang menetes di dahinya. Jantungnya mulai berdegup kencang mengetahui dirinya sudah kepergok oleh Riana.

"Tenang saja Pah. Untuk kali ini Mama memaafkan Papa tapi sekali saja Papa berani menemui mantan istri dan anakmu maka jangan salahkan Mama jika sesuatu terjadi pada mereka."

"Lalu kenapa kemarin di rumah Alam....?"

"Aku hanya ingin melihat apakah Papa mau menepati janji tidak mendekati mereka lagi dan ternyata Papa menepati janji." Ucap Riana berbisik di telinga Alam.

*****

Minggu siang seperti biasa Ibu-ibu mengadakan arisan, kali ini acara arisan diadakan di rumah Sumarni. Semua Ibu-ibu di wilayah RT 01 mengikuti arisan tersebut termasuk pendatang baru Yoan. Hanya Anna saja yang tidak ikut dengan alasan sudah berhijrah.

Setelah di undi ternyata yang mendapatkan arisan kali ini adalah Yoan. Itu berarti Minggu depan adalah giliran Yoan untuk mengadakan acara arisan di rumahnya.

"Eh, Ibu-ibu sudah tahu belum gosip terbaru?" Ibu Sumarni di sela-sela acara arisan.

"Apa, nih? Kayaknya belum ada gosip baru deh." Jawab Ibu lainnya.

"Itu tetangga baru kita yang bercadar ternyata dipoligami, makanya suaminya jarang di rumah." Sambung Ibu Hamida.

"Terus Anna itu rupanya dulu pelakor, makanya istri pertama suaminya menggugat cerai." Lanjut Ibu Sumarni.

ENTAH APA YANG MERASUKIMUWhere stories live. Discover now