Dari aku untuk kamu
Yang dengan mudah membuang kata 'kita' dan mengganti aku dengan dia....
"EH itu bukannya kakak kelas kita bukan sih?" Mei menyaut saat melihat seorang laki-laki berkaca mata yang berjalan dengan wajah datar melewati mereka.
"Oh iya, namanya kak Zayan" Zanna menyaut.
Auris melirik ke orang yang di bicarakan kedua temannya.
Disana berdiri Zayan,kakak kelas yang pertama kali Auris lihat saat memasuki SMA, Auris ingat betul,pada saat pengenalan lingkungan sekolah, Auris sempat beberapa kali melihat Zayan.
Namun, pada saat mulai pembelajaran di sekolah, Auris sangat jarang melihat wajah datar itu.
Wajah datar yang entah kenapa membuat Auris tidak berhenti menatap
"Inget Ris, ada Alsen"
Semacam ada 'notif' yang muncul dikepala Auris, Ah iya,bicara soal Alsen
Anak itu rada aneh belakangan ini.
•••
Auris berbaring diatas tempat tidur beralaskan sprei berwarna biru tua kesukaannya.
Matanya fokus mengarah ke ponsel, hari ini tidak ada pesan dari Alsen.
Mungkin sibuk,pikir Auris.
Iya,mungkin.
Auris selalu berusaha agar berpikiran positif soal Alsen,dia percaya Alsen sepenuhnya,bahkan walaupun beda sekolah,Auris tidak pernah takut
Karna Auris percaya Alsen bisa menjaga kepercayaannya.
Alsennya tidak akan mengecewakannya.
Maudy
Ris
Notif masuk, itu adalah pesan dari salah satu sahabat Auris pada saat smp,bahkan sampai sekarang.
Namanya Maudy,salah satu anak paling manja pada Auris,biasanya Maudy selalu menghubungi Auris kalau dia ada apa-apa
Maudy
Kenapa?
Lo sibuk?
Nggak,kenapa lo?
Nggak
Nnti aja deh
Nggk jd
Auris mengangkat sebelah alisnya dan kemudia berdecak kesal,padahal dia sudah sangat penasaran tapi maudy malah membuatnya mau mati sekarang.
mine is calling
Auris tersenyum lebar,segala kekesalannya hilang,Alsen menelpon.
Setelah seharian anak itu hilang kabar dan entah kemana.Hai sayang
Suara diseberang sana,suara yang membuat Auris selalu tersenyum. Hari itu Auris menceritakan segala keluh kesahnya,mulai dari betapa khawatirnya dia karena tidak mendapat pesan sama sekali dari Alsen
Hingga kekesalannya soal Maudy yang menunda untuk menceritakan sesuatu padanya
Ululuu kacian pacar aku
Auris memasang wajah cemberut,walaupun dia tau Alsen tidak bisa melihatnya
"Al darimana seharian?" tanya Auris
Maaf sayang,tadi abis pulang sekolah Al lansung pergi latihan basket di sekolah mau persiapan tanding soalnya
"Ohhh"
Alsen memang sedang rajin-rajinnya mengikuti latihan basket,memang beberapa hari yang lalu Alsen cerita padanya kalau dia mau diikut sertakan dalam pertandingan.
Tapi,setiap Alsen tanding,Auris tidak pernah datang. Karena Auris terlalu malu karna pasti sangat banyak orang dan banyak teman-teman Alsen.
Alsen juga tidak mempermasalahkannya, Karena Alsen tau pacar kesayangannya itu memang pemalu dan tidak terlalu suka tempat ramai.
Malam itu Auris dan Alsen banyak bercerita,tentang apa saja. Kadang mereka membicarakan hal-hal absrud,hingga satu pertanyaan muncul
"Al,gimana ya kalo kita putus?"
Alsen diam
"Aku nggak bisa bayangin kalo--"
Aku bakalan tetep sayang sama kamu
Walaupun kita udah nggak sama-sama
Walaupun nanti kamu udah sama yang lain, dan aku juga sama yang lain
Auris mulai menangis
Aku bakalan tetap sayang sama kamu
Kayak sekarang
Kayak janji aku
Dan Alsen selalu memegang janji itu.
S E L E S A I
YOU ARE READING
About letting go
Teen FictionBased on true story. i love you, but i let u go Kata Ansel, dia sangat mencintai Auris saking cintanya,Ansel harus melepaskan Auris pergi. Kata Auris, dia sangat mencintai Zayyan saking cintanya, Auris harus berhenti mengejar dan berhenti berharap...