Ares: "Ayo kita pergi dengan Erebus dan Harpy." Mereka menemui Erebus dan segera pergi bersama dengan Harpy.

Mereka mengunjungi beberapa tempat yang mirip dengan perkiraan Emma, dan menemukan beberapa serigala dengan penyihir wanita berjubah hitam. Mereka mendarat di dekat danau, dan Emma bisa melihat penyihir itu tak sendiri. Ia bersama beberapa elf hutan, berpakaian hijau yang terbuat dari dedaunan dan memiliki sayap transparan di punggung mereka.

Beberapa serigala dan elf hutan tergeletak terluka, hanya satu serigala yang masih berdiri tegak dengan bentuk yang tidak biasa. Ukurannya lebih besar, giginya lebih banyak dan taringnya lebih panjang. Bulunya berwarna hitam kemerahan, matanya merah dan siap menyerang penyihir.

Ares: "Makhluk apa itu? Dia bukan manusia serigala biasa!" Ares dan Erebus segera berlari bergabung dengan penyihir wanita berambut putih panjang dan bertanduk.

Erebus: "Makhluk apa dia?!" Erebus berteriak kepada penyihir disampingnya. Dari kejauhan Emma melihat sang penyihir menggelengkan kepalanya.

Emma mencari Wolfy, warna bulunya yang khas membuat Emma langsung mengenalinya. Wolfy tergeletak lemas, matanya masih terbuka, ia berusaha berdiri dengan kakinya namun tak berhasil.

Erebus: "Harpy, bawa serigala yang terluka ke dalam hutan!"

Penyihir: "Bawa elf hutan juga! Bawa ke rumah persembunyian kami di dalam hutan."

Harpy membawa 2 elf yang terluka, elf itu menunjukkan tempat persembunyian mereka.  Mereka segera disambut beberapa elf hutan lain yang langsung membantu mengobati mereka yang terluka. Setelah selesai mengangkut semua yang terluka, Harpy membawa Emma ke tempat persembunyian itu, membuat semua elf terkejut. Beberapa pergi menjauh saat melihat ada manusia biasa masuk ke tempat persembunyian mereka.

Wolfy terluka, namun tidak separah sebelumnya saat melawan kawanannya sendiri. Keesokan harinya para manusia serigala sudah kembali pulih. Medina sang Penyihir, Ares, Erebus dan para serigala berkumpul membahas tentang makhluk apa yang mereka lawan kemarin.

Luna: "Itu Lukas, anggota kawananku. Tapi dia berbeda. Dia tak pernah melawan seperti itu. Dan bentuknya juga jauh berbeda dari bentuk Lukas. Juga warna bulunya. Aku tak mengerti apa yang terjadi."

Medina: "Itu kawananmu, kau seharusnya bisa mengetahui perubahannya lebih dulu. Itu adalah salah satu tugasmu sebagai Alpha. Ini adalah kelalaianmu!"

Luna: "Kau menyalahkanku?! Kau kira aku 24 jam bersama seluruh kawananku untuk menjaga mereka?!"

Erebus: "Sangat menyenangkan melempar kesalahan kepada orang lain, tapi sekarang bukan saat yang tepat. Kita harus mencari tahu apa yang terjadi pada Lukas. Apa yang membuatnya berubah seperti itu. Kapan terakhir Lukas terlihat baik-baik saja?"

Luna: "Kami melakukan patroli jam 6 sore dan dia tampak sama seperti biasanya."

Wolfy: "Dia tampak lebih pendiam sejak kami bertemu sore kemarin. Dan aku sempat melihat warna matanya berubah, hanya untuk sesaat kemudian warnanya kembali seperti semula."

Medina: "Tampak sama seperti biasanya katamu, Kau sebut kau Alpha?" Mereka kembali bersitegang.

Ares: "Apa Lukas tiba-tiba berubah buas saat kalian sedang patroli?" Ares berusaha mengabaikan ketegangan yang terjadi diantara dua wanita  di depannya.

Wolfy dan beberapa manusia serigala lainnya mengangguk. Ares dan Erebus saling berpandangan, berpikir keras mencari jawaban untuk menjelaskan apa yang terjadi pada Lukas. Mereka terdiam, tak bisa menemukan jawabannya.

Medina: "Kita harus berhati-hati. Lukas masih diluar sana berkeliaran. Bagaimana kalau dia menyerang manusia? Kita bahkan tak berhasil melawannya kemarin, dia sangat kuat hingga akhirnya kabur dari kita bertiga. "

WOLFYWhere stories live. Discover now