DREAM

167 12 0
                                    


Dan masih banyak lagi.. Setelah selesai kita peegi ke restoran keluarga gue.. Kita ke ruangan VVIP khusus untuk keluarga kita.. Gue milih menu yang biasa gue pilih jika makan disini.. Karena gue udah cukup umur jadi minum yang gue pilih Wine.. Ditengah dinner daddy akhirnya mengajukan pertanyaan yang mungkin selama ini ngebuat dia penasaran..

"Baby.." panggil dia

"Hm??" Jawab gue sambil makan.

"Apakah kamu yakin kalau dia akan percaya padamu??" Tanya daddy

"Memangnya kenapa daddy??" Tanya gue sambil naruh alat makan, mommy dan para abang termasuk Redrick memilih nyimak sambil makan..

"Bukannya daddy meragukannya, tapi menurut daddy ini termasuk langkah yang sudah melewati batas.. Daddy takutnya nanti malah apa yang tidak sesuai harapan yang terjadi.. Kan kamu juga yang sakit.."

"Jika memang tidak sesuai yang diharapkan berarti bukan caraku yang salah tapi waktunya yang belum tepat.." ucap gue santai sambil lanjut makan..

"Tapi honey__" ucap daddy terpotong oleh mommy

"Udah.. Sejak kapan kita makan sambil ngomong??" Tanya mommy

"Chris udah selesai makan.." ucap gue yang ngebuat mereka semua ngelirik piring gue yang tadi masih banyak sekarang ludes dalam sekejap..

"Chris pergi dulu.. Ada urusan penting yang harus Chris urus.." kata gue sambil keluar diikuti tangan kanan gue.. Redrick sengaja gue tinggal biar dia sama keluarga gue aja..

"Daddy sih.." ujar mommy

"Apa salah daddy?? Daddykan cuma tanya.." bela daddy

"Apa menurut daddy hal ini mudah bagi Chris.. Coba daddy di posisi Chris.." kata mommy yang bikin Daddy kicep..

Di waktu yang sama gue, Jonathan dan Nathan memilih pergi ke perusahaan yang gue bangun sendiri..

"Kemana nona??" Tanya Jonathan

"Perusahaan.." jawab gue

Di perjalanan gue cuma buka tablet buat liat email yang masuk.. Entah itu ngajak kerjasama atau gue yang liat nilai saham akhir-akhir ini.. Perusahaan gue sendiri bergerak dibidang Inteligensi jadi bagi yang memerlukan jasa hacker atau pengawalan, atau sejenisnya mereka bisa minta tolong perusahaan gue.. Tapi perusahaan gue juga bergerak di bidang properti..

"Halo nona.. Ada yang bisa saya bantu??" Tanya sekretaris gue

"Habis ini saya kekantor siapkan hal-hal yang harus saya kerjakan.." kata gue lewat telepon

"Baik nona.."

Tut...tut..

Karena ini perusahaan yang baru gue bentuk waktu gue disini jadi perusahaan ini terhitung baru.. Tapi walaupun baru perusahaan gue udah masuk kedalam 10 perusahaan terbesar di dunia..

"Kita sudah sampai nona.." ujar Jonathan..

Gue langsung turun dan bergegas keruangan gue.. Selama ini gak ada yang tau kalau gue adalah CEO perusahaan ini.. Yang tau cuma orang-orang terpilih yang memang perlu tau wajah gue..

Gue langsung masuk melalui pintu khusus buat gue.. Karena gue selama ini belum pernah masuk lewat pintu utama.. Kalau udah saatnya gue buat nunjukin diri, baru gue bakal masuk lewat pintu utama.. Gue masuk dan langsung naik lift khusus yang langsung menuju ke ruangan gue..

"Rara masuk.." suruh gue lewat sambungan interkom..

Tok.tok.tok.

"Masuk.." Teriak gue

THE DARKNESS GIRL MAFIADonde viven las historias. Descúbrelo ahora