Caca masih tertidur nyenyak sampai tepukan lembut membangunkannya.

"Non Caca bangun Non udah jam 12"ujar asisten rumah tangga bernama Sum.

Caca terheran heran dengan orang yang ddepannya."Mbak siapa ya?"tanyanya dengan suara serak dan mata yang menyipit khas orang baru bangun tidur.

"Mbak adalah asisten rumah tangga semenjak non dirawat.Nama Mbak, Sum"ujar Mbak Sum ramah.

Caca mangut mangut mengerti lalu turun perlahan dari ranjangnya dan menuju ke toilet untuk mencuci muka.Setelah tidur cukup lama membuat Caca merasa segar.Setelah memakan makanan yang disediakan oleh Mbak Sum,Caca mengecek arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

"2 jam lagi ya mereka baru pulang"ujarnya kesal karena Caca tidak boleh bermain keluar oleh orangtuanya jika tidak ada yang menemani membuat Caca mendengus sebal."Emangnya gue gabisa jaga diri ya"gumamnya heran.

Merasa bosan,Caca menyalakan hape dan membaca berita,setelah 2 jam membaca informasi dari internet. Sebuah pesan masuk membuat Caca mengecek nya ternyata pesan itu darii...

Reinaldo:Caa,malam jalan yu udah lama ga jalan.

Fransisca:Boleh deh Rei,kalau bisa sekarang pengennya sekarang lagi gabut aku sekarang.

Rei:Gabisa sekarang aku lagi ngerjain makalah biologi,pokoknya jam 6 aku jemput.Dandan yang cantik.

Sebuah pesan dari Rei membuat Caca tersenyum bahagia karena pacarnya itu sangat perhatian dengan kondisi Caca sekarang bahkan Rei sendiri selalu bilang bahwa ia menyayangi Caca apa adanya.

Saat Dinda dan Firman pulang bekerja,Caca menghampiri mereka dan meminta izin untuk pergi keluar bersama Rei.Untungnya,Dinda mengizinkan Caca pergi dengan syarat tidak boleh pulang terlalu malam.

Caca segera bersiap-siap karena jam saat ini sudah menunjukkan pukul 4.30 sore,satu jam setengah Rei akan menjemputnya.Saat sedang memilih baju,terdengar bunyi pesan masuk membuat Caca mengecek hapenya.

Reinaldo :gue udah di depan Ca

Fransisca:Cepet amat Reii ini baru jam 5

Reinaldo:Aku kangen kamu jadinya setelah urusan aku beres langsung aku kesini.

Melihat balasan yang dikirim Rei membuat Caca tersenyum malu,setelah memakai wig untuk menutupi rambutnya yang kian menipis Caca berpamitan kepada kedua orangtuanya.

"Obat-obatan jangan lupa dibawa terus Caa'teriak Dinda karena Caca sudah terlanjur keluar,untungnya Caca masih mendengar apa yang mamanya ucapkan."Oke ma tenang,obat selalu Caca bawa".

Saat didepan rumah Caca,mobil Jazz putih terparkir didepan rumahnya membuat Caca mengnyerngit heran"Emang mobil dia Jazz yah?bukannya dulu Brilio"batinnya.

Melihat Caca yang termenung di tempatnya membuat Rei keluar dari mobilnya dan menggengam tanganya"Kamu kenapa diem disini?"tanyanya lembut.

Caca terperangah karena tidak menyadari kedatangan Rei."Aku kaget,mobil kamu ganti ya?"tanya Caca heran.

Rei mengangguk dan membukakan pintu untuk Caca."Ayo sekarang kita pergi nanti keburu malem"ujar Rei dan menyalankan mesin mobil dan melaju meninggalkan rumah Caca.

"Kamu mau nonton apa Ca?"tanya Rei sesampainya mereka di mall.

"Avengers,gue penasaran siapa aja yang mati"jawab Caca.

Rei menyuruh Caca untuk menunggu biar ia saja yang beli tiket katanya membuat Caca mencari bangku yang kosong untuk duduk.Setelah menunggu beberapa saat Rei datang membawa 2 buah tiket dan camilan untuk mereka nonton.

"Pintu Teater 1 telah dibuka,harap yang sudah memiliki tiket memasuki bioskop".Mendengar pemberitahuan dari bioskop Rei mengajak Caca memasuki teater nomor 2.Selama menonton tidak henti hentinya Rei memperhatikan Caca karena menurutnya walau tubuh Caca sekarang tidak seperti dulu tapi gue tetep sayang ama dia pikirnya.

Setelah film yang ditayangkan selesai,Rei langsung mengajak Caca pulang karena besok Caca sekolah setelah sekian lama dan Rei tidak ingin kondisi Caca menurun.

"Ada yang aneh di pikiran Caca"gumam Rei.Setelah menonton film setiap kali Rei bertanya Caca tidak merespon,paling hanya menjawab iya,hmmm membuat Rei khawatir karena kondisi gadis ini tidak boleh stress.

"Ca"panggil Rei membuat Caca tersentak kaget.

"Ada apa Rei?"jawab Caca tersenyum palsu tentu saja karena Caca tidak ingin membebani Rei dengan pikirannya.

"Senyum palsu ya"batinnya gelisah."Ca udah gausah senyum palsu didepan aku."Kamu mikirin apa sih sampe bengong gitu"tanyanya cemas.

Setelah lama terdiam akhirnya Caca bersuara"Gue Cuma mikir kalau misalnya gue sekarat apakah lu tetep sama gue"tanyanya sendu.Saat mendengar pertanyaan dari Caca membuat Rei membeku sejenak,ia tidak bisa membayangkan jika tidak bersama Caca lagi.

"Ca,mau seburuk apapun kondisi kamu.Aku tetep disisi kamu"ujar Rei lalu menarik Caca ke dekapannya agar tenang.Kalimat Rei membuat pipi Caca bersemu merah di dekapanya.

"Cinta tidak memandang fisik Ca.Kamu mau botak,aku tetep sayang sama kamu"sambung Rei membuat perasaan Caca menjadi lega.Sejujurnya tadi malam Caca bermimpi bahwa Rei akan meninggalkannya dan berpacaran dengan Zahira Lee,anak paling hits di sekolah mereka sehingga membuat Caca cemas namun setelah mendengar perkataaan Rei ,Caca memilih tidak memikirkan itu lagi.Biarlah hubungan mereka mengalir layaknya air.

Setelah beberapa saat Rei menenangkan Caca,Rei langsung mengajak Caca pulang meningat besok Caca masuk sekolah.Saat di mobil Caca kembali tercenung karena memikirkan kondisi tubuhnya yang tidak sekuat dulu.Dulu Caca bisa melakukan banyak aktivitas,tapi sekarang?melakukan aktivitas kecil saja sudah membuat Caca lelah.Tanpa dapat dicegah air mata mulai keluar dari manik hitamnya.

Untungnya saat Rei memakirkan mobilnya diperkarangan rumahnya tangisnya berhenti.Rei yang curiga melihat mata Caca yang sedikit sembab bertanya

"Ca,kamu kenapa?"tanyanya lembut sambil mengelus puncak kepala Caca berharap dapat memberi Caca kehangatan.

Bukannya menjawab apa yang Rei tanyakan,Caca langsung memeluk Rei dengan isak tangis yang tidak dapat ditahannya lagi.Rei membiarkan Caca menangis dipelukannya,setelah tenang barulah Caca bercerita"Gue sedih Rei,gue ngerasa badan gue lemah banget"keluhnya.

Rei menarik nafas dan mengucapkan 1 kalimat yang membuat Caca langsung menghentikan tangisnya dan tersenyum.Setelah benar benar yakin tidak akan menangis,Caca langsung masuk kedalam rumahnya.Rei langsung pamit dan menitipkan salam kepada kedua orangtuanya.

Didalam rumah Dinda meyambut kedatangan putrinya dengan senyum lega dan menyuruh Caca beristirahat karena hari sudah malam.Setelah membersihkan badannya Caca merebahkan diri diatas kasurnya.

"Ca,walau kamu bukan Caca yang dulu, I always care and I always love you no matter what people say about you"

Saat mengingat kalimat yang Rei ucapkan membuat Caca sangat bersyukur memiliki pacar yang sangat sabar menghadapi nya.Caca pun terlelap diatas ranjangnya dengan senyuman menghiasi wajahnya.

Hope(slow update)Where stories live. Discover now