11 : Hangover

Mulai dari awal
                                    

Merasakan pening luar biasa di kepalanya, Kim Aera membuka matanya perlahan. Ia mengaduh pelan karena tak hanya kepalanya yang bermasalah, tapi perut gadis itu juga terasa agak panas dan sialnya ia tidak memiliki cukup tenaga untuk beranjak dari kasurnya.

"Kasur?"

Aera tiba-tiba melebarkan matanya saat ia tersadar kalau ruangan yang ia tempati itu bukanlah ruang kamarnya. Ruangan ini sangat familiar karena-

"Oh astaga! Kenapa aku ada di kamar Yeonjun?"

Dengan cepat ia memposisikan dirinya untuk duduk dan menyibak selimut besar yang menutupi tubuhnya. Gadis itu kembali memegangi kepalanya yang bertambah pusing karena gerakan gegabahnya tadi.

"GOSH!! AKU PAKAI BAJU SIAPA?"

Teriakan nyaring Aera berhasil membuat Yeonjun berlari khawatir menuju kamarnya. Ia sempat berpikir kalau gadis itu terjatuh dari kasur, tapi nyatanya Aera masih ada di sana dengan wajah garangnya.

"Yak Choi Yeonjun!!! Kenapa aku di sini?"

Pertanyaan itu rupanya menjadi sapaan pagi dari gadis berdarah Amerika yang sedikit tak tahu diri. Duh, kenapa ya Yeonjun menyukainya?

"Kau—"

"Ini baju siapa? Jangan bilang ini baju— heol! Kau mengganti bajuku hah?! Kau melihat semuanya?!"

"Tidak! Jangan asal tuduh!"

"Aku tidak asal tuduh! Kau pasti mencuri kesempatan kan? Aku tahu isi otakmu itu Choi Yeonjun!"

Sambil menekan rasa kesal, Yeonjun menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Nyatanya Aera tidak bisa dihadapi dengan emosi yang meletup-letup.

"Bukan aku. Aku tidak berani melakukan hal semacam itu."

"You're a liar."

"I'm not! Look, aku memanggil Bibi Lee malam-malam kemari hanya untuk mengganti bajumu. Kau harusnya berterima kasih karena aku tidak menendangmu ke jalanan setelah muntah di apartemenku!"

Kim Aera menutup mulutnya terkejut, "A- aku muntah?" Tanyanya ragu-ragu. Sementara Yeonjun mengangkat kedua bahunya malas.

"Cepat keluar. Bibi Lee memasak sup pereda pengar sebelum pergi. Kau harus kembali sadar sebelum aku berangkat kerja," ucap Yeonjun datar.

Setelah itu, Yeonjun berjalan keluar; meninggalkan Aera sendirian di dalam kamarnya.

Dua kali. Dua kali Aera mempermalukan dirinya di hadapan Yeonjun.

"Astaga... Mati aku!"

--

"Kau tidak ada kelas hari ini?" Tanya Yeonjun yang sedari tadi memperhatikan Aera. Mereka duduk berhadapan saat ini, hal itu membuat Yeonjun leluasa memandangi Kim Aera dengan mata telanjangnya.

"Ada."

"Lalu kenapa kau santai sekali?"

Aera menggeleng pelan, "Aku mau bolos saja. Kepalaku sakit sekali."

Room 303 | Choi Yeonjun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang