Rahasia besar

9.7K 332 9
                                    

Hari ini, Arthur mengajak Raisa datang ke rumahnya untuk menemui ibunya. Respon ibunya positif, ia sangat menyukai Raisa. Karena sesuai dengan kriterianya untuk di jadikan sebagai menantu.

Suatu kejadian tak terduga, kedua orang tua Arthur datang ke rumah Raisa untuk melamarnya. Tentu saja, Margareth tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia akan membujuk Alan, ayah Raisa untuk menerima lamaran keluarga Arthur. Mau tidak mau Raisa pun menyetujui keinginan orang tuanya. Meskipun awalnya mereka berdua kebingungan dengan hal ini, tapi Arthur juga tak punya pilihan. Ia harus mengikuti keinginan kedua orang tuanya.

Berita pertunangan Arthur sampai kepada Alex, Arthur juga berniat untuk memberitahu Nicho tapi dia sudah lama tidak berkomunikasi dengan Nicho. Akhirnya dia meminta tolong kepada Alex untuk menyampaikan kabar pertunangannya.

Pada malam harinya, Alex datang ke rumah Nicho. Salah seorang pelayan memintanya untuk menunggu di ruang tamu, tak lama kemudian Nicho turun dari lantai dua. Nicho tampak terkejut dengan kedatangan Alex.

"Alex?"

"Nich."

"Ada apa, tiba-tiba kau datang ke rumahku?"

"Aku tidak tahu harus mulai darimana. Ini, undangan untukmu."

Alex memberikan undangan kepada Nicho.

"Raisa akan bertunangan dengan Arthur! Bagaimana bisa?"

"Awalnya mereka berdua tidak sengaja bertemu di depan restoran. Lalu Arthur minta tolong pada Raisa untuk pura-pura pacaran agar ibunya tidak terus memaksanya menikah. Tapi kejadiannya malah begini."

Nicho terdiam melihat undangan di tangannya.

"Nich, aku akan beritahu anak itu agar dia membatalkan pertunangannya."

"Jangan Alex. Mungkin ini yang terbaik untuk mereka. Lagipula Raisa menolakku."

"Nich.."

Alex menepuk pundak Nicho kemudian merangkulnya.

***

Beberapa hari kemudian.

Nicho di dampingi oleh sekretaris Li dalam perjalanan ke sebuah gedung megah tempat di adakannya acara pertunangan Raisa dan Arthur. Mereka tak bicara sepatah katapun. Nicho melemparkan pandangannya keluar jendela. Detak jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, seolah ingin keluar dari dadanya yang sejak tadi terus berkecamuk tak bisa tenang. Berulang kali dia melakukan hal yang sama, menarik nafas dalam-dalam lalu dia keluarkan perlahan. Terasa keringat dingin di ujung-ujung jarinya yang semakin basah.

"Tuan muda, anda yakin ingin tetap melanjutkannya?" Li bertanya dengan suara pelan

Pertanyaannya membuat Nicho sedikit tersentak. Rupanya sudah cukup lama dia melamun. Dengan ragu dia mencoba untuk tersenyum.

"Semuanya akan baik-baik saja."

Akhirnya Nicho sampai di sebuah gedung megah tempat acara pertunangan Raisa berlangsung. Matanya di silaukan oleh gemerlap sinar lampu kristal yang bertaburan menggantung di langit-langit dan beberapa lampu yang tertempel di sudut-sudut lantai ruangan, juga di beberapa sudut panggung.

Aroma parfum mahal bercampur dengan aroma beraneka ragam makanan yang terlihat lezat yang tersusun rapi di atas meja panjang bertaplak kuning cerah yang di letakkan di sepanjang sudut-sudut ruangan.

Dan, Nicho hampir menahan nafas saat ia sadari sebuah kue tar yang sangat besar, tertutup icing putih dengan berhiaskan bunga-bunga sangat indah "James Arthur dan Raisa Angelina"

Nicho segera mengalihkan pandangannya. Seorang pelayan pria, mengenakan dasi kupu-kupu berwarna hitam pada leher kerah bajunya menyambut dengan senyum ramah.

Jadi Pelayan Tuan Muda✔️Where stories live. Discover now