MY SECRET GUARDIAN |6| |MEET AGAIN|

59.4K 3.8K 15
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Wanita muda itu mengganti sandal rumahnya dengan sepatu flat sebelum keluar dari apartemennya.

"Selamat pagi, Ms. Collins," ucap seorang wanita yang sedikit lebih tua dari wanita muda tersebut, Lila. Lila adalah asisten sekaligus pengawal wanita yang ternyata Veina itu. Saat Veina mulai menangani suatu proyek yang membuatnya menjadi manager umum, Calvin, atasannya menyuruh Lila menjadi asisten sekaligus pengawal Veina. Veina tentu saja menolak dengan keras tetapi Calvin memaksanya dengan alasan sebagai syarat Veina menangani proyek tersebut.

"Pagi, Lila," balas Veina sambil tersenyum dan mengusap perutnya yang semakin besar karena usia kandungannya sudah lebih dari lima bulan. Lalu ia melangkah beriringan dengan asistennya yang berwajah datar itu, tidak terlalu jauh dengan dirinya sendiri.

"Bagaimana dengan artis itu?" tanya Veina saat mereka berada di lift.

"Mario Wheeler akan sampai sore nanti, Miss," jawab Lila yang langsung mengerti.

Veina mengangguk. "Oke. Semuanya sudah disiapkan, kan? Kamarnya, dan lain-lain."

Lila mengangguk. "Sudah, Miss."

Veina keluar dari lift lalu berjalan menuju mobilnya yang sudah dibukakan oleh Lila. Mobil keluaran terbaru itu juga diberikan hotel dengan alasan fasilitas perusahaan. Semua berjalan lancar bagi Veina, ia mendapat pekerjaan yang bagus, dipromosikan dengan cepat, mendapat berbagai fasilitas, apalagi Alex tidak menemuinya sejak beberapa bulan lalu.

Di dalam mobil, wanita berpakaian dress putih dengan blazer cokelat muda tersebut membaca berbagai dokumen.

"Sebaiknya Anda membaca di hotel, Miss," ucap Lila mengingatkan. Ia sudah paham tabiat Veina. Wanita itu sangat workaholic, jadi lembur dan bekerja di mana saja tidak jarang dilakukan Veina. Namun, pusing sangat mudah menyerang bila membaca di mobil, terlebih bagi Veina.

Veina menggeleng. Mata hitamnya tetap bergerak membaca berkas dalam map hitam di tangannya dengan serius. "Setelah ini aku ada pertemuan penting," ucapnya cuek hingga Lila hanya bisa menurut.

"Aku ke toilet dulu," ucap Veina tepat saat mobilnya sudah di depan lobi hotel bintang tujuh tempatnya bekerja. Ia berjalan cepat sambil menutup mulutnya, mengabaikan para pegawai yang menyapanya.

Veina membuka salah satu bilik kamar mandi dengan kasar lalu menunduk dan langsung mengeluarkan seluruh sarapannya. "Huek. Huek. Huek."

Beberapa menit kemudian, setelah merasa lebih baik, tangan Veina yang hendak membuka kunci bilik kamar mandi langsung berhenti bergerak ketika mendengar namanya disebut. Ia memilih menurunkan tangannya kemudian menyandar pada pintu kamar mandi yang terbuat dari kayu.

"Aku sebenarnya sangat malas memberi hormat pada manager umum kita," ucap seorang wanita dengan rambut dikuncir kuda di luar sana.

"Aku juga. Sangat malah. Aku tidak tau mengapa dia bisa menjadi manager umum secepat itu," sahut wanita yang rambutnya dicepol.

"Menurutmu mengapa?"

Wanita dengan rambut dicepol itu tertawa mengejek. "Apalagi jika tidak menggoda atasan kita? Kau lihat, sudah ada akibat dari perbuatannya itu."

My Secret Guardian (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang