05 | CYSWIS

934 168 29
                                    

// Kita hidup di dunia di mana kita harus bekerja keras untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.

_________________

****

Indira Ghandi National Airport.

Ribuan manusia terbang dan mendarat ditempat itu, ribuan manusia yang masing-masing memiliki jenis kelamin, suku, agama dan ras yang berbeda. Hilir mudik untuk pulang dan pergi, hanya sekedar singgah ataupun menetap tinggal di negara seribu dewa itu.

Panorama khasnya menyambut saat jisoo, taehyung, jimin, dan seulgi baru saja menginjakkan kaki, hawa panas dan sesak sudah cukup terasa. Mereka berempat tentu harus cepat terbiasa dengan suasana itu, tiga bulan bukan waktu yang singkat untuk mereka jalani, bertahan hidup di negeri yang berbeda 180 derajat dengan negeri kelahiran.

"Wah, panasnya lebih dari yang kukira" tangan seulgi cepat mengikat surai, antisipasi jika saja hawa panas bertambah kali lipat.

"Haruskah kita kembali? aku masih ada cukup uang untuk membeli tiket pulang" jimin menatap taehyung disampingnya, meminta atensi. "Setelah kau kembali, kau tidak punya uang lagi untuk hidup karena kau sudah dipecat" jawab taehyung datar, wajah jimin langsung berubah masam saat mendengarnya

Ngomong-ngomong, mereka berdua sudah cukup akrab karena sering bertemu seminggu terakhir. Begitu juga seulgi dan jisoo, dua wanita itu sudah berjalan jauh didepan mereka, dengan tangan kiri seulgi yang merangkul jisoo, tidak terlihat kalau ternyata dua wanita itu punya label senior junior dikantor tempat mereka bekerja.

"Aku mau melihat Taj mahal nanti" ucap seulgi semangat, sudah lupa jika tadi terus mengoceh panjang karena kepanasan.

Jisoo yang mendengar harapan seulgi itu hanya tertawa pelan, tidak tahu saja jika Tajmahal yang sering jadi ikon kebanggan negara india itu berada dibagian jauh dari tempat mereka berdiri sekarang, Newdelhi.

Jimin dan taehyung cepat menghampiri mereka berdua, yang tengah menunggu jemputan dari perwakilan kedutaan besar Korea Selatan untuk India, memang sudah prosedurnya mereka berempat harus datang dan melapor dulu pada kedutaan, lagipula mereka akan tinggal lama selama tiga bulan untuk menjalankan tugas, bukan hanya sekedar untuk liburan semata.

"Jim, kesini sebentar" panggil seulgi pada jimin, pria bersurai pirang yang sudah meringis menahan hawa panas sedari tadi itu.

Jimin awalnya tidak mau mendekat, tapi setelah melihat tatapan tajam si beruang madu-panggilan jahat jimin pada seulgi dia akhirnya pasrah mendekat, palingan disuruh melakukan hal bodoh lain. "Iya, iya, mau apa?"

"Panas chim, kipasin dong" seulgi menyerahkan senjata andalannya alias kipas tangan yang dipegangganya pada jimin. Si pirang bantet menghelah nafas pelan, lalu pasrah mulai mengipasinya.

Taehyung menggelengkan kepala pelan, heran saja kenapa jimin mudah sekali terpedaya oleh si sipit seulgi itu. Lalu tanpa sadar memergoki jisoo yang menatapnya atau malah melamun kearahnya. "Apa?!" sentaknya balas menatap jisoo.

Jisoo mengedikan bahu dengan wajah tanpa bersalah, mungkin heran tiba-tiba taehyung menghentaknya.

Sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat didekat mereka, dari dalamnya muncul seorang pria berperawakan hampir sama seperti mereka yang artinya orang tersebut adalah orang  korea selatan juga. "Kalian sudah menunggu lama?" tanya pria itu kepada mereka berempat.

"Tidak juga, apa kami sudah boleh masuk? disini panas sekali" Jimin cepat memasuki mobil, mencari hawa sejuk. "Silakan, koper kalian jangan lupa dimasukkan" ucap si pria lantas berjalan masuk kembali di kursi kemudi.

Can You Saw What I See ✔ Where stories live. Discover now