Saat jam istirahat Caca memilih diam di kelas karena Dinda sudah menyiapkan bekal dan menasihatinya agar tidak jajan sembarangan karena bisa berdampak kepada kesehatannya.Merasa bosan karena Alin dan Ivana sedang jajan,Caca ingin mengunjungi kelas Rei."Pasti Rei seneng gue ke kelas nya "pikirnya.

Namun malang tak dapat ditolak saat sedang berjalan Shilla mencegat Caca katanya mereka perlu bicara.Caca menurut dan mengikuti Shilla.Sesampainya di gudang belakang sekolah Shilla mengajak Caca masuk.Tanpa rasa curiga Caca menurutinya.Saat sedang lengah Shilla,Renata dan Layla mengunci Caca di gudang.

"Rasain udah maluin gue tadi didepan kelas"ujar Renata sinis.

Caca yang menyadari bahwa ia terkunci didalam gudang itu mencoba menggedor gedor pintu berharap ada yang mendengarnya.Sayangnya tenaga nya tidak kuat untuk mendobrak atau berteriak sehingga ia diam saja menunggu bantuan datang.

"Kenapa sih sempet sempetnya ad a yang cari masalah sama gue.Mana gue gabawa handphone lagi"batinnya sebal.

Caca mengecek jam tangannya sudah pukul 9 yang berarti istirahat akan segera selesai kalau ia idak cepat keluar pasti sahabatnya akan cemas mengingat kondisinya.

Didalam kelas Ivana dan Alin kebingungan melihat Caca menghilang,saat melihat Renata masuk kelas mereka bertanya kepada Renata"Liat Caca ga?"

"Mana gue tau?Pingsan kali"ucapnya sembarangan membuat Alin ingin menampar Renata namun ditahan oleh Ivana mengingat mereka sedang berada didalam kelas.

Karena tidak ada gunanya bertanya,Ivana dan Alin meminta izin kepada guru piket untuk mencari Caca yang tiba tiba hilang.Guru piket mengiyakan permintaan mereka dengan syarat jam 11 harus kembali lagi ke kelas.

Setelah beberapa saat mencari mereka kebingungan bahkan Alin hampir menangis"Duh Caa,kamu kemana sih?"batinnya sedih.Caca mengosok tangan nya karena suasana didalam gudang terasa dingin.Sekali lagi Caca mengecek jam nya,sudah jam 10.Sudah hampir sejam ia terkurung didalam gudang.

"Duhh Cacaaa lu kemana sih"dengus Alin sebal karena sudah sejam mereka mencari Caca tapi tidak ketemu.Ivana tampak berpikir."Hmm kalau gasalah kita belom nge cek halaman belakang sekolah dan gudang deh"

Ivana mencolek Alin."Lin ,cek halaman belakang sama gudang yuk.Siapa tau Caca ada disana".

Alin menuruti perkataan Ivana dan mereka menuju halaman belakang untuk mencari keberadaan Caca dan alangkah kaget mereka melihat pacar Caca,Rei sedang bersama Zahira,Anak paling hits di sekolah mereka.Tampak raut wajah bahagia terlihat dari raut wajah mereka.

Alin dan ivana hanya menggelengkan kepala ,mereka prihatin dengan kondisi Caca apabila melihat pacarnya berbuat itu.Karena tidak tahan berlama lama disitu mereka mencari ke gudang belakang.

Sebuah cahaya menyilaukan badan Caca yang kelelahan menunggu bantuan.Alin terkejut melihat kondisi Caca yang terduduk di pojok gudang begitu pula dengan ivana.

"Ca bangun Ca"Ivana menepuk pipi Caca perlahan namun Caca tidak merespon membuat Ivana panik."Lin bantu gue bawa Caca ke UKS,dia pingsan kayaknya"ucap Ivana.

Alin membantu Ivana membawa Caca ke ruang UKS sekolah.Karena surat izin mereka sudah berlaku habis,mereka kembali ke kelas.Alin menggeruntu dalam hati."Siapa sih yang membuat Caca dikurung didalam gudang".

Sampai jam pulang sekolah mereka membawa tas Caca menuju ruang UKS.Cukup lama Caca tertidur membuat pihak sekolah menelepon Firman untuk membawa Caca pulang mengingat Caca baru keluar dari rumah sakit.

Firman datang ke sekolah Caca dengan raut muka cemas mendengar kabar bahwa anaknya pingsan di gudang belakang sekolah.Setelah Firman mengantar Caca pulang Ivana dan Alin bertekad akan mencari siapa pelaku yang mengunci Caca di gudang.

Sesampainya di rumah Dinda menunggu Caca yang pingsan diatas ranjang nya dengan sabar.Menjelang sore akhirnya Caca terbangun membuat Dinda tersenyum lega dan mengabari sahabat Caca bahwa Caca sudah sadar.

"Ma,Caca kenapa bisa tiba-tiba ada di rumah?"tanyanya kebingungan.

"Tadi kamu pingsan di gudang,Alin dan Ivana panik sekali sampai sampai papa menjemput kamu di UKS"jelas Dinda perlahan.Terlihat raut wajah cemas dari mamanya membuat Caca merasa bersalah.

"Lagian tadi kamu kenapa sendirian ga ngajak Ivana sama Alin,Untungnya mereka menemukan kamu"

Caca menghela nafas."Ma Caca tadi pengen keluar bosen dikelas soalnya Ivana sama Alin lagi jajan terus tiba-tiba ada yang narik tangan Caca ke gudang.Saat udah masuk Caca dikunci"jelasnya panjang lebar.

Dinda hanya terdiam mendengar penjelasan anaknya."Yasudahlah yang penting anak ku selamat"batinnya.Ia tidak sanggup jika membayangkan Caca menghilang.

"Sekarang kamu mandi terus makan ya,Mama udah masak semur kesukaan kamu"

Caca menuruti perintah ibunya dan memasuki kamar mandi.

Malam itu Caca merasa sangat gabut karena Rei tidak membalas chatnya.Apalagi kedua sahabatnya juga tidak online.Mau belajar juga kepalanya sakit akhirnya ia mulai menegetik pesan kepada Rei.

Fransisca:Reii aku kangen.

Tidak sepeti biasanya Rei lama membalas pesannya membuat Caca merasa bosan."Apa mending gue istirahat aja kali?"batinnya.Entah kenapa perasaan nya sangat tidak enak padahal hubungan mereka baik baik saja.

Baru saja kemaren Rei mengajak Caca jalan dan mereka sempat photobox.Saat sedang memikirkan itu semua mendadak Caca merasa kepalanya sangat sakit."Iya gue gaboleh banyak pikiran, mending gue tidur"

Malam itu Caca tertidur dengan gelisah karena takut memikirkan Rei akan berpaling dari dirinya.

Hope(slow update)Where stories live. Discover now