Berhenti...
Untuk sekarang mungkin itu yang terbaik.
Terimakasih untuk waktunya,
kau mengajarkan padaku untuk
tidak memperjuangkan
seorang yang tak ingin diperjuangkan.
Tersenyum bukan berarti bahagia.
Menangis juga bukan berarti kecewa.
Hanya saja, ku berpikir dengan tersenyum semua akan peduli.
Tapi nyatanya semua
berbanding terbalik dari apa yang aku ingin.
Ajarkan aku untuk bahagia.
Karena aku, telah lupa caranya bahagia.
Ajarkan aku juga untuk mencintaimu kembali.
Karena hati mungkin sudah mati.
Tapi, kau lah yang terpilih.
Baik dulu, sekarang, dan yang akan datang.
Forever love.
Yang menyerah
Darren Fikana.
Air mata pun tak lagi bisa dibendung, tetes demi tetesnya terus mengalir deras. Jika kamu menatap matanya, yang ada hanya penyesalan. Tapi apa penyesalan itu berarti bahkan untuk sekrang, dia tidak tahu harus berbuat apa untuk menghempas penyesalan dalam hatinya.
Karenanya, lelaki itu menjadi serapuh ini. Melihat orang yang selama ini mengganggunya, mengatakan cinta padanya, menjahilinya, bahkan yang menunggunya, kini sudah menyerah. Tapi sampai kapan, apa mungkin dia memiliki kesempatan.
Hujan pun mulai turun dari gemerintik menjadi semakin deras. Dingin mulai menyertai dan angin yang semulanya semilir kini, sudah membesar. Menambah kesah kesedihan dalam benaknya. Hampir sama seperti hujan saat ini begitu deras, dingin dan sepi tanpa ada cahaya. Karena cahayanya telah menyerah untuk menerangi setiap inci dari hatinya. Kembali lagi hati itu menjadi gelap gulita, yang entah sampai kapan.
Tapi semua itu tidak membuat lelaki itu melangkah kan kaki untuk pergi dari rumah itu dan berteduh. Memikirkannya saja tidak, dia hanya terus mengengam dan menangisi surat itu.
"PLEASE NA BALIK!, GUE MOHON HIKS... GUE MOHON NA GUE MOHON! ? " teriak lelaki itu prustasi sambil terus tergunyur hujan, untung saja komplek itu sepi. Jadi tidak ada yang akan melihatnya menangis.
"Gue sayang lo Ana. Please, gue mohon bertahan Ana. Gue sayang sama lo. Gue, gue cinta Ana please, jangan berhenti berjuang buat gue yang cinta sama lo " rancaunya lagi sambil menarik narik rambutnya dan menangis lagi sejadi jadinya.
"Na, kenapa sekarang lo nyerah? disaat gue udah punya rasa sama lo. Gue mohon Na, lo jangan berhenti. Gue gak bisa kalo gak ada lo. Jangan nyerah sekarang Na, ayo beri lagi kesempatan buat lelaki berengsek ini Na. Gue janji gue gak akan nyakitin lo. Gue akan bahagiain lo, buat lo tersenyum selamanya. Maaf Na, maaf, maaf, maaf please, gue mohon jangan nyerah sekarang. Gue gak bisa gue gak sanggup Na gak, gak bisa" bahkan mungkin ini kalimat terpanjang yang pernah diucapkan lelaki itu. Karena sikap dia dingin ke siapapun.
YOU ARE READING
ANATHAN || END
RomanceCover by @Riryain Squelnya segera publish dengan judul yang sama, mampir ya :') *** "Kalo Salma punya Nathan maka Ana juga punya, Denathan" "Hakikatnya lo tu dikejar bukan mengejar, ngarti kagak sih?" "Gak tuh, karena Ana itu tipe yang memperjuangk...
PROLOG (Revisi)
Start from the beginning
