WHEN YOU LOVE ME [19]

718 79 23
                                    

Semua murid kembali berkumpul ditengah lapangan dengan wajah khawatir hingga pukul sembilan malam mereka tidak menemukan Hyeyoon. Hyuk terduduk menenggelamkan wajahnya pada lututnya dengan kedua tangan yang ia kepalkan dengan keras. Bodoh dia benar-benar merasa bodoh. Bagaimana dia bisa kehilangan sahabatnya.

"Bukankah itu Hyeyoon" ujar Yoojung yang membuat semua guru dan murid disana mengalihkan perhatian mereka pada sosok seorang pria yang berlari dengan seorang gadis dalam gendongan.

Hyuk menatap Seokwoo yang berlari menggendong Hyeyoon dipunggungnya. Hyuk meringis melihat kondisi Hyeyoon yang memprihatinkan. Dahi dan pelipis mata yang berdarah, bibir Hyeyoon yang sedikit sobek dan luka diseluruh tubuhnya. Bona terjatuh melihat kondisi Hyeyoon dan menangis melihatnya. Jihyun dan Saemi mencoba menenaginya.

"KUMOHON BERI PERTOLONGAN PADANYA" teriak Seokwoo pada semua guru dan murid yang melihatnya.

Seokwoo berlari membawa Hyeyoon dan membaringkannya di sebuah ruangan yang penuh dengan alat alat medis yang disediakan oleh pihak perkemahan. Matanya menatap tubuh Hyeyoon dan meringis dalam diam. Ya.... Untuk saat ini pria itu terdiam melihat kondisi gadis yang berbaring diranjang dengan selang infus dan seorang dokter yang memeriksa tubuh lemahnya.

"Siapa walinya ?" Ucap dokter Seo yang melihat Seokwoo dan Jung seongsaemnim

"Saya walinya, saya gurunya. Apa kondisinya sangat buruk" ucap Jung seongsaemnim.

"Cukup buruk tapi masih bisa kita atasi. Dia terjatuh dari ketinggian yang cukup dalam dimana tebing itu memiliki banyak batuan curam. Hanya saja kaki bagian kanannya mengalami kepatahan tulang" ucap Dokter Seo

" Apa maksudmu ?" Seokwoo menyela dengan wajah khawatir.

"Dia memerlukan perawatan yang intensif. Dan beberapa tes medis untuk melihat beberapa luka di tubuhnya." ujar Dokter Seo pada Jung seongsaemnim.

Seokwoo kembali melihat Hyeyoon yang terbaring tidak sadarkan diri. Seokwoo kembali mengeluarkan airmatanya lalu segera menghapusnya dengan cepat.

"Saya harus..." Belum sempat Jung saem menyelesaikannya Seokwoo lebih dulu menyelanya

"Lakukanlah dok. Sepenuhnya Hyeyoon tanggung jawabku" ucap Seokwoo menyela perkataan Jung Seongsaemnim.
Dan memilih keluar dari klinik itu.

Seokwoo menatapa langit dengan bintang bintang malam ini. Ia ingat permintaan Kim ahjjuma dan eommanya tepat sehari sebelum mereka pergi melakukan MT.

"Flashback"~~

"Seokwoo-ya bolehkah ahjjuma meminta bantuanmu ?" Tanya Kim ahjjuma pada Seokwoo yang duduk dihadapannya. Kim ahjjuma datang kekediamannya tepat setelah ia kembali dari toko bersama Hana.

"Ahjjuma khawatir karena Hyeyoon mengikuti MT tahun ini. Dan ahjjuma beberapa hari kedepan harus pergi keluar negeri untuk menemani appanya. Hakyeon pun harus mengurusi bisnisnya diluar kota dengan para client. Bisakah kau membantuku untuk menjaganya ?" Pinta Kim ahjjuma. Seokwoo menatap eommanya yang juga menaruh harap pada putranya.

"Baiklah ahjjuma" ucap Seokwoo dengan senyum simpul dibibirnya.

"Flashback end"~~

Seokwoo tersenyum pahit memandangi langit. Seharusnya dia tidak menjanjikan hal itu pada Kim ahjjuma. Seokwoo kembali meneteskan airmatanya. Bagaimana mungkin dia bisa begitu ceroboh melupakan keberadaan Hyeyoon.
Tangannya merogoh saku celananya mengeluarkan secarik kertas yang ia temukan terjatuh dari saku baju Hyeyoon saat di bukit. Pria itu menatap nanar kertas yang ia pegang.

******

Cahaya matahari menerobos memasuki setiap sudut ruangan melalui jendela disebuah kamar diklinik itu. Hyeyoon mengerjapkan kedua matanya. Menyesuaikan matanya dengan cahaya diruangan itu.
Hyeyoon menolehkan kepalanya pada sosok pria yang tertidur pada kursi disamping kasurnya. Hyeyoon tersenyum dan mencoba menegakkan tubuhnya pada sandaran tempat tidurnya.

WHEN YOU LOVE MEWhere stories live. Discover now