00 || Pernikahan papa

Start from the beginning
                                    

Aku tersenyum kecil saat semua mata mengarah padaku, tampaknya acara pernikahan ini dihadiri oleh keluarga besarku, keluarga besar calon istri papa, dan rekan kerja papa saja.

Aku bertatapan dengan Papa yang berdiri di atas altar, tampaknya acara pemberkatan baru saja selesai, dan aku telat menyaksikannya.

Syukurlah.

Aku menghela nafas saat orang di sekelilingku tak lagi memperhatikanku, aku meraih segelas wine yang tersedia di atas meja, lalu meminumanya sedikit dengan elegan.

"Shan"

Aku menoleh dan tersenyum, itu Bibi Yuri, adik perempuan papa.

"Bibi," Lirihku, lalu bibi Yuri memeluku sejenak.

"Apa kabar, sayang? Udah lama kita gak ketemu," tanya Bibi Yuri.

"Aku baik Bi, gimana kabar Bibi?"

"Bibi juga baik. Lihat Sungchan, dia mungguin kamu, pasti dia kangen sama kamu"

Aku menoleh dan tertawa pelan saat melihat Sungchan yang duduk dengan bosan di sofa pojok ruangan, sambil bermain ponsel.

"Nanti aku sapa, Bi."

"Ya, bibi harus ke toilet. Hmm, beri Papa dan mama barumu selamat," saran Bibi Yuri sebelum ia pergi, dan aku hanya tersenyum kecil.

Aku menunggu altar sepi, karena kini beberapa orang tengah berfoto disana. Sampai akhirnya aku melepas blazerku, memperlihatkan Tato yang terpajang di kedua lenganku, lalu aku berjalan ke atas altar.

Aku tersenyum kecil saat papa menatapku dengan tajam.

"Shannon," desis Papa dengan rahang mengeras, lalu aku memeluknya sejenak.

"Akan kutunjukan, segagal apa papa mendidikku," bisikku, tiba-tiba papa mendorong tubuhku dan,

Plak!

Papa menampar pipiku dengan sangat keras, tapi aku sudah terbiasa.

"Pergi, jangan membuatku malu," desisnya.

"Papa sendiri yang minta aku untuk datang, kenapa langsung mengusirku sekarang?"

"Kamu membuatku malu, Shannon. Setidaknya kenakan pakaian yang sopan!" Ujar papa, lalu aku menatap istri baru papa yang kini tengah tersenyum padaku.

"Gak apa-apa, kamu bebas berpakaian, yang penting kamu nyaman. Jangan dengerin papamu," ujar istri baru papa menenangkanku, tapi bagiku itu terlihat lucu, dia sangat terlihat ingin mengambil hatiku dengan bersikap lembut. Menyebalkan.

"Pikirkin aja diri kamu sendiri, apa kamu udah lebih nyaman dari aku? Kayaknya kamu udah males disini karena pengen acara ini cepat selesai, kamu pengen cepat-cepat menikmati harta Papaku."

"Shannon!" Bentak papa, dan aku tertawa pelan.

"Aku kenal wanita ini pah, wanita yang papa pacarin saat mama masih hidup," ujarku berusaha untuk terlihat santai, namun jauh di lubuk hatiku, aku sangat ingin menampar wanita tersebut, yang tega-teganya berpacaran dengan papaku ketika mamaku masih hidup.

"Wanita jalang ini-"

"Cukup!" Bentak Papa menyela perkataanku dengan tatapan tajamnya.

Aku tersenyum getir. "Pah, sebelum papa memikat hati wanita lain, tolong pikat aku biar aku bisa menganggap papa sebagai papaku, tapi Papa malah bersikap kayak gini sama aku," ujarku dengan suara agak gemetar.

Aku menatap wanita itu lagi. "Dan kamu, kamu bisa dibilang wanita matre yang berusah merebut papa dari mamaku!" Ucapku seraya mendorong bahunya dengan telunjukku tak terlalu keras.

My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️Where stories live. Discover now