Reyna Pergi 😢

1.6K 54 7
                                    

Reyna memasukkan kopernya kedalam mobil dengan bantuan Rakha. Pagi ini Reyna dan keluarga benar-benar pergi meninggalkan Indonesia.

Reyna sebenarnya tak ingin semua ini terjadi, begitu juga Rakha. Tapi ini semua demi kesembuhan Reyna.

"Udah siap semuanya? Ayo masuk mobil" ucap mama Reyna.

Lalu Reyna dan Rakha pun masuk kedalam mobil. Mereka sudah siap menuju bandara.

Reyna menatap Rakha, seakan Rakha sudah tau kesedihannya.

"Semua pasti akan baik-baik aja" ucap Rakha walaupun hatinya juga tak rela meninggalkan kekasihnya pergi.

"Kita pasti balik lagi kan?" Tanya Reyna pada Rakha

"Berdoa aja, semoga" ucap Rakha yang belum tau kedepannya seperti apa, apakah akan menetap atau nanti mereka akan pulang.

***

Pagi sekali Reyhan sudah berada didepan kelas Reyna. Dia sangat rindu bertemu dengan Reyna, bahkan dia belum sempat menjelaskan apapun pada Reyna perihal hubungannya dengan Bella.

"Biasanya dia datang pagi, tapi kok ini udah mau bel belum dateng juga" pikir Reyhan yang sudah lama menunggu Reyna datang.

"Sinta" panggil Reyhan saat Sinta hendak masuk kedalam kelas.Reyhan menatap mata Sinta yang sembab, sepertinya habis menangis.

"Apa?" Tanya Sinta

"Mata lo kenapa?" Tanya Reyhan

"Bukan apa-apa, cepet lo mau apa?" Tanya Sinta

"Eemm hari ini Reyna nggak masuk?" Tanya Reyhan langsung.

"Nggak" jawab Sinta. Sebenarnya Sinta masih kesal pada Reyhan karna Sinta sudah tau semua ceritanya Reyna sendiri.

"Bohong banget, kasih tau gue!! Gue mau ketemu sama dia" ucap Reyhan

"Ngapain ketemu sama dia? Nggak nyadar udah nyakitin?" Sindir Sinta pedas.

"Lo udah tau?" Tanya Reyhan

"Ya. Udah ah gue mau masuk!!" Ucap Sinta lalu Sinta melangkahkan kakinya menuju kelas namun tangan Sinta ditahan oleh Reyhan.

"Please kasih tau gue, kenapa Reyna nggak masuk hari ini?" Reyhan terus memohon.

"Lepasin tangan lo" ucap Sinta, lalu dengan cepat Reyhan melepas tangannya dari pergelangan Sinta.

"Please kasih tau gue sin. Gue bahkan belum jelasin apa-apa sama dia" ucap Reyhan

"Kenapa nggak lo samperin atau lo telpon aja dia" ucap Sinta

"Nggak bisa, kemaren gue telpon hpnya nggak aktif sampe sekarang pun gitu" ucap Reyhan.

"Bagus deh, cowo kayak lo nggak pantes buat Reyna" ucap Sinta

"Iya gue emang nggak pentes buat dia. Tapi apa salah gue berjuang untuk lebih baik lagi buat dia?" Ucap Reyhan terlihat sudah sangat kacau.

Tiba-tiba Sinta menangis, Reyhan yang melihat pun jadi bingung dibuatnya.

"Lo kenapa nangis?" Tanya Reyhan

"Lo mau ketemu Reyna kan?" Tanya Sinta sambil menghapus airmatanya.

"Iya, bilang sama dia gue mau ketemu sama dia walaupun itu cuma 5 menit" ucap Reyhan.

"Reyna . . ." Ucap Sinta tak mampu mengatakannya pada Reyhan.

"Reyna apa??" Tanya Reyhan tak sabaran.

"Reyna pindah sekolah" ucap Sinta membuat dia mengeluarkan airmatanya lagi.

Reyhan benar-benar kaget, dia tidak percaya ucapan Sinta itu.

"Bohong" ucap Reyhan

"Dia pindah ke Amerika" ucap Sinta lagi.

"Haaa?? Nggak mungkin. Ngomong yang bener dong sin!! Jangan bikin gue khawatir" ucap Reyhan kesal.

"Gue nggak bohong, jam 10 nanti pesawatnya berangkat" ucap Sinta menahan sesak didadanya, Sinta pun masih tak rela temannya pergi meninggalkannya.

Reyhan terdiam membisu, rasanya dunianya berhenti berputar. Mungkin ini lebay tapi itulah yang Reyhan rasakan.
Kehilangan seseorang yang dicintai itu nggak enak. 😔

"Gue pergi dulu, makasih udah ngasih tau gue" ucap Reyhan lalu dia berlari menuju parkiran untuk pergi menyusul Reyna ke bandara.

Sinta semakin menangis, mengingat sebentar lagi sahabatnya pergi meninggalkan Indonesia entah kembali ataupun tidak, Sinta tidak tau hal itu.

***

Saat Reyhan ingin memasang helmnya tiba-tiba Devan datang padanya dengan berlari kencang.

"Reyhan tunggu gue" teriak Devan

"Gue nggak punya banyak waktu Dev" ucap Reyhan hendak memasang helmnya kembali namun ditahan oleh Devan.

"Apa sih Dev, lo tau? Reyna bakal pergi ninggalin gue Dev, lo mau bikin gue sengsara??" Marah Reyhan pada Devan.

"Reyna pergi? Kemana?" Tanya Devan kaget.

"Ke Amerika" ucap Reyhan.

"Amerika??" Kaget Devan lagi.

"Udah gue nggak punya banyak waktu. Minggir lo" ucap Reyhan mendorong tubuh Devan.

"Rey tunggu, lo dicariin kepsek katanya ada hal penting yang mau dibicarain tentang Festival nanti" ucap Devan.

Seketika Reyhan terdiam menatap Devan yang serius.

"Tapi Reyna gimana Dev? Gue nggak bisa biarin ini terjadi" ucap Reyhan.

"Jam berapa dia berangkat?" Tanya Devan.

"Kata Sinta jam 10" ucap Reyhan.

"Lo masih punya waktu, temuin kepsek dulu. Nanti gue bantu lo ke bandara setelah itu" ucap Devan.

"Tapi Dev gue . . ." Ucap Reyhan terpotong.

"Lo ketua Osis Rey, urusin tanggung jawab lo dulu. Abis itu kita izin bareng-bareng ke bandara" ucap Devan.

Apa yang dikatakan oleh Devan benar, lalu tanpa pikir panjang lagi Reyhan pun segera berlari kembali untuk menemui kepsek.

Devan menatap Reyhan yang berlari begitu cepat, lalu dia tersenyum miris.

"Yang gue khawatirin tuh ini Rey?? Lo nggak jujur dari awal. Dan akhirnya semuanya jadi gini??" Gumam Devan


***
Boleh nggak Reyhan berjuang sekali lagi?

***Boleh nggak Reyhan berjuang sekali lagi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reyhan Reyna [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang