43 || Ending Scene [BONCHAP]

25.9K 2.4K 2.1K
                                    

Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga, Terimakasih 😍😍

Bacanya pelan-pelan aja, jangan buru-buru.

Bacanya sambil dengerin lagu-lagu ini deh.

Bacanya sambil dengerin lagu-lagu ini deh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Jeno sudah berusaha untuk terlelap, namun ia tak kunjung terlelap, padahal pagi-pagi sekali ia harus pergi ke kampus.

Jeno menghela nafasnya, ia pun beranjak dari kasurnya, kemudian keluar dari kamarnya, ia melangkahkan kakinya menuju kamar Shua, terkadang ia mengecek kamar Shua, ia akan memarahi Shua jika sudah larut Shua belum tidur.

Jeno membuka pintu kamar Shua, ia mengerutkan dahinya ketika melihat Shua yang duduk di pojok kasur, matanya terpejam dengan dahi berkerut dan kedua tangan yang memeluk perutnya sendiri.

Jeno pun menaiki kasur, kemudian menepuk bahu Shua dengan pelan, namun Shua hanya mengerang lirih.

"Shua.." panggil Jeno, barulah Shua membuka matanya, lalu ia merengut sendu.

"Sakit perut," lirih Shua yang membuat Jeno cemas.

"Kenapa bisa sakit? Lo abis makan pedes?" Tanya Jeno, dan Shua menggeleng lemah.

"Lagi datang bulan, sakit banget, Jeno."

Jeno pun beranjak dari kasur, kemudian keluar dari kamar Shua, beberapa menit kemudian ia kembali dengan satu botol kaca yang berisi air dan satu gelas air hangat di tangannya.

"Sini," pinta Jeno seraya duduk di pinggiran kasur, Shua pun menurut, ia menghampiri Jeno.

"Minum sampai habis, ini air hangat," ujar Jeno, dan Shua pun menghabiskan air minumnya secara perlahan.

Jeno hanya diam seraya memperhatikan Shua dengan tatapan cemas.

"Tiduran," pinta Jeno lagi setelah Shua selesai minum, dan Shua merebahkan tubuhnya. Jeno pun menaruh botol yang berisi air hangat itu di perut bawah Shua.

"Pegang," pinta Jeno, dan Shua memegang botol itu, tiba-tiba ia memiringkan tubuhnya, kemudian meringkuk hingga botol air hangat itu terhimpit antara perut dan kedua pahannya.

"S-sakit," lirih Shua seraya memejamkan matanya.

"Kata bunda, sakitnya bakal ilang," ujar Jeno.

"Boong."

"Serius, tapi gak tau bener gak tau enggak," sahut Jeno, sebab ia tadi ke kamar Tiffany untuk menanyakan apa yang harus ia lakukan ketika Shua sakit perut karena datang bulan.

"Tidur lagi," titah Jeno.

"Jangan pergi, disini aja."

"Iya."

My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️Where stories live. Discover now