"Wah Ca,laku juga ya lo"Alin takjub melihat betapa banyak surat yang Caca dapatkan."Gue aja cuman dapet 5"ucap Ivana.

"Duh cuman gara gara gue daftar basket sama wushu langsung gini coba"gerutunya.Memang di SMA Fajar yang mendaftar wushu itu hanya cowok,jika ada cewek yang tiba tiba mendaftar berarti ia sudah jago kecuali basket.

"Aduh gatau ah pusing"keluh Caca dan menutup surat yang ia terima,bahkan ada cokelat yang ia terima juga entah dari siapa.

Mereka di beri waktu selama 30 menit untuk membaca surat yang telah mereka terima.Ivana dan Alin membacanya dengan antusias lain dengan diriku yang ogah membacanya.Saat aku mencoba membacanya ternyata banyak yang ingin mendapat nomor ku.

"Klasik kalian"gumam ku membaca surat mereka.Sampai aku tidak menyadari Rei mendatangi ku dan menepuk pundak ku perlahan.

"Serius amat dek" kekeh nya membuat muka ku memerah."Oh iya kita belom kenalan,gue Reinaldo panggil aja Rei".Ia menyodorkan tangannya dan dengan senang hati kuterima.

Cewek cewek lain yang melihatnya merasa iri dan berteriak agar diperhatikan tapi mereka malah dimarahin tatib"Kasian juga ya"gumamku.

"Hei kamu mau ku panggil apa?Masa bengong?"tanya nya menggoda ku.

"Panggil aja Caca kak" ucap ku perlahan.

"Baik, minta id line dong".Mendengar permintaannya membuat aku bersorak dalam hati."Gila mimpi apa gue semalem bisa di notice".

Dengan senang hati aku memberi id line ku hingga cowok cowok yang melihatnya merasa kesal karena kalah dengan Rei sementara cewek cewek merasa cemburu pada ku.Tapi aku tidak mempedulikannya.

Setelah Rei pergi,Ivana dan Alin langsung menyikut ku."Gila beruntung banget lo"

Aku hanya tersenyum menggoda mereka."Iya,udah ah focus ke ospek lagi".Tak lama kami kembali memfokuskan ke acara ospek hari terakhir dan resmilah kami menjadi siswa kelas 10.

Selesai ospek Rei menghampiriku dan menawarkan diri nya untuk mengantar ku pulang.Tapi dengan sopan aku menolak karena aku akan dijemput oleh ayahku.

Terlihat raut kecewa dari wajahnya namun ia berusaha mengalihkan itu dengan tersenyum."Ia gapapa kok"

Setelah semua siswa kelas 10 pulang,Rei hanya melamun di ruangan ospek sampai Valdi menepuknya,"Selama gue temenan sama lo dari SMP,jarang deh gue liat lo galau"

"Iya, dia beda Val dari cewek cewek lainnya.Polos dan sederhana"jawabku membayangkan muka Caca.

"Yaudah,lo gamau balik?"tanya Valdi.

"Mau lah,bentar lagi gue balik kok"jawab Rei.

Setelah melamun selama setengah jam akhirnya Rei memutuskan untuk pulang."Sampai rumah gue add id line dia ah"

Sesampai nya di rumah Caca langsung menuju kamar nya yang berada di lantai 2 untuk rebahan,sambil rebahan ia mencubit pipinya sendiri.

"Ini gue ga di dunia mimpi kan?"tanya nya bahagia.Tak lama muncul notif line di handphonya."Reinaldo Farsyah added you by id line"

Caca langsung mengklik tombol accept dan mulailah ia mengirim 'hai' agar tidak terkesan buru-buru.Sore itu ia habiskan dengan senyum senyum sampai ia lupa harus mempersiapkan seragamnya untuk besok sekolah.

"Beresin seragam sama buku ah,lagian besok hari pertama sekolah"ucapnya lalu mensilent handphonenya.Setelah selesai ia kembali memainkan handphonenya sampai malam tiba.

"Caaa, hayu makan malam dulu" teriak Dinda dari lantai 1.

"Iya bu, sebentar" Setelah mengecas hapenya ia turun dan menuju ruang makan."Ospek kamu rame ga?"tanya Firman membuka percakapan setelah mereka berdoa.

"Rame banget yah, ga sabar besok aku sekolah"jawab Caca.

"Yaudah,sehabis makan jangan lupa siapin buat besok terus tidur biar ga telat"ucap Dinda.

Selepas makan malam ia mengecek ulang peralatannya dan menaruh seragammnya di belakang kamar mandi agar pagi pagi tidak perlu repot repot mencari seragamnya.Saat membereskan buku sebuah pesan masuk membuat Caca bengong beberapa saat.

Reinaldo:Goodnight Ca, kalau besok kita nonton gimana?

"Gila ni cowok padahal baru sehari pdkt udah ngajak nonton".Karena ia masih malu malu kucing Caca menolak dan mengirim screenshoot pesannya untuk kedua sahabatnya.

3 strong girls

Fransisca send photo

Alina:Caa gila lo demi apa

Ivana;Ko lu tolak si ego

Fransisca:Iya masa gue terima,lagian baru juga sehari kenal  nya.

Setelah berdebat cukup panjang bersama kedua sahabatnya ia memutuskan tidur agar besok tidak terlambat bangun.

Paginya Caca terbangun sebelum alarmnya berbunyi entah karena bersemangat sekolah atau ketemu gebetan nih.Setelah mandi dan memakai seragamnya ia turun ke bawah untuk sarapan.

"Anak ayah ga kerasa udah SMA lagi nih" goda Firman saat Caca menuruni tangga.

"Udah ah Pa,yuk sarapan.Papa udah janji mau anterin Caca hari ini"

Selesai sarapan Firman mengantar Caca sekalian ia pergi ke kantor.Sesampainya ia di sekolah tak lupa ia melihat daftar kelasnya."Yess gue sekelas sama Alin, sayang Ivana beda kelas" gumamnya.

Setelah menaruh tas sambil menunggu Alin ia memainkan handphone nya untuk mengusir rasa bosan karena baru ia saja yang berada di kelas.Tapi saat sedang bermain game seorang anak perempuan mengganggunya.

"Lo ngapain sih?"tanya Caca yang merasa kesal karena game yang ia mainkan tiba tiba game over karena ulah cewek di depannya.

"Gimana cara lo biar dapet perhatian Ka Rei?"sindir cewek tersebut.Caca memperhatikan perempuan itu dan melihat nama yang terajut di seragamnya."Renata" gumamnya.

"Bilang aja lo iri ga diperhatiin"sindir Caca balik hingga membuat Renata emosi."Heh awas ya lu.Mulai hari ini lo musuh gue"

"Siapa takut"tantang Caca.Untungnya saat itu kelas sedang sepi sehingga tidak ada yang mendengar mereka bertengkar.Tak lama kemudian mereka kembali asik dengan kegiatan mereka masing masing.Tak lama Alin dan kedua anak perempuan lainnya masuk.

Alin menaruh tas nya di sebelah bangku Caca,lain dengan kedua anak perempuan yang bernama Shila dan Lyla yang memandang tajam kearah Caca."Gila juga ini anak pengikut Renata kali ya"gumam Caca heran.Dugaan Caca benar saat mereka bertiga sedang bisik bisik di belakang.

"Kenapa cuman gue yang ga sekelas sama kalian?"Ivana tiba tiba masuk kelas Caca dan menggebrak meja ku.

"Takdir,sabar aja udah"jawab Caca terkekeh pelan.

"Yah padahal gue pengen kita bertiga sekelas"ucap Alin sedih.Tapi sebelum Caca sempat bersuara bel masuk sudah berbunyi sehingga Ivana harus kembali ke kelasnya sendirian.Caca mengikuti pelajaran dengan serius karena ia berjanji akan meraih rank 1."Mumpung masih kelas 10"katanya.

Setelah 3 jam dihabiskan dengan membahas 3 mata pelajaran akhirnya istirahat tiba.Tanpa diduga oleh Caca ternyata Rei datang ke kelasnya bersama Valdi hingga membuat anak anak lain termasuk perempuan histeris.

Beberapa orang termasuk Renata mencoba menarik perhatian Rei sayangnya ia tidak tertarik dan berjalan menuju meja ku."Ca, pokoknya lo pulang harus sama gue"ucap nya sementara temannya hanya tersenyum.Murid murid lain yang awalnya berisik menjadi diam dan menunggu reaksi ku.

"Terima aja Ca udah"sikut Alin saat melihat ku bengong saja."Jawabannya apa nih,gue pengen beli bakso"tanya Rei lagi.

Dengan satu tarikan nafas aku mengangguk dan tanpa kuduga ia tersenyum bahagia dan mengacak acak rambutku."Yaudah pulang gue tunggu di depan gerbang".Tak lama ia langsung menghilang.

Anak anak di kelas langsung mengerubungi meja ku dan menanyakan kiat untuk mendekati Rei kecuali Renata,Lyla dan Shilla yang tampak sirik di meja ku.

"Liat nanti aja lo Ca" gumamnya dengan penuh kebencian.

Jangan lupa di vote nya ya gais thank u diusahain update seminggu 3 kali kalau ga mager 

Hope(slow update)Where stories live. Discover now