11. SEORANG MANTAN?

Start from the beginning
                                    

"Troy, gimana kalau kita bikin grup sendiri?" tanya Sia, Crystal yang mendengarnya pun langsung menoleh dengan cepat.

"UNICORN!" teriaknya, Pegasus bukankah kuda terbang yang gagah dan berani? Lalu... apa salahnya dengan Unicorn yang lucu dan menggemaskan? Tapi tatapan Sia, Bintang dan Troy cukup membuat Crystal cemberut.

"Kuda poni?"

"Yang serem dikit kenapa!" tegas Sia dengan tawanya.

"Ubur-ubur," balas Bintang spontan, "Lembek-lembek tapi menyengat!" Mereka pun tertawa kencang, termasuk Troy, dia tidak menyangka di tengah dendamnya yang membara seperti ini, dia bisa mendapatkan teman yang membuatnya tertawa.

Sementara Bara, yang melihat tangan Sia digenggam tangannya merasa sedikit tidak nyaman. Bintang memang tertawa, tapi matanya dengan tegas tertuju pada Bara.

Lalu... cowok yang ada di sebelahnya? Troy, cowok itu menatap Sia dengan tatapan berbeda, Bara dapat melihatnya dengan sekali tatap. Cih... menyebalkan, ternyata Sia dikelilingi cowok-cowok fakboi.

Entah apa yang terjadi, tapi mereka berpisah begitu saja. Orlando langsung menghampiri Crystal di tengah perbatasan sekolah, mereka pulang bersama. Sementara Sia? Tentu saja, Bara tahu dia sedang menuju ke tempat rahasia mereka.

Setelah memastikan kalau Bintang dan Troy tidak mengikuti Sia, Bara langsung pergi menyusulnya.

"Bara!" panggilnya sembari melambaikan tangan, Sia sudah memakai almamater Singgasana sekarang, ditangannya pun sudah melingkar gelang Phoenix.

"Bagus," balas Bara karena dia merasa aman kalau Sia sudah menggunakan gelang itu.

"Sekarang kita mau ke mana?"

"Keliling Singgasana?" tanya Bara membuat Sia tersenyum sipu, ini sangat menantang, membuat jantungnya sangat berdebar setiap langkah demi langkah.

"Keliling Singgasana?" tanya Bara membuat Sia tersenyum sipu, ini sangat menantang, membuat jantungnya sangat berdebar setiap langkah demi langkah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini... kelas kamu?" tanya Sia sambil melihat sekeliling, begitu bersih dan rapi saat tidak ada satupun siswa yang ada di dalamnya.

"Di mana kamu duduk?"

"Paling pojok, paling belakang, deket jendela."

"Di sana?" tanya Sia sambil berlari menghampiri tempat duduk Bara. "Kalau kita sekelas, aku duduk tepat di bangku paling depan, dan deket jendela."

Sia jadi merunduk saat membayangkan bagaimana kalau mereka berdua bisa satu kelas, tapi memang tidak mungkin, umur mereka terpaut dua tahun, Bara lebih tua darinya, mana mungkin mereka bisa sekelas.

TELUK ALASKA 2 Where stories live. Discover now