35. Know Something

22.8K 3.3K 1.7K
                                    

Bagian awal ini Jeno nyiksa Hyunjin, tapi aku ga tau itu sadis atau engga. Aku ga jago bikin yang sadis-sadis.

~ENJOY~


(------->> THE SASAENG! <<-------)
-CheonsAegi-


/Buakh!/

/Bumm!/

Suara debuman serta pekikan terdengar nyaring di dalam ruang bawah tanah itu. Dengan mata memerah dan nafas memburu Jeno terus menyiksa pria di depannya dengan membabi buta.

/Cring~/

Suara nyaring terdengar saat Jeno melempar potongan besi ke lantai semen. Kini mereka berada di bangunan tua yang biasa di gunakan untuk menyiksa korban-korbannya.

Jeno melangkah maju lalu mendekati Hyunjin dengan senyum layaknya iblis. Sangat puas dan gembira melihat musuhnya tak berdaya seperti ini.

"Bagaimana? Menyenangkan bukan main bersamaku, Hwang?" ucap Jeno sambil mendekat untuk mencium anyir darah dari wajah serta tubuh Hyunjin yang tak berlapis benang lagi, hanya memakai underwear. Jeno mengikatnya di kursi dengan kedua tangan yang juga terikat ke belakang. Tubuhnya sudah penuh dengan lelehan darah dan juga keringat.

"Inilah akibat kau cari api denganku."

Namun bukan Hyunjin jika menyerah begitu saja. Di balik wajah kesakitannya, ia sempat tersenyum mengejek. Mata yang sudah bengkak itu menatap Jeno penuh perlawanan.

"Lalu apa lagi?" tutur Hyunjin parau. "Hanya segini? Cuih!" pria itu meludahi Jeno tepat di wajahnya membuat pria Lee itu murka tak terkendali.

Kembali ia pukuli wajah serta tubuh itu dengan knuckle. Tidak puas sampai sana, Jeno berjalan menuju bara api yang tengah membakar ujung besi panas.

"Jeno jangan gila!" pekik Ten yang merasa Jeno sudah melewati batas. Memang di antara mereka berlima, Jeno dan Renjun yang paling sadis jika menyiksa korban-korbannya.

"Ini belum apa-apa, hyung. Kau tidak dengar tadi bagaimana arogannya pria ini?" balas Jeno.

/Slassss~/

"ARRGGHHHHHH!" teriak Hyunjin begitu menyiksa saat Jeno menempelkan besi yang di selimuti bara merah pada dadanya.

"Bajingan, aku tidak kuat!" gumam Ten lalu pergi keluar ruangan.

"Hoam! Aku ingin pulang dan tidur. Selamat bersenang-senang." ucap Taeyong dengan wajah yang datar namun tak di pungkiri dia sedikit menggigil karena Jeno.

Deru nafas berat Hyunjin terdengar jelas. Pria itu amat sangat kesakitan namun dia tidak ingin terlihat lemah di depan Jeno. Dengan senyum jenaka Jeno kembali bicara.

"Terlihat bagus di tubuhmu." dan kembali menempelkannya di daerah lain. Kali ini di paha bagian dalam. Jeritan Hyunjin semakin melengking dan tubuhnya berusaha memberontak.

"Apa kau hanya akan menyiksanya sampai pagi?" tanya Lucas sambil meniup rokok yang baru saja ia hisap.

"Jika itu membuatku puas, tentu saja. Kalian pulang saja jika bosan, aku sedang senang punya mainan baru." jawab Jeno dengan santai.

"Kau akan membunuhnya?" kini giliran Renjun yang bertanya. Jeno menyambutnya dengan tawa lalu menukar besi panjang itu dengan yang baru, dan tentu lebih panas karena baru di keluarkan dari pembakaran.

"Ya, setelah aku puas. Brother, ada yang bisa bantu aku lepas celana dalamnya?"

"Jeno apa yang kau lakukan?!" pekik Lucas ketika otaknya berpikir satu hal yang sangat menyakitkan.

THE SASAENG! √NominWhere stories live. Discover now