42 || Untuk Shannon [SELESAI]

18.4K 2.4K 5.4K
                                    

Minal aidzin wal faizin, mohon maaf lahir dan bati 🙏🏻

BACA SAMPAI HABIS YA, sebenarnya ini untuk dua chapter, tapi aku jadikan satu chapter.

Bonus chapternya ada di paling bawah yaaa...

Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga, makasih 😍

.
.
.

Hari operasi Shan pun tiba, sejak bangun tidur Shan banyak diam, ia terlihat takut dan gugup, sementara Jeno terus menenangkan Shan dnegan ucapan lembutnya, namun hal itu malah membuat Shan semakin cemas.

Cklek

Shan menoleh ketika mendengar suara pintu kamar yang terbuka, lalu ia tersenyum kecil melihat Shua, Jaemin, dan Hyunjin datang, padahal jam masih menunjukan pukul setengah 6 pagi.

"L-Lucas," lirih Shan.

"Lucas mau datang?" Tanya Jeno.

"Ya, Lucas bilang mau datang, tapi sampai hari ini belum datang juga," sahut Shan dengan lirih.

"Nanti gue hubungin, dia pasti datang," ujar Jeno, dan Shan hanya diam.

"Kita bawa hadiah buat kak Shan!" Ujar Shua seraya tersenyum senang, Shan pun kembali tersenyum.

"Ini dari gue, gue bakal kasih tau isinya," ujar Shua.

"Biar Shan yang buka," ujar Hyunjin.

"Kita udah janji buat kasih tau hadiah masing-masing," balas Shua.

"Terserah Shua," gumam Jeno, dan Hyunjin menghela nafasnya.

Shua mengeluarkan hadiahnya untuk Shan, "ini coat, bakal pas di badannya kak Shan, bagus kan?"

"Shan suka warna gelap," ujar Jeno yang membuat Shua merengut sendu.

"Gue suka, apapun yang lo kasih," ujar Shan yang membuat Shua kembali tersenyum, lalu menaruh coat berwarna pinknya di atas paha Shan.

"Sekarang punya kak Hyunjin," ujar Shua seraya merebut paperbag Hyunjin, dan Hyunjin hanya pasrah.

"Huh? Apa ini?" Tanya Shua yang mengeluarkan beberapa botol dari dalam paperbag dari Hyunjin.

"Itu sabun dan krim anti bakteri buat ngerawat tato," ujar Hyunjin dengan suara pelan.

"Okay, ini berguna," sahut Shua seraya tersenyum kecil, lalu menaruhnya di atas meja nakas yang kosong.

"Dimana Sena?" Tanya Shan pada Hyunjin.

Hyunjin dan Jeno bertatapan sejenak, lalu ia berdeham sejenak.

"Dia ada urusan keluarga," sahut Hyunjin.

"Gue mau ketemu Sena, Sena harus datang hari ini atau besok," ujar Shan, dan Hyunjin mengangguk kecil.

"Lo aneh, kak Sena kenapa?" Tanya Shua seraya menatap Hyunjin dengan tatapan curiga.

"Gak kenapa-kenapa, tanya Jeno," balas Hyunjin, dan Shua merengut sebal.

"Sekarang kak Jaemin, kak Jaemin buka sendiri?" Tanya Shua seraya tersenyum, dan Jaemin mengangguk.

Jaemin mengeluarkan tanaman kaktus palsu dari dalam paperbagnya, membuat Shua mengerutkan dahinya.

"Gue... cuma bawa ini, biar awet, dan Shan gak perlu ngurus kaktusnya, karena kaktusnya gak akan mati," ujar Jaemin.

"Hm? Kayak pernah denger," gumam Shua yang merasa tak asing dengan kata-kata Jaemin.

Jeno mendengus kecil, ia ingat, itu kata-kata Shan untuk Shua, dan Shan pun pernah memberikan Shua kaktus palsu yang Shan beli di Jeju.

"Taruh di atas meja dekat jendela, nanti gue bawa pulang," ujar Shan, lalu Shua pun menaruhkan tanaman kaktus palsu itu di atas meja dekat jendela.

My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️Where stories live. Discover now