"Efektifkah?" Ron mendadak tertarik, "Hermione, izinkan aku tidur denganmu!"

Hermione gelagapan, "A-APA SIH KAU!" samar-samar semburat merah muncul. Jadi Hermione--kepada Ron-masih menyimpan rasa? Aku tersenyum penuh arti saat melihat keadaan mereka.

Semakin bertambahnya langkah, di depan terlihat jalan ditutupi kerumunan massa. Banyak siswa lain juga ikut berlarian mendekati kerumunan. Kukira seluruh sekolah sedang berkumpul di sana.

"Ada apa sih di dep—" perttanyaan Hermione terhenti ketika gerombolan angkatan Ravenclaw datang. Ada Cho Chang lewat dan langsung dicekal tangannya oleh Harry.

Sejak kedatangan di tahun kelima ini, Harry sepertinya mendapat respon yang baik dari Cho. Aku turut senang sebenarnya. Seharusnya Harry lebih gigih lagi memikirkan Cho agar bisa terhindar dari emosinya.

Aku, Ron, dan Hermione melongo melihat kelakuan Harry. pertama kali dia bertindak seberani ini.

"Cho, ada apa?" Harry kini malah seperti berjalan cepat sambil bergandengan, diikuti kami yang masih terkejut.

Cho menjawab dengan salah tingkah, "Professor Trelawney,"

Professor Trelawney kenapa? Jatuh? Berarti aku jam kosong dong? Yes! Buru-buru aku menyesakkan diri diantara banyak orang. Rasanya seperti mengulangi kejadian menonton Harry saat di Danau Hitam—sesak. Dengan tubuh pendekku ini aku bisa saja terdorong dengan mudah. Maka dengan segenap kekuatanku, aku mencoba menerobos masuk, balas mendorong yang lain supaya bisa dapat jalan. Dan akhirnya aku berada di barisan depan sambil terengah-engah.

Aku memang tidak suka pelajaran Ramalan, tapi bukan berarti aku membencinya. Apa yang kulihat adalah Filch membereskan banyak koper dan Professor Trelawney yang menangis tersedu-sedu. Semua orang tahu apa yang terjadi, Professsor Trelawney dipecat. Sosok Umbridge memecah kerumunan, ikut masuk ke tengah ruang terbuka dan tersenyum penuh kemenangan.

Professor Trelawney mendekati Umbridge dengan badan bergetar, "Aku sudah mengajar dan tinggal di sini selama 16 tahun. Hogwarts adalah rumahku. Kau tak bisa melakukan ini,"

"Sebenarnya aku bisa," Umbridge menunjukkan tangannya yang berisi surat perintah Fudge sebagai penyidik.

Kerumunan dipecah lagi oleh Professor McGonagall yang langsung tergooh-goppoh memeluk Professor Trelawney yang sesenggukan.

Umbridge memasang ekspresi prihatin, "Ada yang ingin kau katakan?"

"Oh, ada beberapa hal yang ingin aku katakan,"

"TENANG!"

Semua kepala menoleh ke sumber suara. Profesor Dumbledore datang dengan langkah cepat. Umbridge berbalik menghadapnya dan memandang tatapan 'apa-ada-yang-salah?'. Kementerian juga cukup lancang melakukan hak pribadi. Bukankah itu sama artinya dengan tidak percaya pada Professor Dumbeldore yang telah memilih guru? Siapapun tahu kalau Dumbledore adalah penyihir yang hebat. Keterlaluan sikap Kementerian yang meragukannya.

"Professor McGonagall, aku menyuruhmu mengantar Sybill ke dalam," titahnya.

"Sybill ayo ikuti aku," Professor McGonagall memapah tangkas, saat melewati Dumbeldore—Trelawney menggenggam tangan beliau dan mengucapkan terima kasih banyak-banyak dengan suara yang bergetar

"Professor Dumbledore, perlu aku ingatkan bahwa menurut pasal dalam Peraturan Pendidikan Nomor 23 yang disahkan oleh Menteri menyebutkan bahwa—"

NEAR ✔  [Draco Malfoy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang