[11] Berduaan

2.4K 339 57
                                    

Cukup lama Zahra berada didalam dekapan Jeno, hingga saat isakan gadis itu sedikit mereda, Zahra mencoba melepas dekapan Jeno.

"Gue harus masuk kelas."

Jeno mengusap wajahnya kasar dan mengikuti Zahra untuk masuk ke dalam kelas.

"Permisi bu, maaf saya terlambat," ucap gadis itu, setelah mengetuk pintu kelas.

"Iya, silahkan duduk. Lain kali kalau lebih dari 10 menit, saya tidak akan ijinkan siapapun yang terlambat untuk masuk ke kelas saya. Mengerti semuanya!" Jelas bu Jeniffer.

"Baik bu," jawab semua mahasiswa serempak.


Mask•



"Cukup sekian, minggu depan akan ada praktikum, kalian bentuk kelompok. Saya akhiri. Selamat pagi." Terlihat dosen itu meninggalkan kelas diikuti oleh mahasiswa lainnya.

"Pulang sama gue Ra," ucap Renjun saat melihat Zahra akan berdiri dari kursinya.

"Iy-"

"Zahra ada janji sama gue," sela Jeno.

"O-oh oke, gue duluan." Renjun menatap ragu ke arah Jeno dan Zahra bergantian. Sedikit tidak rela laki-laki itu meninggalkan ruangan kelasnya.

"Ayo Ra."

"Gue pulang sendiri aja," Zahra baru saja akan meninggalkan kelas tangannya ditahan Jeno, ia kembali di tarik entah ke mana.

Sesampainya di parkiran pria itu segera naik ke motornya dan menyerahkan helm cadangannya pada Zahra, membuat Zahra mau tak mau menerimanya.

"Naik."

Selama perjalanan tidak ada yang memulai percakapan. Untung saja kali ini Jeno membawa motor, bila pria itu membawa mobil sudah dipastikan suasana akan semakin canggung.

"Ke rumah gue dulu," pria itu segera memasukkan motornya ke halaman rumahnya.

Kedua insan itu masuk ke rumahnya, tapi yang Zahra dapati hanya ruang tamu yang gelap, tanpa ada orang sama sekali.

"Mama lo kemana?"

"Mama sama papa ke luar negeri, ada urusan penting."

Zahra hanya mengangguk. Gadis itu langsung duduk di sofa dan mengeluarkan ponsel untuk bermain game.

"Gue ambil minum dulu."

Kembalinya Jeno, dia meletakkan minuman di meja sofa dan langsung duduk tepat di samping Zahra.

"Gak usah deket deket Jen," cegah Zahra saat merasa Jeno yang mulai merapatkan dirinya ke Zahra.

"Biarin, lagian gak ada orang."

"Maka dari itu, lo jauhan sana."

Jeno berdecak kesal, tangannya terulur mengambil gelas didepannya dan segera meneguk cepat, lalu mengembalikan gelas itu dengan sedikit keras hingga menghasilkan suara dentingan keras yang cukup membuat Zahra terkejut.

"Gue mau minta lo jadi pacar gue Ra."

Zahra langsung memasukkan ponselnya ke dalam tas dan menatap pria di sampingnya itu.

"Gue udah bilang sama lo, gue anggap lo sahabat."

Jeno menatap tajam Zahra, "Lo harus jadi pacar gue. Gue cinta sama lo Ra. Apa lo gak bisa lihat itu dimata gue?"

"Lo gak cinta sama gue."

"Gue cinta sama-"

"Lo terobsesi Jen."

Mask | Jeno ✔️Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ