MY SECRET GUARDIAN |5| |DESIRE|

60.6K 4K 30
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!
***

"Apa maksud Anda?" tanya Alex tajam. Mata birunya tidak berkedip.

Dokter yang menangani Veina itu berdeham. "Mari kita bicara di ruangan saya, Sir."

"Jaga dia," ucap Alex sebelum melangkah mengikuti sang dokter dengan langkah lebar.

"Aku ikut denganmu," Owen mengikuti Alex setelah mendapat ijin dari Shiella. Bagaimanapun ia dan Shiella yang akan menjaga Veina di Los Angeles, serta ia takut Alex tidak bisa menahan dirinya, entah untuk menghadapi kenyataan, atau memarahi dokter wanita itu.

"Katakan." Alex duduk dengan tidak sabar di depan dokter wanita yang ternyata bernama Ester itu diikuti Owen yang duduk di sebelahnya. Mendengar kehamilan Veina berisiko sangat membuatnya tidak tenang. Ia yang menyebabkan, lebih tepatnya memaksa Veina. Jadi jika terjadi sesuatu terhadap wanita itu, maka itu semua karena dirinya.

Alex sedikit mengerjap. Dirinya yang memaksa Veina, seharusnya wanita itu tidak harus mengandung di usia semuda ini.

"Tapi penyebab utamanya bukan itu, melainkan jantung Ms. Collins terlalu lemah untuk mengandung, Sir." Ester menarik nafasnya. "Jadi kehamilan ini sangat beresiko Mr. Hernadez, apalagi jika Ms. Collins stres terus menerus dan tidak sarapan seperti hari ini."

Rahang Alex mengeras. Tenggorokannya tercekat. Jantungnya berdetak kencang. Matanya menyalang tajam, namun terdapat kegetaran di sana. "Apa risikonya?" tanyanya dengan suara lemah.

Ester menangkupkan kedua tangannya di atas meja. Ia kembali menarik napas dan menatap kedua mata Alex."Keguguran, kelahiran prematur, pendarahan, hingga kematian salah satu atau bahkan keduanya."

Tangan Alex menggepal. Alisnya terangkat tidak percaya. Tatapan tidak fokus terpancar dari mata birunya yang berkaca-kaca. Dadanya sesak. Bahunya naik turun menandakan nafasnya yang memburu. Ia menelan ludahnya sendiri sebelum memejamkan mata ketika ingatan malam itu kembali berputar di kepalanya.

"Aku tidak mau, Alex!"

Alex menoleh, kembali menatap Veina dengan membunuh. "Diam, Jalang!"

"Sekali jalang, tetap jalang."

"Sakit, Alex!"

Alex menyeretnya dengan sangat kuat sebelum menyentak tangan Veina dengan kasar, memasukkan wanita itu ke kamar miliknya.

"Kalau kau melakukannya, aku akan membencimu Lex " ucap Veina saat hidungnya dengan Alex sudah bersentuhan.

"Aku malah bersyukur bila kau melaksanakannya," ucap Alex sebelum mencium Veina dengan sangat kasar.

Veina bergerak mundur. Wajahnya sudah penuh dengan air mata. Matanya yang tidak ada hentinya mengeluarkan air mata itu menatap memohon Alex yang sedang membuka kancing kemejanya. "Let me go, Lex," ucapnya putus asa. "I beg you please." Kepalanya terus menggeleng.

Alex membuang kemejanya sembarangan sebelum menarik Veina dengan kasar. "Memohonlah sebanyak yang kau mau selama masih bisa," ucap pria itu datar sambil mencengkram kedua tangan Veina di atas kepala wanita yang berbaring itu.

Air mata Veina tidak berhenti menetes menyedihkan. Mulutnya tidak berhenti memohon kepada Alex.

"Jadi apa solusinya dokter?" tanya Owen mengingat spesialisasinya bukan kandungan ataupun jantung.

My Secret Guardian (END)Место, где живут истории. Откройте их для себя