Your Laughter

1.4K 61 1
                                    

"Lah bang Christo. Kok lo disini bang?" tanya gue.

"Kok abang kenal Rozan?"

"Kenallah. Dia itu temen main abang. Dia orangnya baik. Zan kalau lo mau jalan sama adek kesayangan gue, gue ijinin deh. Tapi jangan sampai dia nangis gara-gara lo. Kalau dia nangis gara-gara lo, lo berurusan sama gue." kata bang Christo.

"Iye-iye bang. Elah. Gue bakalan jaga amanat lo. Lo kayak gak tahu gue aja." jawab gue santai.

"Yaudah ayo. Cepetan.. Kita mo kemana?" tanya Tavia. Sambil peluk abangnya sebagai perpisahan.

'Mau dipeluk dong neng' batin gue.

"Udah pergi sono. Gue titip adek gue ya. Jangan sampe lecet." kata abangnya

"Yailah.. Iye.iye bang. Lecet kenapa? Gak bakalan kenapa-napa dia. Udah kita berangkat dulu ya bang" kata gue sambil tos sama bang Christo.

"Iya udah sono."

◆◆◆◆◆

Dijalan suasananya gak awkward banget kayak waktu pertama kali gue anter dia pulang. Karena si Tavia udah mulai welcome buat cerita ke gue. Bahkan dia udah ceritain rahasia yang anggota gengnya aja gak tau.

Rencananya gue mau ajak dia ke mall punya keluarga gue. Gue gak mau cerita ke dia, gue mau dia tahu sendiri.

"Kita mau kemana zan?" tanya cewek yang gue bonceng.

"Ntar juga lo tahu."

Tidak butuh waktu lama gue sama Tavia udah sampai di mall keluarga gue.

"Kita kesini ngapain?"tanya dia bego

"Mau bersihin toilet. Ya belanjalah."

"Santai aja kali jawabnya."

Gue pun nitipin motor gue ke bagian parkirnya biar mereka yang parkirin.

"Tuan Rozan saya akan parkirkan motor anda." kata sang pegawai parkir

"Iya mang. Santai aja kali mang. Makasih ya mang." kata gue.

Gue melirik ke Tavia, dan ngerasa si Tavia udah mulai curiga sama gue. Tapi gue langsung narik dia buat masuk ke mall. Dijalan semua pegawai selalu nyapa gue.

Tavia POV

'Kenapa mereka semua manggil dia 'Tuan'.' batin gue.

"Zan kenapa mereka manggil lo tuan?" tanya gue.

"Ya karena mall ini punya keluarga gue. Jadi udah biasa kalau mereka manggil gue tuan.. Ngomong-ngomong sini lo.. Gue pengen lo pilih baju yang lo suka tapi jangan 1 minim 3 ya." kata dia sedikit sombong.

"Songong banget lo.. Tapi oke deh.. Tapi nanti makannya gue yang milih restonya ya. Sans aja gue yang traktir." jwb gue sedikit sombong.

"Oke. Tapi gue mau tanya.."

"Tanya apaan?? Tanya aja"

"keluarga lo punya bisnis apa?" tanya Rozan kepo.

"Kenapa lo tanya gitu? Kepo banget." jawab gue sewot.

"Ya rumah lo aja gedenya kayak istana. Terus gue tadi lihat garasi lo isinya banyak banget mobil dan itu nggak sedikit diantaranya mobil sport. Dan gue juga lihat bodyguard lo yang bejibun dimana-mana.. Apalagi gue juga tau semua barang yang dipakai bang Christo itu gak murah.. Ya kali keluarga lo gak punya perusahaan yang terkenal." tanya dia kepo.

"Mau lo apa sebutin aja?" kata gue sedikit sombong

"Sombong banget njir.. Restaurant, hotel, perusahaan, villa, mall?" tanya dia

THE DARKNESS GIRL MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang