21

999 60 9
                                    

       Brakk!!!

    Suara gebrakan meja terdengar di penjuru ruangan,gebrakan keras itu adalah aksi amarah dari Ryan Alexander.

       "Bagaimana bisa kehilangan jejak?!kau bilang dia mabuk,lalu bagaimana kalian bisa kehilangan dan lalai menjaga seseorang yang mabuk?!" Bentak Ryan kepada para bawahannya. 

        "Maafkan saya tuan,keadaan di sekitar tiba-tiba sangat ramai dan menjadi lebih gelap dan berisik sehingga saya sulit untuk melihat tuan muda" ucap salah seorang berjas.

       "Akh!!!Sial!Sial!" Teriak Ryan sambil memukul meja kacanya meninggal jejak sedikit retak di kaca yang tebal itu.

        Ia khawatir dengan keponakan yang sudah merangkap menjadi anaknya itu.Para bawahannya tidak berhasil membawanya kemari,mereka hanya menemukan jaket kulit yang memiliki robek bekas sayatan di lengan sebelah kiri dan di salah satu kantong berisi sebotol obat berwarna putih dan sedikit darah di meja wastafel yang putih.

         Ryan mencengkram kuat Jaket kulit milik Marsel,tangannya bergetar ,memikirkan hal terburuk yang sudah terjadi di toilet Diskotik itu.Matanya memanas,giginya saling beradu. Di otaknya kini kembali terputar saat dimana Marsel yang baru berusia 6 tahun dengan mental yang terguncang dan terus menerus menangis tanpa suara. 

         "Tunggu papa nak ,secepatnya papa akan menjemputmu ,bertahanlah" gumam Ryan.  

*********

       Di sebuah bangunan yang sudah rusak parah terlihat seseorang terikat di sebuah kursi yang nampak masih kokoh.Kedua tangannya terikat ke belakang kursi dan kedua kakinya juga terikat.

********

      Marsel POV.

Ukhh ,kepalaku rasanya sakit sekali.
Aku mencoba mengerjapkan mataku ,tetapi hasilnya tetap sama ,gelap,tidak ada cahaya yang masuk,sama sekali tidak ada.

      Saat ingin bersuara rasanya sulit sekali ,karena aku merasa ada sesuatu yang membekap mulutku.

       Dimana aku?
   
       Kenapa aku bisa berakhir disini? 

     Penglihatanku gelap sekali ,dan itu adalah salah satu ketakutanku,aku takut gelap,sangat takut.Aku benci kegelapan.

         Siapapun tolong aku.

         Beri aku sedikit cahaya,sedikit saja.
   
         Kenapa semuanya gelap?aku yakin aku tidak buta. 

       Sekeras mungkin aku berusaha tenang menghadapi ini.

          Sekarang seseorang mencengkram keras rahang bawahku,dari tekstur dan bentuk jari yang terasa dikulitku ,aku yakin ia adalah seorang perempuan.Setidaknya dia manusia bukan makhluk astral.

           Cengkramannya semakin kuat dan kurasa kuku jarinya sedikit menembus kulitku.setelah itu ia menghempaskan wajahku dengan kasar.

   Siapa dia?apa masalahnya denganku?

             Tak lama kemudian aku mendengar suara sekelompok lelaki yang tertawa lepas.

      Siapa mereka? Siapapun tolong lepaskan aku.

      "Pangeran tidur ini sudah bangun rupanya hahaha".

          Siapa mereka?aku tak pernah mendengar suaranya. 

       "Bingung ya?hahaha,wajahmu manis sekali boleh aku mencicipimu?"

        Oh astaga pria gila macam apa itu,kalimat yang menjijikkan.Jika saja tanganku tak di ikat ,kupastikan mulutmu akan hancur di tanganku. 

WE ARE DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang