WHEN YOU LOVE ME

WHEN YOU LOVE ME [16]

Hyeyoon melangkahkan kakinya di anak tangga rumahnya. Gadis itu melihat seorang pria yang berdiri bersama dengan oppanya tersenyum pada Hyeyoon.

Kaki Hyeyoon berlari kecil menghampiri pria itu memeluknya dan menatapnya. Membuat Hakyeon terperangah melihat tingkah yang adiknya lakukan. Tuan Kim dan Nyonya Kim pun ikut terkejut melihat putrinya yang memeluk teman oppanya sendiri

"Inseong oppa terima kasih sudah menjagaku. Maafkan aku" ujar gadis yang tengah memeluk Inseong itu. Inseong menjauhkan tubuh gadis itu dan menatapnya tidak percaya.

"Kau sakit Hyeyoon-ah ?" Tanyanya menyentuh dahi Hyeyoon mengecek suhu tubuh gadis itu.

"Tidak.. aku hanya ingin berterima kasih padamu karena kau menganggumi oppa ku dan mengizinkanku menjadi adik iparmu"  ucap Hyeyoon jahil dengan senyuman mencibir di bibirnya .

Inseong tidak percaya dengan apa yang dikatakan gadis itu padanya. Bohong jika ia tidak tersentuh dengan ucapan Hyeyoon padanya. Tapi dia sangat tahu Hyeyoon adalah Hyeyoon gadis mungil yang selalu membuatnya gemas dengan tingkahnya.

"Sudahlah ayo kita berangkat"  ucap Hakyeon yang mengerti dengan tingkah adiknya itu pada Inseong. Ketiganya tidak lupa berpamitan pada tuan dan Nyonya Kim.

"Oppa ... Apa kau benar-benar mengaggumi oppaku ?" Tanya gadis itu lagi saat mereka sudah berada didalam mobil.

"Hyeyoon-ah ... Hyuk yang mengatakannya padamu ?" Tanya Inseong yang dibalas dengan anggukan dikepalanya.

"Sudah kuduga" jawabnya.

Hakyeon yang melihat keduanya hanya terkekeh. Seperti inilah ketika sahabatnya bertemu dengan adiknya. Hakyeon juga tidak menyangka Inseong sangat menyukai dan menyayangi Hyeyoon seperti adiknya sendiri walaupun terkadang Inseong cenderung menjahili gadis itu. Hakyeon mengerti tentang sahabatnya itu yang bersikap seperti itu pada adiknya. Inseong melakukan semua yang ia lakukan pada Hyeyoon seperti menjahili Hyeyoon karena ia tahu hal seperti itu tidak bisa dia lakukan pada adiknya sendiri. Hakyeon tersenyum mendengar perdebatan kedua orang itu dimobilnya.

*********

Hyeyoon melangkahkan kakinya dikoridor kelas. Sudah beberapa hari ini dia selalu berjalan sendiri menuju kelasnya. Selama ia diantar oleh Hakyeon gadis itu selalu tiba tiga puluh menit sebelum jam pelajaran dimulai.

Hyeyoon merentangkan kedua tangannya. Ia masih merasakan matanya masih mengantuk untuk sepagi ini dirinya sudah tiba di sekolah. Gadis itu merasakan tangannya ditarik oleh seseorang. Hyeyoon terlonjak kaget melihat punggung itu dengan tangan yang menarik tangannya berjalan menuju taman belakang sekolah.

Hyeyoon terdiam cukup lama melihat pria yang duduk disampingnya menatap kelas dihadapannya.

"Sunbaenim kenapa kau mengajakku kesini ?" Ucap Hyeyoon melihat pria disampingnya.

"Mana tugasmu ?" Tanya pria itu.

"Seokwoo sunbaenim kenapa kau sudah menagih tugas padaku sepagi ini ?" Tanya Hyeyoon.
Seokwoo hanya meliriknya melalui ekor matanya melihat gadis itu yang tidak menghiraukannya.

"Hyeyoon-ssi hal apa yang kau takuti dihidupmu ? Tanya Seokwoo tiba-tiba yang membuat Hyeyoon menatap sunbaenya itu sepenuhnya.

"Keluargaku, sahabat sahabatku, Bora eonni dan Inseong oppa" jawab gadis itu mengingat orang sangat dekat dengan dirinya. bibirnya membentuk sebuah senyuman

"Inseong hyung ?" Tanya Seokwoo mengerutkan dahinya menatap Hyeyoon.

"Eumm... Inseong oppa. Aku tahu dia orang lain dari keluargaku. Tapi aku rasa dia selalu memperhatikanku dengan baik walaupun terkadang dia sangat menjengkelkan" jawab Hyeyoon.