06 | CYSWIS

763 152 22
                                    

// Setiap orang melewati masa-masa sulit karena berbagai alasan.

__________________

****

Pagi pertama di india

Langit biru yang bersih, tidak menyisahkan sedikitpun awan putih sebagai penghias. Kenyamanan akan didapat saat memandangnya, tapi jisoo, taehyung, jimin, dan seulgi tidak ada waktu hanya sekedar untuk memandangi itu semua.

Lantaran mereka sudah sibuk duduk berdesakan dengan penumpang lain dalam sebuah bus tua, ide gila jisoo yang menyarankan mereka berempat untuk menaiki mode transportasi tersebut, yang sudah mati-matian jimin dan seulgi tolak sejak pertama kali mereka mendengarnya.

Namun karena jisoo adalah pemimpin dari mereka berempat, penolakan tidak diterima. Jimin sampai heran sendiri, dan mulai mengira bahwa jisoo adalah penganut kaum kapitalis, yang tidak mau dibangkang.

"Aishh...aku bahkan tidak bisa tidur semalaman, nyamuk disini gila semua oeh" ocehan seulgi bercampur dengan suara bising didalam bus itu, klason tidak hentinya berbunyi.

Jisoo yang duduk disampingnya hanya menjadi pendengar yang setia, dia tidak berniat menyambut ocehan seulgi, bisa bertambah panjang ocehan wanita itu.

"Jis, sebenarnya kita mau kepasar mana hm? Kenapa sepertinya jauh sekali, sumpah aku sudah tidak tahan dengan bau disini"

Selanjutnya ocehan jimin yang mengudara, pria bersurai pirang itu muncul dari atas bangku belakang mereka berdua, sambil tangan yang terus menutup mulut dan hidung.

"Sebentar lagi sampai jim, kau bisa tahan sedikit lagi" jawab jisoo.

Jisoo sepertinya tidak terlalu memikirkan bagaimana penderitaan yang dirasakan jimin sekarang. Lantaran dibelakang tempat duduk jimin dan taehyung, ada seorang laki-laki yang membawa anak kambing yang dipeluk dengan nyaman.

Melihatnya sekilas saja jimin sudah merinding, ditambah harus mencium aroma kambing sepanjang perjalanan yang teras sudah seperti menyebrangi dua benua itu, saking lama dan menderitanya hidung pesek dia.

"Tae, harus bener ya kita pergi dengan cara seperti ini, rekan kerja mu itu benar-benar sudah gila oeh!"

Taehyung yang sedari tadi hanya duduk diam akhirnya kena ocehan jimin juga, pria itu seperti biasanya menatap jimin datar, tidak mengeluh sedikit pun.

"Ini hanya permulaan, kau juga akan menjadi gila jika lama-lama berada dekat dengannya"

Tidak biasanya jimin mendengar taehyung bicara seantusias itu, dia sampai mengerut heran, berfikir sepertinya hanya dia yang masih normal diantara mereka berempat.

"Ya! Aku punya telinga dan aku bisa mendengarnya" celetuk jisoo yang duduk didepan mereka, terlahang sandaran bangku penumpang.

"Jis, beneran kita harus ke pasar dihari pertama ini? tidak perlu terlalu serius juga kan? lagian kita masih punya banyak waktu"

Jimin kembali berdiri dari duduknya untuk bisa melihat jisoo dan seulgi dibalik senderan bangku yang menghalangi mereka. "Semakin cepat semakin bagus jim" jawab jisoo singkat.

Jimin akhirnya hanya bisa menghelah nafas pasrah, bagaimana pun tidak ada yang bisa menolak rencana yang telah wanita itu buat "Yampun, aku rasa bus tua ini tidak bergerak sama sekali" lalu seulgi kembali  mengoceh.

"Lagi macet mungkin" jimin ikut menimpali, pria surai pirang itu tetap dalam posisinya, menoleh ke kanan dan kiri bus, mencari kenapa bus yang mereka tumpangi sekarang tidak kunjung bergerak.

Can You Saw What I See ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang