17

874 60 0
                                    

         "Apa-apaan perempuan tadi?berbicara seakan tau tentang cerita hidupku" gumam Marsel . 

           Saat sedang duduk di motor,Marsel melihat  sosok bundanya yang membawa banyak tas belanjaan.

           "Bunda?itu beneran bundakan?" Gumam Marsel. Ia pun melangkah mendekati sosok itu,berniat membantu dan sudah siap dengan segala penolakan dan ujaran kebencian. 

             "B bunda..." Ucap Marsel. Wanita itu tampak terkejut,belanjaannya jatuh berserakan,wanita itu menatap dalam menelusuri mata biru gelap milik Marsel.Marsel bingung.Bundanya itu berjalan perlahan mendekati Marsel.Marsel sedikit melangkah mundur,menjaga jarak. Wanita itu dengan cepat memeluknya ,membuat Marsel diam seribu bahasa.

              "Marsel anakku,kau sudah besar nak" ucap wanita itu dengan air mata yang membasahi seragam Marsel.Marsel masih terdiam.Ini bukan bundanya,ia yakin wanita ini 100% bukan bundanya.

            "Marsel....Bunda sangat merindukanmu" ucap wanita itu,menatap Marsel meneliti dengan intens wajah pemuda di hadapannya. 

            "Anda siapa?" Tanya Marsel ,yang membuat wanita itu sedih.

            "A aku Audri Scarlett saudara kembar dari Audrey Scarlett ,bukan,maksudku aku saudara kembar dari Nyonya Audrey Alexander" ucap wanita itu ,Marsel terkejut.

             "A a apa? Kau saudara kembar bunda?" Tanya Marsel.Wanita itu mengangguk.

            "Iya,dan seharusnya yang kau sebut bunda adalah aku bukan Audrey" ucap wanita itu,Marsel bukan anak kecil,Marsel mengerti maksud dari perkataan itu.

              "Bohong,tolong katakan bahwa anda hanya bergurau" ucap Marsel dengan hampa.Wanita itu menggeleng keras.

               "Tidak nak ,bunda sedang tidak bergurau,tolong percayalah pada bunda,bunda sangat merindukanmu" ucapnya,saat Audri ingin memeluk Marsel ,pemuda itu melangkah mundur,menghindar. 

                "Bunda..." Panggil seorang wanita dari arah belakang Marsel yang mematung.Seorang gadis berlari kecil melewati Marsel dan langsung memeluk wanita yang ada di hadapan Marsel.

                "Bunda kemana aja?Lussy nyariin bunda dari tadi" ucap gadis itu. Marsel memandang dua perempuan di hadapannya secara bergantian dan menggeleng,ia pun membalikkan badannya dan berlari ke arah motornya yang terparkir.Ia tak peduli dengan wanita yang terus memanggil namanya itu,ia dengan cepat melajukan kuda besinya.Terus dan terus menambah kecepatan,tak peduli betapa banyak sumpah serapah dan klakson yang ia terima. Ia hanya ingin meluapkan kegundahan hatinya,kepeningan otaknya,dan rasa tidak terimanya.

        Di jalanan yang sepi,Marsel berhenti di pinggir jalan.Bukan tanpa alasan ,tapi karena ada segerombol siswa bersepeda motor yang mengepungnya.

         "Minggir" ujar keras Marsel di balik helmnya. Para siswa di hadapannya tertawa mengejek.Marsel menajamkan penglihatannya.

         "Louis Kim Sialan" gumam Marsel,lalu ia memainkan pemacu gas motornya ,terlihat bat yang terputar bergesekan keras dengan aspal.

          "Minggir,atau kalian terpaksa kubtabrak" gertak Marsel yang memainkan pemacu gasnya itu.

           "Kalau berani tabrak saja!omongan mu terlalu banyak seperti adik manjamu itu" ucap seseorang , Louis Kim. Marsel menyeringai di balik helmnya .

       'Kalian salah jika menantangku' batin Marsel.

        Marsel memacu gas motornya dengan maksimal dan membuat gerombolan siswa tadi terbelah ,dengan Louis yang terjerembab bersama sepeda motornya. Jika kalian pikir Marsel menabraknya,kalian Salah. Saat Marsel memacu gasnya dan gerobolan itu terbelah dua ,kaki panjang sebelah kanan Marsel menendang badan sepeda motor Louis dengan kencang ,dan itu hal yang tidak Louis duga. 

WE ARE DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang