"Haii!! tunggu akuu!"
"Ayo sini!"
Anak laki-laki itu pun segera menaiki tempat duduk dibelakang sepeda.
"Bagaimana pelajaran hari ini?", tanya anak perempuan itu sambil mengayuh sepedanya meninggalkan halaman sekolah.
"Aku mendapatkan nilai bagus, terima kasih sudah mengajariku ya"
"Hahaha.. anak pintar"
Anak perempuan itu memiliki cita-cita menjadi seorang guru.
Anak laki-laki yang diboncenginya adalah anak tetangga disebelah rumah yang sudah dianggap seperti adik kandungnya sendiri mengingat dirinya hanya anak tunggal.
Mereka melewati beberapa jalan besar menuju rumah mereka.
Tiba-tiba...
Anak perempuan itu tidak melihat adanya kerikil di lintasan jalan disebelah kiri membuat dirinya tidak dapat menjaga keseimbangan dan jatuh bertepatan pada kebun disebelah jalan.
"Hahahaha!! kamu jatuh rasain tuh dasar anak haram!!", teriak anak-anak sebaya dirinya. Mereka pun pergi tanpa ada rasa bersalah telah menyebarkan batu-batu krikil tersebut dengan sengaja.
Ya, panggilan anak haram itu selalu dilontarkan oleh teman sebayanya di lingkungan rumah karena mengingat ibunya adalah seorang pengkhianat berselingkuh di belakang ayahnya karena masalah ekonomi, sampai akhirnya ibunya dan laki-laki selingkuhannya itu meninggal karena kecelakaan. Ayahnya pun hanya bisa pasrah dan merawat anak yang bukan anak kandungnya dengan tulus. Ayahnya kini mulai sakit-sakitan namun bantuan terus datang dari tetangganya yang baik yaitu orang tua dari anak laki-laki yang ikut terjatuh bersamanya, untuk membalas kebaikan keluarganya anak perempuan itu selalu melindungi dan mengajari anak mereka.
Melihat itu anak perempuan itu berusaha berdiri dan segera menolong anak laki-laki yang sudah dianggapnya sebagai adik tersebut, Jefford Stewart.
"Jeff!"
Anak perempuan itu menangis, "Maafkan aku Jeff", isaknya sambil membantu membangunkan anak laki-laki itu dan memeluknya.
"Ini bukan salahmu. Ini salah mereka", ucap Jeff.
"Bukan.. bukan salah mereka. Ini salahku Jeff tidak melihat kerikil yang berserakan"
"Mereka sengaja menaruh batu kerikil ini!"
"Tidak Jeff, ini salahku. Maafkan aku ya.. aku akan mengobatimu"
"Tidak mau!", tolak Jeff kesal, "Aku anak yang kuat dan berani. Aku akan melindungi dirimu!"
Anak perempuan itu tersenyum disela isakannya, "Iya, terima kasih Jeff. Paling tidak ijinkan aku untuk mengobati lukamu agar tidak infeksi ya?. Aku mohon"
"Baiklah..."
Akhirnya Jeff mengalah.
Anak perempuan itu tersenyum menatap Jeff.
***
PRANGG!!
Anak perempuan itu terkejut dan segera bangun dari tidurnya.
Dirinya mencari asal suara jatuhan kaca tersebut.
"Ayaahh!!", teriaknya melihat laki-laki dewasa yang sudah kehilangan kesadarannya.
Anak itu menepuk-nepuk pipi ayahnya, "Ayaah tolong bangunlah! Ayaahhh!!"
***
"Bagaimana nak? Kamu setuju?", tanya seseorang yang dipercaya ayahnya untuk membacakan surat wasiat.
Anak perempuan itu hanya mengangguk saja.
Sudah lewat dua hari pemakaman ayahnya. Ayahnya meninggal karena penyakit jantung yang dideritanya sudah lebih dari 7 tahun yang lalu. Dirinya kini yatim piatu.
Ayahnya memiliki rumah peninggalan di kota Austin di negara bagian Texas mengingat rumah kediamannya di New York akan dijual untuk membayar seluruh hutang ayahnya.
"Bisa sekarang antarkan diri saya kesana?. Saya tidak ingin berlama-lama disini", pintanya.
"Baiklah nak".
Anak perempuan itu pun segera pergi agar keluarga Stewart, tetangga sebelah rumahnya tidak mencari keberadaannya karena selama ini dirinya begitu merepotkan keluarga itu.
"Maafkan aku Tuan John.. Nyonya Elly.. dan.. maafkan aku Jeff", bisiknya lirih.
***
Haiii ini cerita baruku, semoga suka yaa..
Aku ingin menceritakan kisah laki-laki yang lebih muda daripada perempuannya, yaah.. brondong manis gitu 😁
Tetap vote nya yaa ❤
Terima kasiiihh.. 🙏🙏🙏
***
YOU ARE READING
Memory (END)
Short StoryAdik kecilku... Pertemuanku kembali denganmu... Kau melupakanku.. Kau justru membuat lembaran baru bagiku Apakah aku bisa meminta jika lembaran baru ini adalah bahagia? #gambar: Pinterest (tambahan edit sendiri) *** Konten Dewasa 🔞 Ingat batasan...
