¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
I will remember you How we are, right now
I'll engrave it in my heart Oh I love you and I will love you For forever and a day
—Forever and A Day, Wanna One
--
This chapter sponsored by Ning Photo
Wkwkkwbecanda 🤧
Happy Reading!
--
"Choi Yeonjuuuun!!"
"Kau lagi?!"
Yeonjun menghela napas seraya menutup buku yang sedang ia baca. Melihat itu, Aera melebarkan senyumnya lebih lebar lagi.
"Heol, ekspresi wajah apa itu? Kau tidak senang temanmu berkunjung?"
Yeonjun menggeleng, "Berkunjung apanya? Kau nyaris tiap hari menghampiriku."
"Lantas kenapa? Harusnya kau bersyukur kalau aku datang. Memangnya kau mau membusuk kesepian di sini dengan bukumu itu?"
"Memangnya kau tidak punya kegiatan lain apa?"
"Tidak. Aku berhenti kuliah."
"Oh,"
Aera berdecih pelan menatap Yeonjun yang masih sangat tak acuh padanya.
Baiklah, Aera harus sabar.
Mungkin sedikit menyebalkan karena sekarang keadaan menjadi terbalik dan ia yang harus mengejar Yeonjun.
"Kau bawa apa?" Tanya Yeonjun tiba-tiba setelah merasa sedikit bersalah oleh ucapannya pada Aera tadi. Bagaimanapun juga, memang benar adanya, kalau Yeonjun kesepian di sini.
Lebih tepatnya Soobin dan Bibi Lee sudah sepakat untuk membiarkan Aera mengambil shift jaga mereka setiap hari. Jadi sebaiknya Yeonjun menyiapkan banyak stok kesabaran karena ia akan melihat wajah Aera setiap saat.
"Aku bawa ice cream kesukaanmu!" Seru gadis itu sangat riang. Dengan gerakan yang cepat ia mengeluarkan es krim itu dan memberikannya kepada Yeonjun.
"Ini untukmu!"
Yeonjun menerima es krim itu dengan wajah bingungnya. Entahlah, rasanya baru kali ini Yeonjun melihat gadis yang sangat energetik seperti Aera.
Ya, Yeonjun hanya tidak tahu saja betapa dinginnya gadis itu dulu sampai-sampai ia terus mengejar dan merayu Aera setiap saat.
