PLANNING

209 7 0
                                    

________________

Seseorang yang terlihat sederhana belum tentu sesuai kenyataan..

~Tavia Christo~

___________________

"WHAT??!!!! WAITTTTT" Teriak mereka berdua.. Untung ruangan ini kedap suara..

"Ternyata dia juga sama seperti kalian.. Otw S2 juga.. Bela diri dia belum selevel kita.. Walaupun berjarak sedikit itu sangat fatal.. Dia belum memiliki pengalaman sebanyak kita.. Gue takut kalau nanti dia akan hancur saat seseorang mengusik dia dan menghancurkan sebagian besar  bisnis keluarganya mungkin, karena dia masih mengandalkan perasaannya kurang lebih.."

"Baik kalau begitu jelaskan detailnya.." Kata Dea

"Gue mengulur waktu.. Gue bilang kita bakalan melakukan perjodohan saat gue lulus S1.." Mereka semua sontak terkejut

"Iya gue belum kasih tau, kalau gue udah lulus S2 dan saat ini S3.. Hal ini karena orang yang ngancam gue dia ngasih waktu 2 tahun, dan saat itu adalah saat gue seharusnya kalau buat murid normal mereka memulai S1.."

"Kenapa selama itu?? Bukannya biasanya lo langsung nge habisin orang yang ngusik lo.."

"Sebenernya gue udah tau siapa dalang sebenarnya.. Dan gue butuh bantuan kalian buat ngasih gue sama Rozan jarak.. Biar gue bisa selesai.in ini semua saat ini.. Karena saat ini gue dan Rozan lagi break dan gue mau mengakhiri semua yang orang itu bahkan belum mulai.."

"Oke.. Tapi APA??!!! KALIAN BREAK??" Teriak Reta..

"Bisa gak sih kalian gak teriak.." Kata gue geram.. Mereka auto kicep..

"Oke.. Dan buat kalian para cowok.. Laporkan apapun yang terjadi saat kalian latihan buat turnamen basket.."

"Gue denger disana ada mantannya Rozan.." Kata Kevin yang sukses buat gue mematung..

"Oo.. Yaudah gak apa-apa lah.. Toh akhirnya dia sama gue.."

"Kenapa lo seyakin itu??" Tanya Dea penasaran

"Kalian taukan kalau gue udah ditakdirkan bersama seseorang yang dari dalam dirinya memiliki perisai yang bisa menahan Blade gue.. Dan Rozan lah orangnya.."

"What the fuck.." Umpat Kevin..

"Jadi gak usah banyak cingcong.. Kita langsung ke inti acara.."

"Rencananya besok malam gue bakalan bertindak.. Dan gue harap kalian buat Rozan sibuk sampai waktu yang gue tentukan.. Untuk Dea, Reta, Putri.. Gue harap kalian siaga jika saja gue butuh kalian.. Cuma itu, dan gue bakalan bergerak besok.."

"Oke.. Sekarang kalian boleh pergi.. Dan untuk para cewek kalian bisa tinggal sebentar.."

Mereka semua pergi kecuali para cewek.. Karena gue memerlukan mereka untuk membahas semuanya.. Mereka pergi melalui pintu waktu mereka masuk..

"Ada apa Chris??" Tanya Putri

"Besok gue harap setengah jam sebelum kita berangkat kalian mempersiapkan diri di tempat ini.. Kalian boleh ambil peralatan yang mungkin kalian perlukan disana.." Kata gue sambil memutar patung serigala, dan terbukalah pintu rahasia menuju ruang kesukaan gue, ruang senjata..

"Wow.. Sejak kapan ada ruangan disini??" Celetuk Reta.

"Oke.. Kenapa kau tidak bilang ada ruangan sehebat ini disini??"

"Karena ini ruang pribadi gue.. Gak ada yang boleh ngambil senjata disini tanpa izin dari gue.. Dan tugas kalian besok.. Datang sebelum sisi lain gue muncul.." Titah gue

"Oke.." Kata mereka..

"Besok jam 10 malam kita pergi.. Jadi sebelum itu kalian harus sudah siap dan berkumpul di garasi.."

"Jangan bilang.." Kata Dea dengan mimik wajah yang meminta penjelasan

"Yah.. Kita akan lewat jalan bawah tanah.." Jawab gue..

"Yesss.." Mereka bertiga selalu gembira setiap gue ajak lewat jalan bawah tanah..

🔹🔹🔹🔹🔹


Saat ini sudah jam 21.15 dan kita sudah berkumpul di rumah gue.. Gue gak lupa ngajak Nathan dan Jonathan, karena mereka pelindung utama gue..

"Lo mimpi apa tadi malem??" Tanya Kevin.

Kenapa dia tanya gitu?? Karena sebelum pertarungan gue.. Gue selalu bermimpi dan gue selalu tau arti dari mimpi itu..

"Gue mati.." Jawab gue singkat..

Kita semua menyeringai.. Kenapa nyeringai?? Kalian bakalan tau jawabannya

"Kalian para laki-laki gue udah bilang gak usah dateng.. Bukannya kalian seharusnya bareng Rozan dan laporan sama gue??" Kata gue

"Ini kita mau laporan cuy.." Kata Ariesta

"Si Rozan kayaknya banyak pikiran.. Mungkin dia mikirin tentang lo.. Tapi disaat dia murung selalu ada AWWW.." kata Kevin terhenti karena teriakan kesakitan tapi gue ga yakin karena apa..

"Kenapa lo??" Tanya Dea

"Gak apa.." Jawab dia singkat..

"Okey kita ke ruang senjata.. Kalian yang cowok kalau mau ikut, ikut aja.. Mumpung gue lagi baik hati.. Asal gak megang apapun gue gak apa-apa.."

Kita semua jalan ke ruang senjata gue.. Sampai di dalem gue masih merhatiin mereka.. Gue lihat Dea ngambil sepasang Katana gue ditaruh di punggung dia, dia juga ambil dua pistol kesukaan dia beserta peluru tambahan.. Gue lihat Reta dia ngambil pedang pasang surut gue, dan sebuah pistol pasang surut.. Kalau Putri dia ngambil peralatan laser gue yang bisa tertanam otomatis didalam kulit dan juga mudah dikeluarkan, dan peralatan racun gue yang mudah disembunyikan..

Mereka sudah siap.. Dan gue udah berubah menggunakan pakaian bertarung gue.. Dengan sepasang Katana menyilang di punggung gue, beberapa pistol dan isinya melekat di baju gue, beberapa pisau kecil di pinggang celana gue, beserta sebuah pistol tambahan di sepatu boot kaki kiri dan racun di kaki kanan gue..

Kita berempat sudah seperti black angel.. Gue liat para cowok menatap kita dengan bergidik ngeri dan takjub..

"Kalian adalah malaikat maut tercantik yang pernah ada.." Kata Arsi.. Kita berempat cuma menyeringai jahat...

"Hari-hari sok berkuasa dia sudah berakhir.. Hari ini kau tamat William Lorenzo.." Kata gue

Kita pun berangkat melalui jalan bawah tanah gue.. Bahkan para cowok memohon supaya gue ijinin mereka pake jalan bawah tanah gue.. Dan absolutely gue tolak..

THE DARKNESS GIRL MAFIAWhere stories live. Discover now